Obligasi Pemerintah: Pengertian dan Keuntungannya

18 Oct 2022 by Kredit Pintar., Last edit: 19 Oct 2022

Investasi sudah seakan menjadi tren. Banyak orang mulai berinvestasi sebagai alternatif menabung. Pun sebagai bisnis sampingan yang bahkan tidak sedikit menjadikan investasi sebagai sumber penghasilan utama. Dalam berinvestasi, sebaiknya Anda melakukan diversifikasi instrumen investasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalisir risiko kerugian.

Obligasi Pemerintah: Pengertian dan Keuntungannya

Dari banyaknya instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan, obligasi menjadi jenis investasi yang cukup populer. Obligasi dianggap sebagai salah satu investasi yang paling stabil dengan keuntungan yang cukup tinggi.

Obligasi atau surat berharga adalah suatu surat pengakuan hutang yang diterbitkan oleh instansi pemerintah, perusahaan, bank ataupun lembaga keuangan dengan tujuan memnuhi kebutuhan pendanaan.

Dalam pasar modal, istilah obligasi kerap digunakan untuk menyebut surat pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Dalam obligasi dituliskan tenggat pembayaran utang beserta bunga yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang oblogasi. 

Dengan menerbitkan surat utang, penerbit memiliki kontrak kewajiban untuk membayarkan arus kas kepada pembeli surat utang pada jadwal tertentu di masa yang akan datang. 

Baca juga: Apa itu Obligasi: Jenis dan Manfaatnya

Dua Jenis Obligasi di Indonesia

Ada dua jenis obligasi berdasarkan penerbit di Indonesia, yakni obligasi pemerintah dan korporat. Obligasi pemerintah dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan negara. Misalnya, Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan surat berharga berupa obligasi ritel negara. 

Obligasi Negara Ritel atau ORI merupakan jenis surat berharga negara yang dijual pemerintah kepada investor ritel dalam bentuk tanpa warkat di pasar perdana domestik. Dana yang terkumpul dari penerbitan ORI akan digunakan sepenuhnya untuk pembiayaan Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN). Di antaranya mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

ORI berbeda dengan surat berharga negara lainnya sebab adanya potensi capital gain. ORI dapat diperjualbelikan di pasar sekunder antar investor domestik baik individu maupun institusi. 

Sedangkan obligasi korporat adalah instrumen berupa surat utang yang dikeluarkan perusahaan swasta untuk pembiayaan perusahaan. Keuntungan yang didapat dari kedua obligasi tersebut berupa kupan dan capital gain. Kupon akan dibayarkan selama periode obligasi sampai jatuh tempo. 

Obligasi korporat relatif lebih cocok untuk investor jangka panjang dengan modal besar dan pengalaman. Bagi investor pemula yang ingin berinvestasi dapat memanfaatkan obligasi pemerintah.  

Semakin tinggi peringkat obligasi, maka potensi gagal bayarnya semakin rendah. Hal ini terjadi karena risiko yang rendah juga memberikan cenderung hasil yang rendah. Sebaliknya, jika semakin rendah peringkat obligasi, makin besar risiko gagal bayar. Sehingga ditawarkan hasil tinggi agar investor tertarik membeli.

Jenis-jenis Obligasi Pemerintah

Pemerintah menerbitkan surat berharga negara (SBN) agar mendapatkan dana dari investor baik individu maupun institusi. Nantinya dana tersebut berguna untuk pembangunan negara lewat APBN. SBN terbagi ke dalam dua jenis, yaitu surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN). Perbedaannya hanyalah pada sistem yang diterapkan. Jenis obligasi yang diperdagangkan sama, namun SBSN menerapkan hukum islam dalam transaksinya.

SUN juga terbagi menjadi obligasi negara (ON) dan surat pembedaharaan negara (SPN). Perbedaannya terletak pada tenor pendek di bawah satu tahun dan jarang diperdagangkan. Obligasi negara pun terbagi dalam dua jenis, yakni ON-Valuta Asing dan ON-Rupiah. 

