Jangan Salah! Ini Cara Menyimpan ASI dengan Benar

31 Mar 2022 by Laruan, Last edit: 25 Apr 2022

ASI merupakan makanan terbaik yang harus diberikan untuk anak Anda sampai berumur 2 tahun. Namun jika Anda adalah seorang wanita pekerja dan tidak bisa bersama anak Anda sepanjang waktu, memerah dan menyimpan ASI bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda. Oleh sebab itu, menemukan cara menyimpan ASI dengan benar merupakan hal penting yang harus Anda tahu,

ASI yang sudah Anda perah bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Jika disimpan dengan cara yang benar, maka kualitas ASI tersebut tidak akan berkurang dan masih dapat digunakan. Jadi pada artikel kali ini, kami akan membahas cara menyimpan ASI dengan benar dan beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam proses pemerahan asi.

Baca Juga: Biaya Yang Harus Disiapkan Untuk Kehamilan dan Persalinan Anak Pertama

Hal yang Harus Anda Lakukan Sebelum Memompa ASI

Ada dua cara yang bisa Anda gunakan dalam proses memompa ASI. Pertama adalah cara manual menggunakan tangan, dan kedua adalah dengan menggunakan alat bantu seperti pompa ASI. Untuk memastikan ASI yang Anda pompa tidak terkontaminasi dengan zat yang membahayakan bayi Anda, pastikan Anda melakukan hal ini sebelum memompa ASI:

Memerah ASI dengan tangan

  • Sebelum Anda memerah asi, pastikan tangan dalam keadaan bersih. cuci tangan Anda  di air mengalir menggunakan sabun dan keringkan dengan tisu.
  • Kompres payudara dengan handuk lembut yang hangat. Jika mengalami kesulitan Anda bisa meminta bantuan pasangan untuk membantu mengompres.
  • Siapkan wadah dengan kualitas food grade juga kain lap bersih dan letakkan di bawah payudara Anda
  • Mulai memerah dengan gerakan ke arah puting, lakukan ini secara berulang  sampai ASI keluar dari ujung puting, lalu Anda bisa arahkan ke wadah yang sudah disediakan.

Memerah dengan pompa ASI

  • Gunakan pompa ASI yang berkualitas baik dan sudah sesuai standar.
  • Pastikan Anda memeriksa kondisi semua bagian pompa tersebut. Anda bisa mengganti bagian yang sudah mulai rusak, misalnya potongan karet katup yang sudah aus.
  • Pastikan juga semua sambungan sudah terpasang dengan benar dan tube terhubung dengan baik pada motor pompa.
  • Gunakan breast shield dengan tepat supaya tidak menimbulkan rasa sakit saat proses pompa sedang berlangsung.
  • Disarankan untuk memompa ASI sambil menyusui. Hal ini karena hisapan bayi dapat memicu LDR (Let Down Reflex) atau semburan ASI secara spontan di kedua payudara sehingga hasil perah menjadi lebih banyak.
  • Double pumping atau memompa kedua payudara pada waktu bersamaan dapat menghasilkan lebih banyak ASI pada sebagian wanita. Biasanya, cara ini dilakukan menggunakan pompa ASI elektrik.
  • Pastikan Anda selalu mencuci botol ASI dan bagian pompa ASI lainnya dengan menggunakan air panas dan sabun, membilas sampai bersih, dan juga melakukan pensterilan pada alat pompa tersebut.

Baca juga: Beragam Ide Inspiratif Kado untuk Bayi

Cara Menyimpan ASI Dengan Benar

Setelah Anda mengetahui cara memompa ASI dengan benar, hal yang tak kalah penting adalah mengetahui cara menyimpan ASI dengan benar. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam proses menyimpan ASI.

Pilih wadah penyimpanan ASI yang tepat

Ada beberapa pilihan wadah yang bisa Anda gunakan untuk melakukan penyimpanan ASI. Berikut adalah beberapa jenis yang bisa Anda gunakan:

Botol ASI plastik

Sebagai pilihan dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan pilihan wadah lainnya, botol ASI plastik bisa menjadi pilihan terbaik jika Anda mencari cara menyimpan ASI dengan anggaran yang terbatas.  Walaupun berbahan dasar plastik, Anda tidak usah khawatir mengenai keamanannya saat Anda menggunakannya.

