Liabilitas Jangka Panjang, Pengertian, Contoh, Manfaat

23 May 2022 by Kredit Pintar., Last edit: 21 Sep 2022

Liabilitas merupakan salah satu komponen yang penting dalam menunjang keuangan perusahaan. Istilah liabilitas ini sudah tidak asing lagi di telinga para pemilik dan pelaku usaha.

Liabilitas ini berkaitan dengan kegiatan operasional dari suatu perusahaan. Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan tidak selalu mengandalkan aset dan modal yang ada, sering juga perusahaan mengambil risiko dalam bentuk utang untuk mengembangkan bisnisnya.

Sumber: Pixabay

Sumber: Pixabay

Maka dari itu, para pemilik dan pelaku usaha harus memiliki pemahaman yang baik mengenai liabilitas. Dengan memahami liabilitas, pelaku dan pemilik usaha dapat menjalankan bisnis dengan perhitungan risiko yang baik.

Baca juga: Simak 100+ Daftar Pinjaman Online Ilegal 2022

Liabilitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Kedua jenis tersebut dibedakan berdasarkan jangka waktu pembayarannya. Dalam artikel ini akan membahas secara rinci apa itu liabilitas ini.

Sebelum masuk ke pembahasan, kita perlu memahami terlebih dahulu definisi dari liabilitas. Masyarakat juga terkadang masih bingung membedakan antara liabilitas dengan utang.

Apa Itu Liabilitas?

Istilah liabilitas kerap kali dikaitkan dengan kewajiban ataupun dengan utang. Liabilitas merupakan suatu kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan ataupun seseorang yang berasal dari internal dan eksternal serta harus segera dibayar dalam jangka waktu tertentu.

Menurut International Accounting Standard Boards (IASB), liabilitas didefinisikan sebagai kewajiban suatu entitas yang berasal dari peristiwa di masa lalu yang harus diselesaikan melalui arus kas keluar. Sedangkan Australian Accounting Standards Boards menjelaskan bahwa liabilitas terjadi karena pengorbanan dari pelaku atau pemilik usaha untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

Liabilitas dapat berupa nilai uang, barang, jasa, maupun manfaat ekonomi lainnya. Misalnya adalah ketika perusahaan membeli jasa atau barang dari salah satu vendor dan pembelian dilakukan dengan cara berutang. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan nilai aset dalam waktu singkat.

Meskipun memiliki beberapa kesamaan, liabilitas dan utang merupakan dua hal yang berbeda. Liabilitas merupakan kewajiban yang harus dibayarkan, salah satu wujudnya adalah utang.

Sedangkan utang merupakan sejumlah aset yang dipinjam dari suatu entitas dan menghasilkan bunga. Dalam utang juga biasanya terdapat perjanjian tertentu. Tidak semua utang termasuk ke dalam liabilitas.

Dalam laporan posisi keuangan, liabilitas terletak di sisi kanan bersama dengan ekuitas. Rumus dari laporan keuangan adalah Aset = Liabilitas + Ekuitas yang berarti Liabilitas = Aset – Ekuitas. Liabilitas juga dapat menentukan likuiditas dan struktur modal dari suatu perusahaan.

Baca juga: Treasury Adalah? Pengertian, Fungsi, dan Produknya 

Jenis-Jenis Liabilitas 

Berdasarkan perbedaan tenggat waktu, liabilitas dibagi menjadi dua, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Ada juga jenis liabilitas khusus, yaitu liabilitas kontinjensi.

Liabilitas jangka pendek biasa disebut juga sebagai liabilitas lancar atau utang lancar. Liabilitas jangka pendek memiliki tenggat waktu selama siklus operasi normal atau satu tahun.

Yang termasuk liabilitas jangka pendek adalah utang dagang, penghasilan yang ditangguhkan, utang wesel, utang pajak, beban yang harus dibayar, pinjaman jangka pendek, dan pendapatan diterima di muka.

Liabilitas jangka panjang biasa disebut dengan liabilitas tidak lancar atau utang tidak lancar. Liabilitas ini memiliki tenggat waktu pembayaran lebih dari siklus operasi normal atau satu tahun.

Liabilitas jangka panjang biasanya dilakukan untuk mendapatkan modal secara langsung, pembelian aset jangka panjang, dan investasi pada proyek baru perusahaan. Dalam liabilitas jangka panjang juga biasanya terdapat batasan atau restriksi untuk memberikan perlindungan antara pihak yang dipinjamkan dan peminjam.

