8 Cara Melaporkan Penipuan Online

10 Sep 2021 by Rindang Maulidia, Last edit: 30 Dec 2022

Saat ini banyak sekali oknum penipu melancarkan aksinya melalui segala aktivitas online. Maraknya penipuan online bertumbuh seiring dengan munculnya berbagai macam aktivitas yang kerap kita lakukan, seperti belanja online. Oleh karenanya, banyak orang yang ingin mengetahui cara melaporkan penipuan online agar uang kembali. 

cara melaporkan penipuan online agar uang kembali

Modus Penipuan Online yang Kerap Terjadi

Belanja online memang terbilang cukup efisien karena pembeli tidak perlu keluar dari rumah untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Selain itu, seringkali penjual menyediakan harga promo yang memiliki selisih cukup besar jika dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran pada umumnya. Keunggulan lainnya yang bisa didapatkan dari belanja online adalah, pembeli bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan hanya dari sentuhan layar handphone karena saat ini berbagai jenis barang dagangan bisa dengan mudahnya ditemukan di berbagai media sosial. 

Baca juga: Ciri Penipuan Telepon yang Mengatasnamakan Kredit Pintar

Dari kegiatan belanja online, penipu mampu melihat celah dalam momen ketika pembeli dan penjual tidak dipertemukan secara langsung, sehingga penipu lebih mudah untuk melancarkan aksinya dengan bertindak sebagai penjual. Meskipun sudah banyak korban yang mengalami kerugian, nyatanya penipuan online masih saja marak terjadi karena oknum penipu semakin lihai membuat skenario penipuan. Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, ternyata korban penipuan online punya kesempatan untuk mendapatkan uangnya kembali. 

Ciri Penipuan Online

Untuk menghindari jebakan penipuan online, kamu wajib memahami ciri-cirinya sebagai berikut:

bagaimana cara melaporkan penipuan online

1. Harga barang yang sangat murah adalah salah satu cara penipu mengelabui korbannya

Pernahkah kamu mendapatkan penawaran suatu barang dengan harga di bawah rata-rata? Jika iya, berhati-hatilah karena, bisa jadi itu adalah cara penipu melancarkan modus penipuannya. Barang dengan harga murah, tentu saja lebih menarik dibandingkan dengan harga yang lebih tinggi.

Namun, jika harganya di bawah rata-rata, besar kemungkinan penjual menjual barang KW atau mungkin barang dengan material yang memiliki kualitas rendah, sehingga tidak sesuai dengan yang ditampilkan di foto sebagai materi promosi. 

2. Perubahan nama akun yang kerap terjadi, merupakan salah satu cara penipu menyamarkan jejak digital

Bagaimana penipu menyamarkan jejak digitalnya setelah melakukan penipuan yang menimbulkan kerugian besar pada korbannya? Yap, dengan mengganti nama akun media sosialnya.

Pada Instagram, pengguna akan lebih mudah melakukan pengecekan riwayat nama pengguna yang pernah dipakai penjual online. Apabila nama akun tersebut sudah kerap berganti, besar kemungkinan bahwa akun tersebut sedang mencari mangsa baru dengan menggunakan nama pengguna yang baru. Segera transaksi jual-beli dengan akun tersebut.

3. Penipu menyarankan calon korban untuk bertransaksi melalui DM saja

Saat melancarkan penipuan, oknum penipu yang bertindak sebagai penjual, akan mengarahkan calon korban sebagai pembeli untuk bertransaksi melalui DM. Bagi pembeli yang memang terbiasa menggunakan DM untuk transaksi jual-beli dengan teman dekat, rasanya bentuk transaksi tersebut sudah dirasa cukup aman.

Padahal ada resiko tersembunyi berupa penipu yang berkedok sebagai penjual, melepaskan tanggung jawab yang ada pada transaksi dengan cara blok akun pembeli.

Akan lebih baik apabila kamu memilih e-commerce untuk melakukan transaksi karena sebelum barang dikonfirmasi penerimaannya oleh pembeli, dana yang dikirimkan ke penjual akan ditahan oleh sistem terlebih dahulu.

4. Cara penipu membalas konfirmasi pembayaran yang dilakukan calon korban, terbilang sangat lamban

Setelah menjalankan 3 ciri di atas, biasanya akan sangat mudah bagi oknum menjalankan aksi berikut:

Setelah berhasil mengelabui pembeli sebagai korban, penipu akan menghilang dengan membawa dana yang ditransfer tanpa mengirimkan barang ke pembeli. Jadi, kembali ke ciri yang nomor 3, inilah mengapa sebaiknya kamu menyelesaikan transaksi jual beli online hanya dari e-commerce. 

Baca juga: Ciri Modus Penipuan Pinjol Ilegal

Bagaimana Cara Melaporkan Penipuan Online Agar Uang Kembali?

Apa yang harus kita lakukan jika kita kena tipu? Tak dapat dipungkiri bahwa menjadi korban penipuan online tentu saja merugikan. Namun, sebagai korban, kamu masih berhak mendapatkan keadilan dengan cara melaporkan kasus penipuan online yang dialami. Berikut ini cara yang direkomendasikan.

bagaimana cara melaporkan penipuan

1. Bagaimana cara melaporkan penipuan online melalui instagram @indonesiablacklist

Instagram menjadi salah satu media sosial pilihan para oknum penipu untuk menjaring banyak korban melalui akun yang berkedok sebagai akun bisnis yang menjual barang tertentu. Oleh karenanya, pemilik akun @indonesiablacklist menyediakan wadah bagi para korban penipuan online untuk berbagi informasi akun instagram yang digunakan untuk melancarkan berbagai modus penipuan online. Kamu dapat membagikan informasi mengenai akun penipu melalui instagram @indonesiablacklist.

