3 Cara Memotivasi Diri dengan Sistem Self-Reward

18 Jun 2021 by kreditpintar, Last edit: 16 Aug 2022

Seringkali kita merasa jenuh, kekurangan motivasi, dan sulit menggerakkan diri untuk melakukan sesuatu yang produktif. Saat sedang begini, apa yang Sobat Pintar lakukan? Banyak orang yang memilih untuk menerapkan sistem self-reward.

Self-reward secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan ganjaran atau penghargaan kepada diri sendiri setelah berhasil melakukan sesuatu. 

Seberapa Efektifkah Self-Reward?

Pada dasarnya, kita melakukan sebagian besar kegiatan yang kita lakukan untuk mendapatkan ganjaran. Mulai dari hal besar seperti Sobat Pintar bekerja supaya mendapatkan gaji, Sobat Pintar belajar supaya dapat mendapatkan nilai yang bagus, Sobat Pintar memulai diet supaya tubuh Sobat Pintar slim dan sehat. Juga dalam hal kecil seperti Sobat Pintar makan supaya kenyang, mandi supaya bersih dan segar, dan sebagainya.

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa default pola pemikiran kita adalah untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan ganjaran. Jadi saat kita menerapkan sistem penghargaan pada diri sendiri kita hanya memanfaatkan pola pikir kita sehari-hari. Namun perbedaannya adalah dalam sistem penghargaan pada diri sendiri, kita sendirilah yang harus memberikan ganjarannya.

Self-Reward Tidak Bekerja, Apa Masalahnya?

Biasanya ada dua kemungkinan penghargaan pada diri sendiri tidak berjalan dengan baik:

  1. Menyerah dan bodo amat dengan reward.
  2. Menyerah dan langsung melakukan penghargaan pada diri sendiri tanpa mengerjakan tugas.

Bagaimana Menjalankan penghargaan pada diri sendiri yang Efektif?

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat Sobat Pintar terapkan dalam melakukan sistem penghargaan pada diri sendiri supaya Sobat Pintar tetap termotivasi dan tidak menyerah.

1. Pecah Menjadi Hal-Hal Kecil

Sistem penghargaan pada diri sendiri akan berhasil jika perkerjaan dan ganjaran yang berskala besar dipecah menjadi pekerjaan-pekerjaan dan ganjaran-ganjaran skala kecil. Contohnya Sobat Pintar harus belajar untuk ujian yang akan diadakan seminggu kemudian. Daripada memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah Sobat Pintar menguasai semua materi, cobalah berikan penghargaan pada diri sendiri berupa waktu menonton satu film jika Sobat Pintar berhasil memahami satu bab. Dengan begitu pekerjaan yang harus dilakukan terdengar lebih mudah dan ganjaran yang Sobat Pintar tetapkan terdengar lebih mudah digapai.

Selain itu, dengan melakukan ini kita juga memecah to do list kita menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil. Seringkali kita kesulitan untuk mendorong diri untuk bangkit dari tempat tidur dan melakukan sesuatu karena sudah terdengar sulit di pikiran kita.

Jika Sobat Pintar kesulitan untuk bangkit dan mencari lowongan pekerjaan, coba pusatkan pikiran Sobat Pintar pada pekerjaan yang lebih kecil atau menyenangkan. Cobalah dulu bangkit dari tempat tidur dan makan, kemudian gerakkan diri Sobat Pintar untuk mandi. Makanan yang enak dan tubuh yang terasa segar dapat menjadi penghargaan pada diri sendiri tersendiri. Kemudian baru dorong diri Sobat Pintar untuk mengenakan pakaian yang rapi, pakailah sepatu, lalu keluar rumah dan cari lowongan pekerjaan. Lakukanlah semuanya selangkah demi selangkah.

Akan tetapi ada kalanya kita sedang sangat tidak termotivasi dan seperti yang tadi disebutkan, seringkali kita malah langsung memberikan reward pada diri sendiri padahal belum menyelesaikan pekerjaan yang harus kita lakukan. Saat sedang seperti ini, cobalah buat penghargaan pada diri sendiri lain yang lebih kecil jika Sobat Pintar berhasil memulai mengerjakan pekerjaan Sobat Pintar. penghargaan pada diri sendiri kecil ini dapat berupa minum es kopi, minum air putih, atau bahkan waktu buang air kecil. Cari suatu reward yang sangat kecil namun juga sangat Sobat Pintar butuhkan.

2. Buat Sinyal atau Tanda

Memaksa diri melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan memang sulit. Oleh sebab itu, akan lebih mudah bila kita membangun habit supaya badan kita sudah terbiasa melakukan hal tersebut.

