Latte Factor, Salah Satu Penyebab Susah Menabung

22 Jul 2021 by Rindang Maulidia, Last edit: 06 Aug 2021

Seberapa familiarkah Sobat Pintar terhadap latte factor? Hal tersebut bisa didefinisikan sebagai kumpulan pengeluaran kecil di luar kebutuhan yang kurang bisa terkendali. Nama istilah tersebut diambil dari adanya budaya untuk minum kopi dari kedai yang kerap dilakukan oleh masyarakat Gen Milenial dan Gen Z.

David Bach, tokoh yang memunculkan istilah tersebut melihat budaya beli kopi adalah salah satu faktor yang membuat masyarakat yang tergolong dalam Gen Milenial dan Gen Z susah untuk mengumpulkan dana tabungan.

Pada kenyataannya, bukan hanya budaya tersebut yang melatar belakangi masyarakat di generasi sekarang susah menabung. Dalam artikel ini, Sobat Pintar akan mencari tahu berbagai contoh dan efek samping dari latte factor yang mungkin tidak disadari.

Dalam artikel ini, Sobat Pintar akan mencari tahu berbagai contoh dan efek samping dari latte factor yang mungkin tidak disadari.

Contoh Latte Factor yang sering tidak disadari

Di tahun ini, banyak Gen Millennial dan Gen Z yang mulai hidup mandiri karena sudah memiliki penghasilan sendiri dari ranah profesi yang dipilih setelah lulus kuliah. Sisi baiknya, mereka bisa memiliki kebebasan untuk mengelola penghasilan mereka sesuai dengan pos anggaran yang dimiliki.

Namun, karena hal tersebut dilakukan secara mandiri, mungkin akan ada momen dimana mereka tidak disiplin dalam mengatur keuangan karena belum terbiasa. Momen tersebut umumnya terjadi akibat adanya pengeluaran kecil yang dilakukan terus menerus dan menjadi sebuah kebiasaan baru. 

Berikut ini adalah berbagai contoh pengeluaran kecil di luar kebutuhan yang seringkali tidak disadari dan menyebabkan Sobat Pintar susah menabung.

1.Kebiasaan membeli kopi susu dari kedai kopi langganan

Sah-sah saja apabila Sobat Pintar hendak mendukung UMKM dengan cara menikmati kopi dari kedai kopi langganan. Namun, Sobat Pintar harus mengetahui seberapa banyak anggaran yang tersedia untuk membeli kopi dari kedai langganan. Agar bisa lebih hemat, Sobat Pintar bisa saja membeli kopi bubuk dari kedai langganan dan membuat kopi susu sendiri untuk dinikmati setiap hari.

2.Membeli makeup, baju, dan barang-barang di luar rencana

Baju, makeup, dan berbagai barang unik untuk ditaruh di dapur maupun kamar tidur, seringkali menggoda Sobat Pintar untuk segera checkout pembelian dari e-commerce langganan. Bukannya tidak boleh, namun ada baiknya Sobat Pintar memikirkan fungsi barang yang hendak dibeli, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau hanya sekedar tergoda karena diskon. Jangan sampai timbul rasa penyesalan setelah belanja, ya.

3. Biaya transfer antar bank

Biaya transfer antar bank memang awalnya terlihat kecil. Namun, Sobat Pintar perlu melihat akumulasinya apabila transaksi tersebut dilakukan berulang-ulang dalam waktu sebulan. Agar lebih hemat, Sobat Pintar bisa memanfaatkan aplikasi yang bisa memberikan layanan transfer antar bank secara gratis.

Baca Juga: Bagaimana Jika Pinjaman Online Tidak Dilunasi?

4. Terlalu sering mengandalkan layanan pesan antar makanan

Tidak dapat dipungkiri bahwa layanan pesan antar makanan kerap kali memudahkan Sobat Pintar untuk tetap bisa menikmati makanan kesukaan tanpa harus repot keluar rumah. Namun, cobalah sesekali melihat rincian biaya yang harus dikeluarkan dalam sekali pemesanan tanpa adanya promo.

Agar bisa hidup lebih hemat, Sobat Pintar bisa miliki rice cooker yang bisa berguna untuk memasak banyak hidangan. Di samping lebih irit listrik, rice cooker tidak membutuhkan banyak ruang penyimpanan, yang mana sangat cocok untuk dimiliki anak kos.

Efek samping Latte Factor

Sobat Pintar akan menghadapi efek samping berikut, apabila terus menerus mengeluarkan biaya tak terencana diluar kebutuhan.

1.Tidak memiliki jumlah tabungan yang memadai akibat Latte Factor

Seperti yang Sobat Pintar tahu, menabung adalah salah satu kebiasaan positif yang mulai diimplementasikan, bahkan saat masih duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar. Dengan menabung, Sobat Pintar diajarkan untuk mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan sebagian dana yang Sobat Pintar miliki secara konsisten. Dengan adanya pengeluaran di luar kebutuhan yang tidak terkendali, Sobat Pintar bisa saja melewatkan kesempatan untuk mengumpulkan dana tabungan. 

2.Tidak memiliki jaring pengaman apabila sesuatu yang buruk terjadi di luar kendali

Pentingnya tabungan akan terasa apabila Sobat Pintar mengalami hal yang buruk dan tidak terduga. Bukannya menakuti, namun sebagai manusia, Sobat Pintar tidak bisa memprediksi masa depan. Jadi, apabila Sobat Pintar merasa pengeluaran di luar kebutuhan terlihat merugikan, maka berusahalah untuk memangkasnya.

3.Tingginya biaya hidup

Dengan biaya hidup yang tinggi, maka kenyamanan hidup cenderung lebih mudah dirasakan. Di sisi lain, apabila Sobat Pintar harus menyesuaikan gaya hidup kembali, maka prosesnya akan cenderung lebih sulit karena Sobat Pintar telah terbiasa menikmati kenyamanan dari tingginya biaya hidup. Lebih baik jagalah biaya hidup di angka yang wajar dan perbanyak tabungan serta dana cadangan.

Demikianlah pembahasan singkat tentang latte factor yang ternyata membuat banyak orang susah menabung.

Baca Juga: Siapkan Dana Pendidikan Anak Menjelang Tahun Ajaran Baru

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
06 Aug 2021
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download