Jagung Berkembang Biak dengan Cara Apa? Begini Penjelasannya!

Tanaman jagung merupakan jenis tanaman yang umum ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Karena melimpahnya tanaman tersebut di wilayah Indonesia, kebanyakan orang menjadi penasaran jagung berkembang biak dengan cara yang seperti apa. 

Apalagi tidak sedikit wilayah di Indonesia yang menjadikan jagung sebagai salah satu makanan pokok. Sehingga jagung begitu dibutuhkan untuk konsumsi sehari-hari. Oleh karenanya, cara perkembangbiakan jagung sangat penting untuk diketahui terutama bagi mereka yang ingin menanam dan mengembangbiakkan jagung secara mandiri. 

Nah, untuk mengenal lebih jauh seperti apa jagung berkembang biak, mari simak penjelasan di bawah ini yang sekaligus akan mengupas tentang bagaimana karakteristik dan manfaat tanaman jagung. 

Baca juga: 6 Rekomendasi Resep Bumbu Jagung Bakar yang Enak

Mengenal Karakteristik Tanaman Jagung

Tanaman jagung termasuk tanaman yang dapat ditanam di wilayah dataran rendah maupun dataran tinggi. Di dataran tinggi, tanaman ini umumnya ditemukan di wilayah dengan ketinggian 1000-1800 mdpl. Sementara untuk dataran rendah, jagung bisa ditanam di sawah irigasi, tegalan, hingga sawah tadah hujan. Berkat kemudahannya untuk ditanam di dataran tinggi maupun rendah, jagung pun menjadi makanan pokok yang kaya akan sumber karbohidrat. Bahkan, tidak hanya dikonsumsi oleh manusia saja, jagung juga kerap digunakan sebagai makanan ternak. 

Dalam hal klasifikasinya, tanaman yang memiliki nama latin Zea mays L. ini tergolong tanaman berbiji tunggal atau monokotil. Jagung juga termasuk tanaman rumput kuat, batang kasar, dan memiliki tinggi yang bervariasi. Tetapi, umumnya tingginya sekitar 0,6 sampai 3 meter. Sebagai tanaman musiman, umur jagung rata-rata 3 bulan. 

Terkait dengan jenisnya, jagung terbagi ke dalam tujuh varietas. Ketujuh varietas tersebut adalah jagung manis (Zea mays var. saccharata), jagung brondong (Zea mays var. everta), jagung mutiara (Zea mays var. indurate), jagung polong (Zea mays var. tunicate), jagung gigi kuda (Zea mays var. identata), jagung tepung (Zea mays var. amylacea), dan jagung ketan (Zea mays var. ceratina). 

Cara Jagung Berkembang Biak

Seperti yang sempat disinggung pada penjelasan sebelumnya, tanaman jagung tergolong sebagai tanaman berbiji. Hal tersebut ternyata berkaitan dengan cara jagung dalam berkembang biak. Jagung berkembang biak dengan cara perkawinan yang dihasilkan dari penyerbukan bunga jagung. 

Dari hasil perkembangbiakan tersebut, dihasilkanlah buah yang didalamnya terdapat biji jagung. Biji tersebut sebagai calon tumbuhan baru. Bagian bunga yang menjadi alat kelamin jantan disebut sebagai benang sari, sementara bunga dengan alat kelamin betina disebut sebagai putik. 

Mengingat jagung berkembang biak dengan cara biji atau generatif, proses perkembangbiakan jagung diawali dengan menanam biji jagung. Umumnya, selang 3-4 hari, bakal tanaman jagung akan mulai muncul ke permukaan tanah. Jika pertumbuhan jagung cukup baik, jagung bisa terus tumbuh hingga besar dan dipanen. 

Sebelum menjadi buah, jagung mulai berbentuk sekuntum bunga yang memiliki helai-helai rambut di bagian ujungnya. Pada helai rambut inilah terdapat serbuk sari. Apabila serbuk sari itu terbawa angin yang bertiup, sebagian akan jatuh di kepala putik. Inilah yang kemudian disebut sebagai perkembangbiakan tanaman jagung. 

Jagung berkembang biak dengan cara dibantu oleh angin ini juga disebut sebagai perkembangbiakan anemogami (yang dibantu dengan angin). Jadi, jagung tidak dibantu oleh kupu-kupu untuk penyerbukannya. 

Baca juga: Cara Buat Bakwan Jagung yang Gurih dan Renyah

Selama proses tersebut, tanaman jagung membutuhkan intensitas cahaya matahari secara langsung. Sinar matahari itu akan menunjang pertumbuhan tanaman dan memengaruhi hasil produksi supaya lebih maksimal. 