Charles Duhigg dalam buku New York Times Best-Seller nya, ‘The Power of Habit’, menjelaskan tentang bagaimana pembentukan habit dapat sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang. Untuk memulai suatu habit, Sobat Pintar membutuhkan penanda atau trigger yang akan mendorong Sobat Pintar untuk melakukan sesuatu.

Jika Sobat Pintar ingin mencoba membentuk kebiasaan melakukan home workout setiap hari, buatlah sesuatu yang mensinyalkan kepada diri Sobat Pintar untuk melakukannya. Misalnya buatlah rutinitas baru yaitu setiap kali Sobat Pintar ingin mandi sore, Sobat Pintar harus melakukan workout terlebih dahulu. Di depan pintu kamar mandi gantunglah pakaian olah raga. Jadi setiap Sobat Pintar akan mandi sore Sobat Pintar akan melihat baju olah raga itu.

Awalnya Sobat Pintar akan merasa terpaksa mengenakan baju olah raga itu dan melakukan gerakan-gerakan workout, tapi setelah dilakukan berulang kali Sobat Pintar akan mulai terbiasa dan lama-lama terbentuklah habit baru. Mandi sore yang Sobat Pintar lakukan setelah berolahraga dapat menjadi penghargaan pada diri sendiri.

Sinyal atau tanda ini bisa juga dalam bentuk tulisan atau foto-foto idola yang membangkitkan motivasi Sobat Pintar. Intinya Sobat Pintar harus membuat banyak sinyal dalam rumah dan handphone Sobat Pintar yang terus-menerus mengingatkan Sobat Pintar pada pekerjaan yang harus dilakukan serta ganjaran yang menunggu.

3. Beritahu Orang Lain

Walaupun judulnya penghargaan pada diri sendiri, tidak berarti Sobat Pintar harus melakukannya sendiri. Tidak ada yang ingin dipandang lemah oleh orang lain. Maka dari itu, jika Sobat Pintar ingin berkomitmen untuk melakukan sistem penghargaan pada diri sendiri, cobalah beritahu seseorang mengenai rencana Sobat Pintar. Dengan begini Sobat Pintar akan merasa malu bila orang tersebut tahu Sobat Pintar tidak berhasil menjalankan komitmen.

Pilihan lain adalah mengajak orang lain untuk ikut berkomitmen bersamamu. Ajaklah temanmu untuk ikut melaksanakan sistem penghargaan pada diri sendiri jika berhasil nge-gym seminggu dua kali selama sebulan, reward-nya dapat berupa pergi ke spa bersama. Dengan begitu kalian bisa saling mengawasi satu sama lain dan mengingatkan bila yang lainnya ingin menyerah.

Reward Seperti Apa yang Paling Memotivasi dan Paling Efektif?

1. Bukan Reward yang Berlawanan dengan Usaha

Setelah berjalan kaki jarak jauh selama Car Free Day, jangan malah me-reward diri sendiri dengan membeli pop ice di pinggir jalan. Sayang kan kalau kalori yang sudah terbakar malah masuk lagi?

2. Sesuatu yang Agak Sulit Dibeli

Dalam menerapkan sistem penghargaan pada diri sendiri. terkadang kita sulit menahan diri dan langsung memberikan reward untuk diri sendiri padahal belum menyelesaikan tugas. Maka dari itu, kadangkala memang ada baiknya menentukan reward yang susah digapai atau agak mahal.

Akan tetapi ganjaran skala besar ini lebih baik diberikan sebagai hadiah pada diri sendiri setelah melakukan sesuatu yang besar juga. Jangan berikan ganjaran yang mahal tiap kali Sobat Pintar melakukan pekerjaan kecil karena tentunya akan boros. Sobat Pintar bisa menetapkan untuk pergi ke spa setelah selesai menulis novel Sobat Pintar, atau membelikan tablet untuk diri sendiri setelah berhasil mendapat IP 4.0 di akhir semester.

3. Sesuatu yang Menyenangkan tapi juga Bermanfaat

Tablet merupakan self-reward yang cukup baik karena selain menarik dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi, tablet juga bermanfaat dan dapat menunjang diri dan karier Sobat Pintar. Contoh lainnya adalah set alat lukis jika Sobat Pintar suka melukis atau kamera bila Sobat Pintar ingin mengembangkan skill fotografi.

Untuk urusan pembayaran, Sobat Pintar tidak perlu khawatir. Kredit Pintar menawarkan solusi untuk Sobat Pintar. Kalaupun uang Sobat Pintar belum cukup untuk membeli tablet atau kamera sebagai self-reward, Kredit Pintar menawarkan pinjaman uang untuk Sobat Pintar. Pinjaman uang oleh Kredit Pintar syaratnya tidak ribet dan pinjaman Sobat Pintar akan langsung cair dalam waktu singkat.

16 Aug 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download