Pengertian Instrumen Kebijakan Moneter, Contoh, dan Jenisnya

22 Dec 2023 by kreditpintar, Last edit: 22 Dec 2023

Mungkin Anda pernah mendengar istilah instrumen kebijakan moneter dari berbagai media baik cetak maupun digital. Kebijakan moneter sendiri bagian dari salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral. Sebuah negara pasti punya bank sentral yang bertugas mencapai dan memelihara kestabilan uang, salah satunya Bank Indonesia.

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia bertugas mengatur perputaran uang di Indonesia. Hal ini agar rupiah tetap tersedia sesuai kebutuhan masyarakat dan terhindar dari pemalsuan. Lalu apa hubungan bank sentral dengan kebijakan moneter? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Pengertian Instrumen Kebijakan Moneter, Contoh, dan Jenisnya

Baca juga: Pengertian Pajak, Fungsi, dan Jenis

Pengertian Instrumen Kebijakan Moneter

Sebelum membahas instrumen kebijakan moneter, sebelumnya ketahui dulu apa pengertian kebijakan moneter mulai dari dasarnya. Kebijakan moneter adalah keputusan yang dijalankan pemerintah khususnya pada kegiatan ekonomi mengenai penetapan jumlah edar uang di masyarakat. 

Penetapan keputusan ini bukan tanpa alasan, tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas uang suatu negara. Ketersediaan uang negara ini mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, di antaranya inflasi, suku bunga bank, dan lainnya. 

Selain kebijakan moneter, ada juga kebijakan fiskal yang turut menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Tapi kebijakan fiskal lebih berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara. Selain menjaga stabilitas ekonomi negara, ada beberapa tujuan dijalankannya kebijakan moneter. Di antaranya Mengendalikan inflasi agar peredaran uang di masyarakat tetap tersedia.

Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan lapangan kerja juga. Tentu saja karena lapangan pekerjaan dapat menyerap sejumlah tenaga kerja.

Setiap negara tentu ingin agar ekonominya bertumbuh. Maka dari itu dijalankan kebijakan moneter yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa indikatornya seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, inflasi yang terkontrol, hingga keseimbangan produksi dan permintaan barang.

Jenis-jenis Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter sendiri dibedakan dalam dua jenis yakni kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Keduanya sama-sama digunakan untuk mengambil keputusan yang kaitannya dengan peredaran uang. Untuk mengetahui karakteristik masing-masingnya, simak selengkapnya di bawah ini.

  • Kebijakan Moneter Ekspansif

Jenis kebijakan moneter pertama ini digunakan untuk mengelola dan mengatur peredaran uang dalam kegiatan ekonomi. Tujuan utama dari kebijakan moneter ekspansif adalah meningkatkan peredaran uang dalam masyarakat sehingga perekonomian turut meningkat.

Contoh dari kebijakan moneter ekspansif seperti penurunan suku bunga, peningkatan pembelian sekuritas, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan bisnis dan daya beli konsumen, serta mengurangi angka pengangguran.

  • Kebijakan Moneter Kontraktif

Selanjutnya ada kebijakan moneter kontraktif. Sesuai namanya, jenis kebijakan moneter satu ini berbeda dengan sebelumnya. Kebijakan moneter kontraktif ditujukan untuk mengurangi peredaran uang masyarakat saat terjadi inflasi. 

Contoh kebijakan moneter kontraktif adalah penjualan obligasi pemerintah, peningkatan persyaratan cadangan dan suku bunga bank.

Pengertian Instrumen Kebijakan Moneter, Contoh, dan Jenisnya

Baca juga: Koperasi Simpan Pinjam: Pengertian dan Fungsinya

Instrumen Kebijakan Moneter

Pembahasan kebijakan moneter pasti juga berkaitan dengan instrumennya. Setidaknya ada empat instrumen kebijakan moneter yang perlu Anda ketahui, simak di sini.

