Bagaimana Cara Menghadapi Resesi Ekonomi Sebagai Masyarakat Umum?

09 Sep 2025 by Kredit Pintar., Last edit: 09 Sep 2025

Penurunan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, seperti; penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, tingginya angka pengangguran dan ketidakseimbangan produksi dan konsumsi merupakan salah satu penanda terjadinya resesi ekonomi. Lalu, apa yang bisa masyarakat umum bisa lakukan jika resesi ekonomi terjadi? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut. 

Apa Itu Resesi Ekonomi?

Resesi merupakan penurunan secara signifikan di dalam kegiatan ekonomi di keseluruhan lingkup perekonomian. Keberlangsungan resesi dapat berlangsung beberapa bulan hingga beberapa tahun. Penurunan aktivitas perekonomian dapat dilihat dari pendapatan riil, banyaknya lapangan kerja, tingginya angka pengangguran, produk domestik bruto riil, produksi industri serta tingkat penjualan grosir dan eceran. 

Sederhananya, arti dari resesi ekonomi adalah kelemahan dalam aktivitas berdagang dan industri yang seolah-olah terhenti karena menurunnya kegiatan tersebut. Dapat disimpulkan jika resesi merupakan kondisi perekonomian negara tengah memburuk. Penurunan aktivitas dalam lingkup perekonomian ini berlangsung lama dan cenderung stagnan. 

Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Resesi, Simak di Sini!

Penyebab Terjadinya Resesi Ekonomi

Peristiwa resesi dalam perekonomian tentunya karena disebabkan beberapa kejadian yang melatarbelakanginya. Baik peristiwa yang terjadi secara sengaja maupun merupakan dampak dari suatu peristiwa yang tidak disengaja. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya resesi. 

Baca juga: Pintar Hadapi Resesi Ekonomi, Siapkan Hal-Hal Ini | Kredit Pintar

1 ) Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga suatu barang yang terjadi secara terus-menerus dan berlangsung cukup lama penyebab resesi ekonomi. Inflasi sebenarnya biasa terjadi dan bukan suatu hal buruk karena inflasi ringan lebih mudah teratasi. Namun jika inflasi ini bergerak secara berlebihan maka dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat menyebabkan kemunduran ekonomi. 

2 ) Deflasi Berlebihan

Deflasi merupakan kondisi menurunnya harga-harga suatu barang yang berlangsung dari waktu ke waktu. Penurunan harga yang terjadi secara terus-menerus dapat membuat upah pekerja semakin mengecil dan mampu menekan harga-harga barang lebih drastis. 

Dampak deflasi lebih dirasakan oleh para pemilik usaha baik sebagai penyedia barang maupun jasa. Saat suatu unit bisnis ataupun individu berhenti mengeluarkan uang, maka akan berdampak pada rusaknya roda perekonomian. Jika salah satu komponen berhenti berputar, maka komponen lain dalam roda ekonomi akan ikut berhenti dan keseluruhan roda akan rusak hingga timbul resesi ekonomi. 

3 ) Ekonomi Melemah

Kemungkinan masalah yang timbul dari ekonomi lemah, salah satunya adalah menumpuknya hutang baik kategori individu maupun perusahaan. Biaya hutang yang tinggi otomatis membuat biaya pelunasan juga melonjak tinggi hingga berada di titik tidak mampu melunasinya. 

4 ) Tidak Seimbangnya Produksi dan Konsumsi

Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi membuat rusak siklus ekonomi. Banyaknya produksi dengan tingkat konsumsi rendah dapat menyebabkan penumpukan stok barang. 

Sebaliknya, tingginya konsumsi dan sedikitnya produksi dapat memicu impor yang mengakibatkan penurunan laba perusahaan hingga melemahnya pasar modal. 

5 ) Kemerosotan Ekonomi Selama Dua Kuartal Berurutan

Pertumbuhan ekonomi menjadi tanda paling jelas untuk melihat kondisi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara naik artinya kondisi ekonominya kuat. Jika ekonomi turun termasuk produksi domestik, maka dipastikan negara mengalami resesi ekonomi. 

