Jenis Kelinci Peliharaan Beserta Harganya

04 Jul 2022 by Laruan, Last edit: 04 Jul 2022

Kelinci merupakan salah satu hewan yang menggemaskan, berbulu lebat, dan memiliki bola mata yang besar. Terdapat banyak jenis kelinci, mulai dari kelinci yang dijadikan untuk peliharaan hias atau yang dipelihara sebagai hewan ternak pedaging. 

Sebagai pecinta kelinci, penting bagi Anda untuk mengetahui fakta-fakta soal kelinci yang akan dibahas berikut ini.

Sama halnya dengan peliharaan lain, salah satu alasan orang memelihara kelinci adalah karena hewan mungil tersebut dianggap imut dan lucu. Sobat Pintar pasti ingin meremas tubuhnya. 

Layaknya hewan peliharaan anjing, kelinci sadar dan mengenali nama mereka sendiri. Asyik, ya, bermain dengan hewan menggemaskan ini.

Baca juga: Tips Memilih Stroller Bayi dan Rekomendasi Produknya!

Jenis Kelinci Hias untuk Peliharaan

Kelinci mempunyai semacam kecerdasan dalam memahami interaksi yang diucapkan oleh manusia. Oleh sebab sifatnya yang penurut, kelinci cocok untuk dijadikan peliharaan untuk banyak kebutuhan. Berikut adalah daftar jenis kelinci yang bisa Anda pelihara di rumah.

  1. Kelinci Anggora

Merupakan ras kelinci paling populer di kalangan pecinta hewan kelinci hias. Kelinci Anggora memiliki ciri-ciri berbulu tebal dengan teksturnya yang lembut. Mereka juga mempunyai telinga yang lebar nan panjang.

Anggora pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1835, dibawa oleh orang-orang Belanda untuk dijadikan hewan peliharaan. Tipikalnya yang mudah berkembang biak mampu melahirkan banyak jenis anggora yang unik. 

Sampai sekarang, kelinci jenis anggora masih cukup populer dipelihara oleh masyarakat dari kalangan manapun di Indonesia.

Kelinci anggora merupakan jenis kelinci domestik yang paling tua. Berdasarkan karakteristiknya, kelinci jenis ini memiliki sifat jinak, aktif, namun juga manja. 

Saat dipelihara, mereka juga mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga memungkinkan pemilik untuk membuat perencanaan jadwal dalam memberi makan, memandikan, atau melatihnya. 

Kelinci Anggora sendiri kemudian dibagi ke banyak turunan kelompok lagi. Secara ukuran tubuh, jenis anggora paling kecil adalah anggora lokal. 

Kelinci jenis ini merupakan hasil dari kelinci lokal indonesia yang dikawinkan dengan jenis kelinci lain yang bisa menghasilkan ras anggora.

Bobot dari mamalia jenis ini berkisar sekitar 6 kg. Kelinci Anggora jenis lokal tidak begitu suka dengan daerah yang lembab. 

Jadi, bagi Anda yang ingin mengembangkan kelinci jenis ini harus memahami dan memperhatikan betul faktor suhu lingkungan.

Turunan dari jenis anggora lainnya adalah Anggora Putih. Ciri-ciri kelinci tipe ini dapat dengan mudah diidentifikasi, memiliki telinga tegak serta bulu-bulu panjang di sekujur tubuh. 

Bobotnya bisa mencapai 2,4-3,4 Kg, namun berat ideal dari anggora jenis ini biasanya berkisar pada 2,8 Kg.

Karakternya yang sangat jinak dan gak neko-neko membuatnya memiliki angka harapan hidup lebih panjang dibanding dengan kelinci jenis lain. Hal ini menjadikan kelinci yang berasal dari Inggris tersebut sangat digemari oleh para pecinta kelinci.

Jenis Anggora yang populer selanjutnya adalah anggora Jerman. Mereka merupakan satu dari 11 ras kelinci berbulu sangat panjang. Dan oleh karena alasan itulah, bulu-bulu dari kelinci tipe ini biasa dijadikan sebagai produk wol.

Awal mula masuknya kelinci anggora Jerman ke Indonesia adalah pada sekitar tahun 1960-an saat banyak peternak mencari bahan alternatif produksi wol selain dari kelinci Anggora Inggris. 

Dalam sebuah perkawinan selektif yang penuh hati-hati, akhirnya terciptalah turunan Anggora Jerman. Bulu yang dihasilkan dari Anggora ini diklaim dapat meningkatkan jumlah produksi wol dengan menghasilkan 2000 gram bulu setiap tahunnya.

Anggora jenis Jerman merupakan hewan penyayang yang jinak, dan suka bersantai. Jika Anda memiliki anak kecil di rumah, maka memelihara kelinci jenis anggora adalah pilihan tepat karena mereka mudah beradaptasi dan suka diajak bermain.

