Bagi para pelaku transaksi jual-beli saham atau investor saham tentu juga sudah tidak asing dengan indeks saham NASDAQ. Banyak sekali investor mengira bahwa saham NASDAQ adalah indeks saham meliputi perusahaan berbasis sektor teknologi karena berbagai alasan. Sebenarnya apa sih NASDAQ itu?
Baca Juga: Nabung Saham, Begini Cara dan Tipsnya Supaya Cuan!
Pasar saham NASDAQ adalah singkatan dari National Association of Securities Dealers Automated Quotations yang merupakan pasar perdagangan saham didirikan pada tahun 1971. Indeks saham NASDAQ sendiri merupakan perdagangan saham terbesar kedua di seluruh dunia. Tentu mengetahui hal tersebut banyak dari para pelaku investor/trader di dunia saham setidaknya pernah mendengar NASDAQ.
Beberapa investor juga menggunakan istilah NASDAQ untuk mengacu pada Composite Index, dari saham-saham yang tercatat di pasar saham NASDAQ. Indeks Composite NASDAQ ini mengukur dan diukur komponen saham di dalamnya dengan acuan kapitalisasi pasar. Saham yang diperdagangkan di indeks saham NASDAQ juga memiliki kriteria antara lain :
- Saham tersebut harus merupakan saham biasa (common stock) dari perusahaan individu, saham preferen, Exchange Traded Funds (ETF).
- American Depositary Receipts (ADR), Real Estate Investment Trusts (REIT), dan saham limited partnerships yang memenuhi syarat.
Namun perlu diketahui bahwa NASDAQ memiliki indeks saham lain yang juga cukup terkenal dikalangan investor yaitu NASDAQ100. Indeks saham NASDAQ100 terdiri dari 100 perusahaan sektor non-finansial terbesar yang diukur dengan acuan besaran kapitalisasi pasar.
Hal ini berarti peregerakan perusahaan yang memiliki bobot kapitalisasi pasar besar pada Indeks saham NASDAQ akan membawa pengaruh yang lebih besar terhadap indeks saham NASDAQ dibanding pergerakan saham perusahaan berkapitalisasi pasar lebih kecil lainnya. Indeks NASDAQ100 yang mencangkup 100 perusahaan terbesar ini memiliki bobot kapitalisasi sebesar 90% dari total NASDAQ Composite Index.
Komposisi Saham NASDAQ
Saham pada indeks NASDAQ memang terkonsentrasi pada saham perusahaan yang bergerak di sektor teknologi baik yang baru dan berkembang pesat hingga teknologi beriorientasi masa depan. Sehingga disamping lain, tidak heran jika banyak investor mengira NASDAQ adalah indeks saham berbasis teknologi.
Saat ini terdapat kurang lebih lebih dari 3.600 sekuritas yang terdaftar di indeks saham NASDAQ pada 2022. Pada akhir tahun 2021 NASDAQ mencatat terdapat 3.365 sekuritas terdaftar pada indeks. Namun fakta menariknya adalah bahwa 47% dari bobot indeks saham NASDAQ terdiri dari 10 saham perusahaan berkapitalisasi pasar yang besar.
Baca Juga: 10 Aplikasi Saham Terbaik dan Legal di Indonesia
Sektor unggulan indeks NASDAQ100 terdiri dari 57% sektor teknologi, Consumer Service sebesar 19%, Consumer Goods 9% sisanya Healthcare dan Industrial masing-masing hampir mencapai 6% Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar pada indeks NASDAQ saat ini (per tanggal 30 Juli 2022) diurutkan dari yang terbesar menuju yang terkecil adalah sebagai berikut:
1. Apple Inc. Common Stock (AAPL)
Saham Apple pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak $2.817.491.123.400
2. Microsoft Corporation Common Stock (MSFT)
Saham MSFT pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 2.099.663.762.320
3. Alphabet Inc. Class C Capital Stock (GOOG)
Saham GOOG pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 1.536.148.513.066
4. Alphabet Inc. Class A Common Stock (GOOGL)
Saham GOOGL pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 1.531.934.113.853
5. Amazon.com, Inc. Common Stock (AMZN)
Saham AMZN pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 1.373,371,062,590
6. Tesla, Inc. Common Stock (TSLA)
Saham TSLA pada indeks saham NASDAQ memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 923.890.372.735
7. UnitedHealth Group Incorporated Common Stock (DE) (UNH)
Saham TSLA pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 508.807.987.171
8. Johnson & Johnson Common Stock (JNJ)
Saham JNJ pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 459.232.242.834
9. Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Ltd.(TSM)
Saham TSM pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 458.857.280.000
10. NVIDIA Corporation Common Stock (NVDA)
Saham NVDA pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 454.075.000.000
11. Visa Inc. (V)
Saham V pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 448.866.098.118
12. Meta Platforms, Inc. Class A Common Stock (META)
Saham META pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 430.576.050.872
13. Exxon Mobil Corporation Common Stock (XOM)
Saham XOM pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 408,385,961,522
14. Walmart Inc. Common Stock (WMT)
Saham WMT pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 361.968.864.103
15. Mastercard Incorporated Common Stock (MA)
Saham MA pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 344.111.976.550
16. JP Morgan Chase & Co. Common Stock (JPM)
Saham JPM pada indeks saham UNH memiliki kapitalisasi pasar sebanyak
$ 338.818.141.758
Performa dan Prospek Kinerja Indeks Saham NASDAQ
Jika dilihat dari website Nasdaq, performa NASDAQ Composite Index memiliki tren positif kenaikan sejak tahun 2013 hingga 2022. Walaupun indeks NASDAQ sempat mengalami crash pada akhir tahun 2021 namun secara keseluruhan jika dilihat dari tahun 2013 bisa dibilang tren masih bersifat positif.
Baca Juga: 7 Tips dan Cara Main Saham Pemula, Mudah dan Cepat Profit
Prospek kinerja indeks NASDAQ seharusnya bersifat positif sebab semakin meningkatnya otomatisasi dan permintaan akan pemakaian teknologi seiring bertambahnya jumlah populasi tentu menjadi potensi yang cerah bagi masa depan perusahaan teknologi terutama teknologi yang berorientasi masa depan seperti energy terbarukan.
Jika dibandingkan dengan Indeks saham S&P 500 yang terdiri dari 500 perusahaan terbesar di USA, tentunya NASDAQ100 lebih unggul secara performa dari tahun ke tahun. Angka-angka telah dengan jelas menunjukkan kalau indeks NASDAQ 100 telah secara signifikan mengungguli indeks S&P 500 dalam hal return dalam jangka panjang meskipun indeks NASDAQ 100 memiliki koreksi yang lebih tinggi.
Namun, kecenderungan konsentrasi terhadap saham teknologi membuat indeks NASDAQ 100 lebih terlihat seperti indeks unggul. Singkatnya NASDAQ memiliki resiko koreksi yang lebih tinggi namun jika dibandingkan dengan indeks S&P 500, yang memiliki diversitas yang jauh lebih besar dari perusahaan AS di berbagai sektor maka resiko koreksi akan lebih rendah.
Mengetahui hal tersebut anda bisa memutuskan sendiri apakah indeks saham NASDAQ memiliki prospek yang baik untuk jangka panjang. Melihat arah perkembangan jaman dan pola grafik diatas masih bisa disimpulkan bahwa NASDAQ memiliki potensi investasi jangka panjang yang baik dan menjanjikan.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.