8 ) Nilai Impor Lebih Besar

Impor disebabkan karena permintaan tinggi namun produksi rendah dan harus membutuhkan produk dari luar negeri. Nilai impor yang lebih tinggi dapat menyebabkan nilai anggaran menjadi defisit. Namun tidak jika sebaliknya, yaitu kelebihan produksi dan harus melakukan ekspor ke negara yang membutuhkannya. 

9 ) Tingkat Pengangguran Tinggi

Tenaga kerja menjadi faktor yang berperan sebagai penggerak ekonomi. Pengangguran terjadi akibat banyaknya lapangan kerja yang tidak sesuai dengan skill yang dimiliki para tenaga kerja. 

Sehingga pengangguran tinggi sebanding dengan tingginya angka kriminalitas sebabkan resesi ekonomi. 

Dampak dari Resesi Perekonomian Negara

Lambatnya pertumbuhan ekonomi secara umum, membuat sektor produksi menahan kapasitas produksi. Jika produksi ditekan, maka yang terjadi adalah banyaknya pekerja yang di-PHK sehingga perusahaan mengalami kebangkrutan. Perusahaan bangkrut membuat investor memilih meletakkan dananya ke investasi yang lebih aman. Kesulitan perekonomian juga akan berdampak pada:

  1. Daya beli masyarakat rendah 
  2. Pinjaman pemerintah melonjak tinggi
  3. Sumber pendapatan negara rendah karena:
  • Pembangunan tetap harus berjalan meski ekonomi sulit
  • Pengeluaran pemerintah bertambah karena harus memberikan subsidi
  • Defisit anggaran dan tingginya utang negara

Cara Menghadapi Resesi Ekonomi Pasca Pandemi

Pandemi saat ini seakan timbul tenggelam karena masyarakat seakan sudah muak dengan berita tentang kasus tersebut. Seperti tiada habisnya karena satu persatu banyak peraturan baru yang harus ditaati oleh masyarakat. Tumpang tindihnya peraturan ini membuat masyarakat lengah dan masa bodoh dengan keadaan yang sedang terjadi seperti melemahnya ekonomi. Berikut ini cara menghadapi resesi ekonomi yang kemungkinan akan terjadi kembali pasca pandemi.

1.  Prioritaskan Belanja Produk Lokal

Produk lokal atau produk dalam negeri merupakan wujud kreativitas yang meningkatkan sumber daya ekonomi masyarakat di suatu negara. Dengan mengutamakan belanja produk lokal, kita berpotensi meningkatkan permintaan barang. Kemudian, penyedia produk dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk menyesuaikan permintaan barang. Usaha ini juga dapat mengurangi beban biaya impor yang cukup tinggi. 

2. Hindari Utang Jangka Panjang

Dalam masa resesi, akan lebih baik jika kita dapat menghindari pembelian barang yang mengharuskan kita mengambil utang jangka panjang. Utang jangka panjang berpotensi mengacaukan cashflow pribadi akibat besaran bunga dan keterlambatan pembayaran cicilan. Jika harus mengambil pinjaman, usahakan untuk mengambil pinjaman jangka pendek dengan bunga yang relatif rendah. 

3. Menyiapkan Dana Darurat dengan Matang

Dana darurat harus disiapkan untuk hadapi resesi ekonomi, dengan besaran minimal 3-5 kali dari pengeluaran bulanan. Jika sudah berkeluarga, besaran dana darurat yang disarankan adalah 6-12 kali dari pengeluaran. Dana darurat bersifat sebagai jaring pengaman saat tidak ada penghasilan.  

Itulah pengertian, penyebab, dampak hingga cara menghadapi ancaman resesi ekonomi. Tindakan preventif lebih baik daripada mengobati sesuatu yang sudah terlanjur terjadi. Pandai-pandai dalam mengatur keuangan mulai dari diri sendiri.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

09 Sep 2025
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download