Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Inflasi

16 Jun 2023 by kreditpintar, Last edit: 20 Jun 2023

Inflasi atau kenaikan harga bisa terjadi kapan saja, maka dari itu kita harus memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengannya. Mulai dari pengertian, jenis, faktor yang membuatnya terjadi, hingga cara menghitung inflasi. Dengan begitu, kita akan lebih siap menghadapi inflasi. 

Kalau kamu perhatikan, di Indonesia inflasi biasanya terjadi di saat-saat tertentu. Seperti hari raya, hari-hari besar, atau akhir tahun. Pada saat-saat ini, harga barang-barang cenderung meningkat.

Baca juga: 5 Hal Yang Menyebabkan Resesi, Simak di Sini!

Dalam ilmu ekonomi, kenaikan harga bisa terjadi karena permintaan dari konsumen atau pengguna barang tersebut meningkat. Dan ini merupakan hal yang wajar terjadi. Namun karena fenomena ini bisa terjadi kapan saja, terkadang kita tidak sempat menyiapkan diri. 

Padahal dengan menyiapkan diri, kita bisa memahami dan menghadapi inflasi dengan cara yang tepat tanpa kesulitan sama sekali. Untuk itu, dalam artikel ini kami akan membahas tentang pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi, sampai cara menghitung inflasi lebih jauh lagi. Simak baik-baik, ya. 

Pengertian Inflasi

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa inflasi adalah fenomena yang terjadi ketika harga naik terus menerus dalam periode waktu tertentu. Pada dasarnya, fenomena ini pasti terjadi di setiap negara karena pasti ada momen ketika permintaan konsumen atau pengguna meningkat. 

Lebih jauh lagi, Bank Indonesia mengartikan inflasi sebagai kenaikan harga yang terjadi secara meluas dan terus-menerus dalam periode waktu tertentu. Ini berarti saat inflasi, kenaikan harga satu barang akan mempengaruhi kenaikan harga pada barang-barang yang lain. 

Perlu diketahui, kenaikan harga ini berlaku pada lebih dari dua jenis barang, sebab jika hanya satu atau dua jenis barang yang harganya naik, tidak bisa dikatakan sebagai inflasi. 

Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan inflasi sebagai kecenderungan kenaikan harga barang maupun jasa yang terjadi di Indonesia. Kenaikan ini harus terjadi secara kontinyu dan dalam periode yang cukup lama. 

Ketika kenaikan harga barang terjadi secara luas di dalam negeri, nilai mata uang Indonesia (rupiah) akan menurun. Jika fenomena ini terjadi dalam periode yang lama, daya beli masyarakat akan semakin turun. 

maka dari itu, masyarakat harus mengedukasi dirinya sendiri dengan mengetahui cara menghitung inflasi karena hal ini bisa membantu masyarakat untuk mengambil kebijakan yang tepat. 

Jenis Inflasi

Fenomena inflasi yang terjadi di dalam negeri bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan sumber terjadi dan berdasarkan tingkat keparahannya. 

Berdasarkan tingkat keparahan

  1. Inflasi ringan

Inflasi ringan adalah inflasi yang masih bisa dikendalikan oleh pemerintah karena masih berada di kisaran angka 0-10% saja. Oleh sebab itu, inflasi ringan biasanya tidak akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas. Inflasi ringan juga dapat menunjang produktivitas masyarakat dalam periode tertentu. 

  1. Inflasi sedang

Inflasi sedang berada pada kisaran 10-30% sehingga membuat keadaan ekonomi di suatu negara menjadi terganggu. Meski begitu, inflasi sedang masih bisa dikendalikan oleh pemerintah dengan regulasi dan kebijakan yang tepat. 

  1. Inflasi berat

Jenis yang ketiga adalah inflasi yang kisaran angkanya berada pada rentang 30-100%. Jenis inflasi yang satu ini bisa mengacaukan keadaan ekonomi dan membahayakan suatu negara. Apalagi inflasi berat juga sulit dikendalikan oleh pemerintah sehingga bisa berakhir dengan krisis moneter. 

  1. Inflasi sangat berat (hyperinflation)

Inflasi sangat berat berada pada kisaran di atas 100%. Ketika inflasi ini terjadi di suatu negara, ekonomi, politik, sosial, dan keamanan akan sangat terganggu. Tak hanya itu, dalam kondisi ini, kepercayaan masyarakat pada pemakaian uang akan terganggu sehingga membuat sistem ekonomi runtuh. 