Baca Juga: Ini Cara Memilih Susu Bayi Dan Rekomendasinya

  1. Kelinci Netherland Dwarf

Hewan mini lucu ini terkenal dengan jenis kelinci yang sulit dijinakkan. Penyebabnya adalah karena kelinci Dwarf merupakan hasil dari persilangan banyak ras kelinci. 

Berbeda dengan jenis anggora Jerman di atas, para pecinta kelinci tidak merekomendasikan jenis ini dipelihara oleh anak-anak.

Oleh karena karakternya yang agak liar, perlu banyak kehati-hatian dalam memelihara jenis kelinci ini, terutama ukuran kandang. Netherland Dwarf merupakan tipe hewan dengan mobilitas tinggi yang tidak akan betah jika diletakkan dalam kandang dengan ukuran sempit.

Ciri tubuh dari kelinci tipe ini adalah bentuk telinga yang unik, hanya berukuran sepanjang 6 cm. Sehingga, semakin pendek ukuran telinga semakin bagus dan disukai kualitasnya.

Dalam pementasan, kelinci asal Belanda ini sering jadi primadona karena sangat khas dan memiliki corak bulu dan variasi warna. Corak bulu yang indah dari kelinci ini tumbuh berkat hasil dari perkawinan kelinci Polish dengan kelinci liar yang berukuran kecil selama lebih dari 19 tahun penyempurnaan.

  1. Kelinci Himalayan

Salah satu jenis kelinci populer yang banyak dipelihara selanjutnya adalah kelinci Himalayan. Saking terkenalnya, Anda tak payah mencari dan dapat menemukannya di berbagai petshop.

Keunggulan kelinci jenis Himalayan terletak pada warna bulu putihnya yang indah dan bersih, ditambah dengan kombinasi corak polkadot yang menghiasinya. Dalam perkembangbiakan, kelinci tipe ini termasuk dalam kategori produktivitas rendah. Selama setahun, kelinci jenis Himalayan hanya mampu melahirkan tiga sampai enam ekor saja.

Karena keindahan bulunya yang seperti salju, sebagai pecinta kelinci Anda perlu memperhatikan tingkat kebersihan kandang mereka. Hal ini penting sebab kondisi kandang yang bersih dapat membantu dalam menjaga kesehatan bulunya.

Para penyuka kelinci juga tidak menyarankan Anda terlalu sering menyisir bulu Himalayan karena dapat menyebabkan bulu mudah rontok.

  1. Kelinci Havana

Kelinci yang berasal dari wilayah Eropa ini mungkin kurang populer di kalangan pegiat hewan hias di Indonesia. Havana juga masuk ke dalam jajaran hewan pementasan terbaik.

Kelinci Havana dikembangkan pertama kali pada tahun 1898 di Belanda. Karakter khas dari jenis kelinci ini yaitu memiliki jenis bulu yang lembut dan corak mengkilap. Kebanyakan, warna bulu kelinci Havana cenderung gelap: coklat, hitam, atau biru gelap, namun akhir-akhir ini muncul pola belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya.

Bobot rata-rata kelinci jenis Havana bisa mencapai 2,75 Kg dan panjang bulunya diperkirakan bisa sampai 2,5 cm.

Baca juga: Cara Cek PKH Lewat HP dan Jadwal PKH Tahap 3

Daftar Harga Kelinci Peliharaan

Harga kelinci lokal yang biasa diperjualbelikan di beberapa daerah cenderung variatif. Mulai dari yang termurah Rp. 250.000 hingga jutaan. Umumnya, banyak pedagang menjual kelinci berdasarkan kisaran umur 3 bulan. Hal ini disebabkan kelinci sudah bisa mandiri dan tak terlalu merepotkan pemiliknya dalam rentang umur 3 bulan.

Harga kelinci anggora misalnya, ada banyak variasinya tergantung jenis dan umur. Harga sepasang anggora Inggris pada saat umur produktif berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 350.000. Untuk harga kelinci anggora yang masih anakan umur 2 bulan mulai dari Rp 60.000 sampai Rp 150.000.

Kemudian harga kelinci Himalayan untuk satu ekornya Rp170.000. Kelinci Himalayan biasa dijual pada umur 3 bulan, cukup mahal karena kelinci himalayan merupakan salah satu kelinci hias yang bagus. 

Terakhir, banderol harga satu ekor kelinci Havana yang masih berusia 1-3 bulan sekitar Rp50.000 – Rp250.000. Demikian penjelasan tentang jenis kelinci peliharaan lengkap beserta harganya, semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
04 Jul 2022
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download