2. Bisakah melaporkan nomor rekening penipu melalui laman cekrekening.id?

Pihak penipu sudah pasti menyertakan nomor rekening untuk melancarkan modus penipuan online yang telah disusun sedemikian rupa. Apabila kamu pernah terjebak oleh penipuan online dengan modus jual beli, sebaiknya laporkan rekening yang digunakan penipu untuk menerima dana ke laman cekrekening.id. Memang, dengan melaporkan rekening tersebut tidak ada jaminan korban mendapatkan ganti rugi. Namun pelaporan rekening tersebut bisa membantu masyarakat agar tidak terjebak modus penipuan jual-beli.

Untuk membuat laporan tentang rekening penipu, kamu bisa mengaksesnya melalui menu “laporkan rekening” yang ada di halaman utama cekrekening.id. Apabila mencurigai suatu rekening sebelum melakukan transaksi, kamu bisa melakukan cek rekening pada situs tersebut dengan cara memasukkan rekening penjual. Nantinya, situs akan membuat informasi apakah rekening tersebut pernah dilaporkan sebagai rekening penipu.

3. Bisakah melaporkan rekening penipu melalui bank?

Korban penipuan online berhak melaporkan rekening penipu pada bank terkait untuk meminta pemblokiran rekening penipu. Korban cukup mendatangi CS bank yang tertera pada info rekening penipu dan membawa bukti laporan yang valid atas terjadinya penipuan online. Apabila syarat dan bukti yang diminta telah dilengkapi, pelapor berhak mendapatkan penanganan kasus penipuan yang dilaporkan. 

Penipuan online tidak hanya terjadi dengan modus jual beli, namun bisa juga terjadi dengan modus fintech pinjaman tunai cepat cair.

4. Bagaimana cara melaporkan penipuan ke kepolisian?

Modus penipuan online juga dapat dilaporkan ke kepolisian. Untuk membuat laporan, seperti prosedur pada umumnya, kamu perlu mengumpulkan berbagai bukti kuat yang mengarah pada tindak penipuan online. Kemudian, datangi kantor polisi terdekat untuk melaporkan bukti dan menceritakan kronologi penipuan online yang dialami. Setelah semua prosedur selesai, tunggu tindak lanjut pelaporan dari pihak kepolisian.

5. Laporkan penipuan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia

Badan Regulasi Telekomunikasi, atau bisa disingkat sebagai BRTI, berhak melakukan pemblokiran nomor pengguna seluler di Indonesia. Pada penipuan online, nomor telepon adalah salah satu “senjata” yang dapat digunakan penipu untuk melancarkan aksinya. Saat artikel ini ditulis, BRTI hanya menerima penipuan online dalam bentuk penipuan melalui WhatsApp.

Untuk membuat laporan, kamu bisa mengunjungi situs layanan.kominfo.go.id, lalu pilih “Aduan BRTI” untuk melengkapi data yang diperlukan.

6. Laporkan penipuan melalui Kredibel.id

Situs ini bisa menjadi alternatif cara melaporkan penipuan online agar uang kembali karena dapat menerima pengaduan penipuan online dalam kategori belanja online. Untuk membuat laporan melalui situs tersebut, berikut langkah-langkahnya.

  1. Kunjungi situs kredibel.id/report
  2. Masuk ke situs tersebut melalui akun Facebook milikmu
  3. Rangkai laporan sesuai kronologisnya, lalu kirimkan

7. Bisakah melaporkan penipuan ke OJK?

Penipuan online tak hanya terbatas pada kasus belanja online, namun juga pinjaman online. Seperti yang kita ketahui, ada banyak pinjaman online tidak resmi beroperasi sehingga lebih mudah melancarkan aksi penipuannya. Untuk melaporkan kejadian penipuan tersebut, kamu bisa menghubungi 157 pada jam kerja reguler atau mengirimkan laporan melalui email di alamat [email protected].

8. Mau laporkan penipuan ke Lapor.go.id? Begini caranya

Lapor.go.id adalah sebuah situs yang bisa diakses bebas biaya oleh masyarakat Indonesia untuk sebagai cara melaporkan penipuan online agar uang kembali. Untuk membuat laporan melalui situs tersebut, berikut langkah-langkahnya.

  1. Menuju situs lapor.go.id, kemudian pilih bagian “Pengaduan”
  2. Buat laporan secara rinci dan terstruktur, sesuai dengan kronologisnya
  3. Pilih kategori “tindak pidana” dalam pelaporan penipuan online
  4. Lengkapi data diri sesuai petunjuk di layar

Banyak cara melaporkan penipuan online agar uang kembali yang bisa kamu lakukan sesuai rekomendasi di atas. Meskipun begitu, tidak ada pihak yang menjamin bisa mengembalikan dana atas kerugian yang terjadi dalam penipuan online. Dengan membaca artikel ini, semoga kamu bisa terhindar dan waspada dari berbagai modus penipuan online.

Baca juga: Hindari Penipuan Melalui Email dengan Cara Berikut


Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

30 Dec 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download