  • Penetapan Suku Bunga Acuan

Instrumen kebijakan moneter ini digunakan karena Bank Indonesia berwenang secara langsung mengendalikan peredaran uang. Pengendalian ini melalui suku bunga yang besarannya menjadi acuan bank umum untuk menjalankan bisnisnya.

  • Operasi Pasar Terbuka

Pemerintah akan menjual surat berharga ketika Bank Indonesia hendak mengurangi peredaran uang. Penjualan surat terbuka ini dilakukan pada operasi pasar terbuka. Begitupun sebaliknya, apabila pemerintah hendak meningkatkan peredaran uang maka akan membeli surat berharga.

  • Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Kebijakan rasio cadangan wajib dilakukan karena Bank Indonesia hendak mengurangi kas uang bank. Cara kerjanya dengan mengedarkan uang ke masyarakat melalui pinjaman. Tapi jika ingin menambah kas uang dapat dilakukan dengan menarik uang dari masyarakat dengan meningkatkan suku bunga.

  • Kebijakan Diskonto 

Instrumen kebijakan moneter yang terakhir ada kebijakan diskonto yang merupakan kebijakan moneter untuk mengukur tingkat suku bunga bank. Bank Indonesia akan meminjam uang dari bank umum sehingga terjadi peredaran jumlah uang yang teratur. Apabila peredaran hendak ditingkatkan maka Bank Indonesia perlu menurunkan suku bunga pinjaman. 

Baca juga: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Inflasi

Contoh Kebijakan Moneter

Dengan adanya kebijakan moneter, ada banyak kegiatan ekonomi yang akhirnya terselenggara di Indonesia. Simak ulasan berikut untuk mengetahui selengkapnya.

  • Program Intervensi Rupiah

Pertama ada program intervensi rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Program ini dilakukan dengan cara melakukan proses peminjaman dana secara langsung di pasar uang antar bank dalam waktu 7 hari. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung operasi pasar terbuka.

  • Penyediaan Fasilitas Overdraft

Selanjutnya ada penyediaan fasilitas overdraft yang dilakukan Bank Indonesia untuk membantu bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek. Bantuan yang diberikan meliputi pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi sehingga diharapkan mampu mengontrol peredaran uang tetap stabil

  • Penerbitan Surat Utang Negara

Contoh kebijakan moneter ketiga adalah penerbitan surat utang negara. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan dana dari masyarakat agar nantinya uang yang beredar mengalami penurunan.

  • Mengatur Suku Bunga

Tingkat suku bunga dapat dinaikkan atau diturunkan oleh Bank Indonesia. Keputusan ini sebagai langkah untuk menurunkan tingkat inflasi yang terlampau tinggi. Nantinya inflasi akan stabil sehingga berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Contohnya tahun 2020 saat pandemi COVID-19, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) bertahap. Penurunan suku bunga tersebut bertujuan untuk merangsang pinjaman, investasi, dan konsumsi untuk mendukung pemulihan ekonomi.

  • Pelaksanaan Kredit oleh Bank Indonesia

Bank Indonesia akan melaksanakan kredit langsung sebagai bagian dari kebijakan moneter. Dengan dilakukannya kegiatan ini maka dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar. Perlu diperhatikan karena pemberian kredit langsung memerlukan dana secara mendadak.

  • Penyimpanan Likuiditas Bank

Bank Indonesia menerapkan kewajiban penyimpanan likuiditas untuk bank-bank komersial. Hal tersebut bertujuan memastikan bahwa bank memiliki cadangan likuiditas yang cukup untuk menghadapi risiko ketidakstabilan dalam sistem keuangan.

Demikian ulasan mengenai pengertian instrumen kebijakan moneter, contoh, dan jenisnya. Kebijakan moneter perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian negara. Ini sudah menjadi tugas dari pemerintah, terutama bank sentral yakni Bank Indonesia.

Kebijakan moneter umumnya dapat berdampak langsung pada suku bunga pinjaman, investasi, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa instrumen kebijakan moneter dan pendekatannya dapat berubah dari waktu ke waktu berdasarkan perkembangan perekonomian di suatu negara.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
22 Dec 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download