Contoh dari liabilitas jangka panjang adalah utang hipotik, utang bank, utang sewa jangka panjang, utang obligasi, utang subduersi, kredit noveltasi, utang sewa dana, dan utang pemegang saham.

Sumber: Pixabay

Liabilitas kontinjensi merupakan liabilitas dengan kategori khusus yang biasanya timbul dari hasil peristiwa di masa depan yang belum memiliki kepastian. Liabilitas tersebut akan timbul apabila terjadi gugatan dari hasil peristiwa di masa depan.

Liabilitas kontinjensi hanya dicatat dalam laporan apabila kemungkinan besar terjadi dan nominalnya dapat diperkirakan secara wajar. Contoh dari liabilitas kontinjensi adalah gugatan hukum dan garansi dari produk.

Jenis liabilitas yang biasanya dilakukan oleh para pelaku usaha ketika baru memulai usahanya adalah liabilitas jangka panjang. Liabilitas ini dapat memberikan suntikan modal dan pembelian aset di awal proses mendirikan perusahaan.

Liabilitas Jangka Panjang

Tenggat waktu pembayaran liabilitas jangka panjang adalah lebih dari siklus normal satu tahun, bahkan dapat mencapai waktu sekitar 5-20 tahun. Tenggat waktu tersebut merupakan hasil kesepakatan antara kedua belah pihak.

Pihak yang biasanya memberikan liabilitas jangka panjang adalah investor, bank, ataupun dari perusahaan lain. Liabilitas ini nantinya akan digunakan sebagai modal awal perusahaan dalam menjalankan usahanya. Liabilitas ini juga dapat digunakan untuk modal pembelian aset seperti alat, biaya operasional, upah karyawan, biaya produksi, dan pengembangan perusahaan lainnya.

Perusahaan yang membutuhkan modal awal dalam mengembangkan usahanya dapat melakukan liabilitas jangka panjang. Meskipun dapat dibilang tidak ideal untuk kesehatan keuangan perusahaan, utang jangka panjang merupakan hal yang wajar dalam menjalankan bisnis. 

Liabilitas ini juga dapat mencerminkan rasio ekuitas atau total debt to equity ratio, yaitu membandingkan modal perusahaan dengan jumlah utang yang dimiliki. Liabilitas ini juga dapat digunakan untuk mengukur keseluruhan aktiva yang digunakan.

Beberapa contoh dari liabilitas jangka panjang dari perusahaan adalah berbagai jenis utang dan pinjaman jangka panjang, utang obligasi, kewajiban pada karyawan yang sudah pensiun, serta kompensasi dan pendapatan yang ditangguhkan.

Contoh lain dari liabilitas jangka panjang adalah kewajiban imbalan kerja. Kewajiban imbalan kerja jangka panjang ini dapat berupa kompensasi cuti jangka panjang, bagi hasil dan bonus, imbalan pengabdian, dan imbalan kesehatan, Kewajiban imbalan kerja ini merujuk kepada kewajiban perusahaan kepada pihak internal, yaitu karyawan.

Manfaat dan Risiko Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas ini memungkinkan perusahaan untuk tetap dapat menggunakan asetnya walaupun memiliki utang. Dengan begitu, perusahaan tetap dapat beroperasi dan mengembangkan usahanya.

Baca juga: Lembaga Penunjang Pasar Modal: Definisi, Peran, dan Macamnya 

Liabilitas ini juga memiliki nilai bunga yang cukup rendah. Apabila terdapat kenaikan suku bunga, maka nilai aset jaminan akan ikut naik. Apabila suku bunga menurun, nilai bunga utang tetap sesuai dengan kesepakatan sebelumnya antara kedua belah pihak.

Sumber: Pixabay

Manfaat lain dari liabilitas jangka panjang adalah jumlah beban pajak yang berkurang. Kewajiban bunga utang pada liabilitas jangka panjang membuat keuntungan perusahaan berkurang. Hal tersebut juga mempengaruhi pengurangan jumlah beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Risiko dari liabilitas jangka panjang adalah dapat kehilangan aset jaminan, perusahaan harus selalu memiliki kecukupan dana untuk melunasi utang yang sudah jatuh tempo, menuntut perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan laba, dan berpengaruh terhadap nilai dari saham perusahaan.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
21 Sep 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download