Cara Membuat Pupuk Kompos yang Mudah dan Cepat

15 Apr 2022 by Laruan, Last edit: 18 Apr 2022

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari sampah organik yang terurai seperti dedaunan. Pupuk ini terdiri dari daun, jerami, alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur dan bahan organik lainnya. Ini dia cara membuat pupuk kompos.

Nah, pupuk kompos bisa jadi salah satu media tanam yang Anda butuhkan untuk memberikan nutrisi pada tanaman. Sebenarnya pengomposan bisa terjadi secara alami. Namun, dengan adanya penambahan mikroorganisme pengurai maka proses pengomposan terjadi lebih cepat.

Ada dua jenis pengomposan yaitu dingin dan panas. Pengomposan dingin dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah halaman atau membuang bahan organik dan menaruhnya di tempat sampah. Untuk sampai ke proses menjadi pupuk, pengomposan dengan cara ini memakan waktu yang lebih lama.

Baca juga: 7+ Ide Jualan Paling Laris di Bulan Ramadhan 2022

Sedangkan pengomposan panas mengharuskan Anda untuk ambil peran lebih aktif. Namun, pengomposan panas menghasilkan proses yang lebih cepat. Ada empat bahan untuk menghasilkan pengomposan panas yaitu nitrogen, karbon, udara dan air.

Anda pun bisa membuat pupuk kompos sendiri dengan memanfaatkan sampah rumah tangga. Selain dapat menjaga kelestarian lingkungan, pupuk kompos juga memiliki banyak manfaat.

Manfaat pupuk kompos

  1. Menjaga kelestarian lingkungan

Pupuk kompos menggunakan sampah-sampah rumah tangga sebagai bahan dasar. Dengan membuat pupuk kompos, Anda juga berperan serta dalam pengolahan limbah. Pengurangan limbah membuat produksi gas metana jadi berkurang.

  1. Kualitas air dan tanah terjaga dengan baik

Pupuk kompos memiliki kandungan organik yang dapat menjaga kualitas air dan tanah. Apabila struktur dan tekstur tanah baik maka pertumbuhan akar tanaman pun akan semakin baik. Ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi dari tanah untuk proses pertumbuhan serta produktivitas tanaman.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Kutu Kasur

Pupuk kompos dapat meningkatkan laju penyerapan air di tanah serta meningkatkan kapasitas penyerapan panas. Retensi panas yang baik akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Erosi tanah atau tanah dengan kemiringan tinggi juga bisa dicegah dengan pemberian pupuk kompos.

  1. Membebaskan karbon dioksida

Pupuk kompos dapat membantu membebaskan karbon dioksida yang sangat penting untuk meningkatkan proses fotosintesis. Selain itu, dapat menetralkan pengaruh toksik sejumlah mineral yang ada di dalam tanah. Dengan demikian, tanaman tidak akan menyerap mineral beracun yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhannya.

  1. Meningkatkan jumlah mikroba tanah

Penambahan mikroorganisme dalam kompos dapat meningkatkan kualitas pupuk yang berguna meningkatkan kesuburan tanah. Tentunya, penggunaan pupuk kompos juga bisa meningkatkan hasil panen berbagai tanaman seperti tomat, kacang polong dan sebagainya.

  1. Hemat uang

Anda jadi bisa berhemat tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli pupuk kimia yang mahal. Terkadang, pupuk kimia membuat suhu tanah jadi lebih panas. 

Selain itu, pupuk kompos membuat tingkat frekuensi tanah untuk disiram jadi berkurang. Karena tanah jadi lebih gembur dan subur. Tanaman juga akan terhindar dari hama tanpa harus menggunakan pestisida yang bisa berbahaya bagi manusia.

Cara membuat pupuk kompos

Tidak ada pemilik tanaman yang rela melihat tanamannya layu karena kekurangan nutrisi dan tidak tumbuh subur. Tanaman pun harus diberi pupuk kompos secara rutin. Jika tidak memiliki budget yang cukup untuk membeli pupuk kompos, Anda bisa loh membuatnya sendiri.