Botol penyimpanan ASI berbahan dasar plastik telah dirancang dengan seksama sehingga ini sangat aman untuk bayi. Jika Anda mencari kualitas botol ASI plastik terbaik, carilah botol yang bebas dari BPA (bisphenol-A). BPA sendiri merupakan bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan wadah makanan, minuman atau produk kebersihan.

Botol ASI kaca

Jika Anda menginginkan wadah penyimpanan ASI yang tahan lama dan juga bebas dari BPA, Anda bisa menggunakan botol ASI berbahan dasar kaca. Namun kekurangannya, jenis botol ini memiliki bobot yang lebih berat yang menyebabkan bayi Anda akan kesulitan saat menyusu.

Dipasaran saat ini juga banyak tersedia silikon dengan bentuk yang sesuai dengan botol kaca. Silikon ini berguna untuk meminimalisir risiko terjadinya pecah saat botol tersebut jatuh.

Botol ASI plastik dengan disposable liner

Ingin lebih aman dan tidak ribet? Anda bisa memilih wadah ASI plastik dengan disposable liner. Jenis wadah ini sebenarnya sama dengan botol berbahan plastik, namun sudah dilengkapi dengan plastik sekali pakai yang sudah disterilkan.

Plastik sekali pakai yang sudah steril (disposable sterilized liner) ini ada di dalam botol, yang berfungsi sebagai tempat menampung ASI yang sudah diperah. Namun, disposable sterilized liner hanya bisa digunakan sekali dan kemudian dibuang sehingga harganya relatif lebih mahal dibandingkan wadah penyimpanan Asi lainnya.

Kantong penyimpanan ASI

Solusi jika Anda tidak memiliki ruang penyimpanan yang besar, Anda bisa menggunakan kantong ASI untuk menyimpan ASI yang sudah Anda perah. Kantong ASI pada dasarnya sudah steril jadi Anda tidak perlu melakukan pensterilan atau membersihkannya terlebih dahulu sebelum digunakan.

Hal terpenting saat Anda menggunakan kantong ASI adalah memastikan kantong tersebut dalam kualitas baik dan memiliki segel yang rapat. Hal ini untuk keamanan ASI yang sudah disimpan supaya tidak bocor atau tumpah.

Baca juga: Kenali Gejala Alergi Susu Sapi dan Cara Menanganinya

Ketahui jangka waktu menyimpan ASI

Jangka waktu dalam menyimpan ASI berbeda-beda tergantung suhu dan juga cara penyimpanan. Oleh sebab itu penting bagi Anda mengetahuinya untuk memastikan ASI yang Anda simpan layak dikonsumsi bayi Anda atau tidak

Menyimpan ASI tanpa kulkas

Cara menyimpan ASI tanpa kulkas memiliki jangka waktu yang lebih singkat, jadi pastikan Anda memperhatikan waktu pemberiannya kepada bayi. Pastikan juga suhu ruang penyimpanan ASI berkisar pada 25 derajat Celcius.

Pada suhu tersebut ASI yang sudah terpompa bisa Anda gunakan sampai 4 jam. Sedangkan untuk ASI beku yang sudah Anda diamkan di suhu ruangan sebaiknya digunakan 1-2 jam setelah Anda cairkan.

Menyimpan ASI dengan kulkas

Jika Anda menyimpan ASI dalam kulkas, pastikan Anda menyimpannya pada suhu yang tidak lebih dari 10 derajat Celcius. Sangat dianjurkan menyimpan dibawah empat derajat Celcius.

ASI yang baru diperah dapat disimpan dalam kulkas dengan batas penyimpanan maksimal selama 7 hari. Namun untuk kualitas terbaik dan memastikan kandungan gizinya tetap terjaga, sebaiknya digunakan tidak lebih dari tiga hari.

Untuk ASI beku, Anda bisa melakukan penyimpanannya dalam kulkas maksimal 1 hari atau 24 jam.

Menyimpan ASI di Freezer Kulkas

Untuk penyimpanan ASI yang baru Anda perah dalam freezer kulkas, sebaiknya Anda simpan dalam suhu -10 derajat Celcius. Untuk freezer kulkas 2 pintu, ASI segar dapat bertahan dalam 3-4 bulan. Namun jika Anda menyimpannya dalam freezer kulkas 1 pintu, lama penyimpanan ASI sekitar 2 mingguHal penting yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa Anda tidak boleh membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan ke dalam freezer. Karena ini adalah cara menyimpan ASI yang buruk dan akan merusak kandungan gizi dari ASI tersebut.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
25 Apr 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download