ON-Valuta Asing merupakan seluruh obligasi negara dengan denominasi US Dolar yang sering disebut INDON dengan tingakt kupon tetap. Hal itu dikarenakan dalam mata uang US Dolar pergerakan INDON lebih mengikuti pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Sedangkan ON-Rupiah adalah seluruh obligasi negara dengan denominasi rupiah yang terbagi dalam dua kategori, yaitu variable rate-Rp dan fixed rateRp. Variable ratereguler merupakan jenis di bawah variable rate-Rp. Sedangkan fixed ratereguler, zero coupun reguler dan ORI.

Keuntungan Berinvestasi di Obligasi Pemerintah

Obligasi Pemerintah: Pengertian dan Keuntungannya

Obligasi pemerintah biasa disebut dengan “obligasi bebas risiko” yang berarti bebas dan aman dari risiko kredit. Hal ini disebabkan pemerintah suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasi pada saat jatuh tempo.

Dengan berinvestasi di obligasi pemerintah khususnya dalam bentuk ORI Anda bisa mendapatkan banyak keuntungan. Berikut, keuntungan yang bisa Anda dapatkan:

  1. Kupon dan pokok dijamin undang-undang yang dibayarkan setiap bulan dengan bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo
  2. Kupon yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-ratat bunga deposito bank BUMN
  3. Tersedianya kuotasi harga beli dari mitra distribusi
  4. Berpotensi memperoleh capital gain
  5. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain sesuai kebijakan masing-masing mitra distribusi
  6. Dapat diperjualbelikan di organized OTC melalui ETP (Electronic Trading Platform)
  7. Bisa turut mendukung pembiayaan pembangunan nasional

Selain keuntungan, adapun manfaat dari berinvestasi di obligasi pemerintah yaitu keamanannya terjamin oleh pemerintah. Pemerintah membrikan kesempatan untuk masyarakat untuk berinvestasi secara aman dan terjangkau. Semakin banyak investor yang berinvestasi ORI maka akan membantu memperkuat mata uang rupiah sebab ORI dapat membantu pemerintah menutup kekurangan APBN dengan cara mendapatkan sumber pendapatan lain.

Baca juga: Tiga Aplikasi Investasi Terbaik untuk Kamu

Risiko Berinvestasi Pada Obligasi Pemerintah

Obligasi Pemerintah: Pengertian dan Keuntungannya

Obligasi pemerintah juga memiliki risiko apabila diterbitkan oleh pemerintah negara yang kebijakan finansialnya kurang bagus. Secara garis besar, ada empat risiko utama yang harus dipahami investor sebelum menetapkan pilihan investasi pada obligasi pemerintah. 

  1. Risiko maturitas

Risiko ini berkaitan dengan masa tenggat obligasi. Semakin lama jatuh tempo, maka tingakt risikonya semakin tinggi. Sebagai kompensasi, penerbit yang menjual dengan masa jatuh tempo panjang akan memberikan kupon bunga lebih tinggi.

  1. Risiko likuiditas

Obligasi yang sulit diperjualbelikan di pasar sekunder berisiko terjadi risiko likuiditas. Obligasi menjadi likuid jika permintaan pasar tinggi. Biasanya dipengaruhi oleh karakteristik penerbit, kupon bunga dan masa jatuh tempo obligasi bersangkutan. Obligasi pemerintah cenderung lebih likuid lantaran ada pihak yang bertindak sebagai market maker yang berperan sebagai pembeli siaga.

  1. Risiko suku bunga

Harga obligasi berbanding terbalik dengan suku bunga. Jika suku bunga acuan turun, maka harga obligasi akan cenderung naik. Sebaliknya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan cenderung menurun. Karena itu, investor harus jeli dalam memprediksi tren pergerakan suku bunga.

Baca juga: 7 Tips dan Cara Main Saham Pemula, Mudah dan Cepat Profit

Dalam berinvestasi, jangan hanya modal niat dan mengikuti trens saja. Namun, juga harus bijak dan memiliki cukup pengetahuan dalam hal investasi terutama daalm memilih instrumen investasi.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
19 Oct 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download