Terkait dengan kebutuhan airnya, setiap varietas tanaman jagung memiliki kadar air yang berbeda-beda. Ada varietas yang tidak membutuhkan banyak air, tetapi ada pula tanaman jagung yang membutuhkan air yang banyak, bahkan hingga 2 liter di cuaca yang panas dan berangin. 

Namun, bagi tanaman jagung yang baru memasuki pertumbuhan awal, lebih disarankan untuk mendapat asupan kadar air yang cukup banyak. Apabila sampai kekurangan air, hasil produksi tanaman jagung bisa saja menurun. 

Bunga jagung yang berkembang akan berubah menjadi buah jagung. Selang tiga bulan kemudian, buah tersebut akan siap dipanen oleh petani. Ciri-ciri buah jagung yang siap dipanen biasanya ditunjukkan dengan warna rambut yang kecoklatan dan tongkolnya mengering. Jika kulit buah dikupas, biji jagung akan nampak berwarna kuning. 

Manfaat Jagung Bagi Kesehatan

Setelah mengetahui bagaimana jagung berkembang biak dengan cara generatif, Anda juga perlu untuk mengetahui apa saja manfaat yang dimiliki jagung. Jagung menjadi bahan yang mengandung karbohidrat untuk memproduksi energi tubuh manusia. Selain sebagai karbohidrat untuk produksi energi, jagung masih memiliki banyak manfaat lain seperti melancarkan saluran cerna, untuk kepadatan tulang, menangkal radikal bebas, mengendalikan tekanan darah, kesehatan mata, hingga mencegah depresi. Inilah penjelasan untuk masing-masing manfaat jagung. 

Baca juga: Ini Cara Menanam Kentang yang Benar

1. Melancarkan Pencernaan

Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat, pencernaan akan menjadi lebih lancar karena pertumbuhan bakteri baik di usus. Anda juga bisa terhindar dari risiko sembelit, wasir, hingga kanker usus besar. Nah, jagung diketahui memiliki kandungan serat yang tinggi yang mampu memberikan manfaat tersebut. 

2. Untuk Kepadatan Tulang

Manfaat berikutnya, jagung juga bisa berguna untuk kesehatan tulang. Manfaat tersebut didapatkan dari kandungan fosfor yang ada dalam jagung yang berguna untuk kekuatan tulang dan gigi. Dalam 100 gram jagung, kandungan fosfor yang bisa ditemukan sekitar 500 mg, yang mana kandungan tersebut sudah sangat cukup untuk kebutuhan orang dewasa. 

3. Menangkal Radikal Bebas

Jagung juga memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas termasuk hal yang cukup berbahaya bagi tubuh karena bisa meningkatkan risiko penuaan dini dan risiko penyakit lainnya. Inilah mengapa, konsumsi jagung cukup disarankan untuk melindungi Anda dari bahaya tersebut. 

4. Mengendalikan Tekanan Darah

Konsumsi jagung diketahui bisa mencegah penyakit darah tinggi atau hipertensi. Hal tersebut berkat kandungan antioksidan, kalium, dan magnesium. Akan tetapi, konsumsi jagung yang berlebihan juga tidak disarankan karena bisa meningkatkan tekanan darah. Jadi, konsumsi jagung boleh secara rutin asalkan dalam kadar cukup dan tidak berlebihan. 

5. Menjaga Kesehatan Mata

Masih ada manfaat lain yang dimiliki jagung yang baik untuk kesehatan mata. Manfaat itu didapatkan dari nutrisi yang terkandung dalam jagung yang berupa antioksidan zeaxanthin dan lutein. Dengan nutrisi tersebut, kesehatan mata akan terjaga, terutama dari gangguan terkait penuaan. 

6. Mencegah Depresi

Tidak hanya bagus untuk kesehatan tubuh saja, jagung juga punya khasiat untuk kesehatan mental. Kandungan magnesium dalam jagung bisa menjaga kesehatan otak. Kurangnya kandungan magnesium dalam tubuh bisa menyebabkan risiko depresi sehingga kandungan magnesium dalam jagung bisa cukup membantu mengurangi risiko tersebut. 

Baca juga: Cara Menanam Wortel yang Benar Sebagai Ide Bisnis!

Demikianlah berbagai fakta mengenai tanaman jagung, mulai dari karakteristik, cara jagung berkembang biak, hingga manfaatnya. Dari berbagai penjelasan di atas, bisa diketahui jika jagung berkembang biak dengan cara generatif atau dengan biji. Jagung ternyata juga memiliki banyak manfaat terutama dari bagian biji jagung yang juga berkontribusi pada pertumbuhan jagung dari awal. Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.