Baca juga: Pengertian Pajak, Fungsi, dan Jenis

Berdasarkan jenis sumbernya

  1. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)

Ini adalah jenis inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga barang di luar negeri. Adapun kenaikan barang di luar negeri tersebut bisa terjadi karena krisis moneter, gangguan keamanan, maupun kekacauan politik. 

Ketika harga barang-barang meningkat, maka barang tersebut akan dijual dengan harga yang tinggi di dalam negeri. Pada akhirnya jumlah uang yang beredar di negara tersebut juga akan bertambah banyak.

  1. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)

Jenis inflasi yang satu ini terjadi karena adanya peningkatan uang di dalam negeri. Biasanya peningkatan uang muncul karena pemerintah memutuskan untuk mencetak uang baru. Kondisi ini dapat membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat menjadi bertambah. 

Di samping itu, inflasi dalam negeri juga bisa terjadi karena gagal panen sehingga penawaran berkurang meskipun permintaannya tetap. Pada akhirnya akan terjadi kelangkaan yang kemudian menimbulkan kenaikan harga.

Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi

Inflasi dapat terjadi karena beberapa faktor, itulah sebabnya inflasi seringkali dipakai untuk melihat perubahan yang terjadi di masyarakat. Ketika inflasi yang terjadi sudah diluar kendali, kita harus mengambil tindakan untuk mengendalikannya. Nah, salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor penyebab inflasi terjadi. 

Adapun beberapa faktor yang umumnya menimbulkan inflasi di tengah masyarakat suatu negara adalah:

  • Tingkat konsumsi masyarakat semakin meningkat sehingga persediaan di pasar menurun dengan cepat. Kondisi ini membuat permintaan dan persediaan barang tidak seimbang dan menimbulkan kenaikan harga yang tinggi. 
  • Likuiditas semakin tinggi akibat peredaran uang di masyarakat yang meningkat. Hal ini terjadi karena konsumsi masyarakat meningkat sehingga menimbulkan inflasi.
  • Permintaan kebutuhan masyarakat tidak bisa dipenuhi dengan baik karena proses distribusi barang yang kurang lancar. Kondisi ini mengakibatkan jumlah permintaan lebih tinggi daripada persediaan barang sehingga menimbulkan inflasi.

Cara Menghitung Inflasi

Pada dasarnya, ada tiga indikator utama yang bisa dipakai sebagai cara menghitung inflasi. Tiga indikator tersebut adalah Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), dan Indeks Harga Perdagangan besar (IHPB). 

IHK adalah cara yang dipakai untuk menghitung rata-rata dari perubahan harga kumpulan barang serta jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam periode tertentu. PDB adalah cara yang digunakan untuk menunjukkan perkembangan harga di antara produsen. Sementar IHPB adalah cara untuk menunjukkan harga yang terjadi di antara pedagang grosir. 

Baca juga: 10+ Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Gaji Kecil

Salah satu indikator yang sering digunakan dalam cara menghitung inflasi adalah IHK. Biasanya IHK dimanfaatkan untuk mengukur tingkat dan besaran inflasi yang terjadi. Cara ini memperhatikan perubahan pada hasil IHK dari waktu ke waktu untuk membuat gambaran inflasi dan deflasi. Adapun cara menghitung inflasi dengan memakai IHK adalah:

Inflasi = IHKt – IHK(t-1)IHK(t-1) x 100%

Dengan catatan:

IHKt = Indeks Harga Konsumen Tahunan (t)

IHK(t-1) = Indeks Harga Konsumen dari Tahun Sebelumnya (t – 1)

Selain rumus tersebut, ada juga yang menggunakan rumus lainnya, yaitu:

Inflasi = IHKn – IHK(n-1)IHK(n-1) x 100%

Dengan catatan:

IHKn = Indeks Harga Konsumen tahun dasar yang umumnya memiliki nilai 100

IHKn-1 = Indeks Harga Konsumen pada tahun sebelumnya

Kemudian cara menghitung inflasi bisa dilakukan dengan menggunakan deflator, berikut rumusnya:

Inflasi = Dfn- Dfn-1Dfn-1 x 100%

Dengan catatan:

Dfn = PDB atau GNP deflator berikutnya

Dfn-1 = PDB atau GNP deflator pada tahun sebelumnya

Baca juga: 3+ Cara Mengatasi Inflasi di Indonesia Tahun 2023

Artikel tentang cara menghitung inflasi ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
20 Jun 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download