Cara membuat pupuk kompos tergolong sederhana dan cepat. Ada sejumlah alat dan bahan yang perlu disiapkan.

Alat yang Anda butuhkan adalah keranjang dengan lubang kecil, kardus yang seukuran keranjang dan tempat untuk mengompos seperti keranjang atau gentong. Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sampah rumah tangga organik seperti kayu, sayuran, buah-buahan, daun-daun kering, sekam, gula pasir dan kotoran hewan. Anda bisa menggunakan kotoran ayam.

Baca juga: Aturan Cara Buat Oralit yang Benar di Rumah

Jangan lupa menyiapkan dekomposer atau starter EM4. Anda bisa menemukannya dengan mudah di toko pertanian.

Alat dan bahan sudah siap, kini waktunya membuat pupuk kompos. Ikuti cara-cara di bawah ini ya:

  1. Larutkan gula dengan air untuk membuat starter
  2. Kemudian tambahkan EM4 ke dalam starter agar sesuai dengan takaran yang telah ditentukan
  3. Lalu diamkan starter selama 24 jam
  4. Kemudian campurkan bahan-bahan seperti daun kering, kotoran ayam dan arang sekam
  5. Campurkan bahan-bahan tersebut dengan starter kemudian aduklah sampai merata
  6. Diamkan kompos selama kurang lebih 17 hari
  7. Cek lah sesekali kompos tersebut. Jika sudah berwarna kehitaman, artinya kompos siap untuk digunakan
  8. Aduk kompos yang akan digunakan dan siapkan tanah atau media tanam yang akan diberi pupuk
  9. Sesuaikan dosis pemberian pupuk dengan luas lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman
  10. Letakkan tanaman di atas tanah atau lahan yang telah diberi pupuk. Jangan lupa untuk melakukan perawatan tanaman seperti penyiraman, perawatan hama dan patogen

Ada beberapa cara memberikan kompos pada tanaman. Anda bisa mencampurkan kompos dengan tanah di dalam pot, menaburkannya di atas permukaan tanah atau menggunakannya sebagai pengganti mulsa (bahan seperti jerami).

Selain itu, bisa juga dengan merendam sedikit kompos selama 24-48 jam. Lalu semprotkan air saringannya ke tanaman. 

Dengan mempelajari cara membuat kompos dapat memberikan banyak manfaat. Karena kompos dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan dengan campuran bahan kimia berbahaya.

Ciri-ciri pupuk kompos berkualitas baik

  1. Warnanya coklat tua hingga hitam, mirip seperti warna tanah
  2. Tidak larut di dalam air
  3. Tidak bau
  4. Memiliki suhu yang kurang lebih sama dengan suhu lingkungan

Jenis sampah yang tidak bisa diolah jadi pupuk kompos

Saat sedang memilah-milah, perhatikan juga bahan-bahan yang digunakan sampah organik tersebut. Karena tidak semua jenis sampah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos. Contohnya seperti sisa daging dan tulang, sisa ikan dan tulang, sisa makanan olahan, minyak yang mengandung lemak atau susu, lumpur got, kertas bertinta, kertas glossy dan stiker.

Sisa makanan di atas tidak bisa diolah menjadi pupuk kompos karena bisa menimbulkan bau yang tidak sedap serta menciptakan belatung. Selain itu, proses dekomposisinya juga lambat sehingga akan membuat proses pembuatan kompos semakin lama.

Sedangkan penggunaan lumpur got dan kertas olahan sebagai bahan pupuk kompos bisa menimbulkan penyakit. Karena mengandung racun yang tidak baik untuk tanaman. 

Hindari pula pengomposan dengan nasi. Karena nasi yang dimasak akan menjadi magnet bakteri yang dapat berdampak negatif. Nasi mentah juga menarik hewan pengerat dan hama lainnya.

Ingatlah bahwa logam, kaca dan plastik tidak bisa dijadikan kompos. Karena bioplastik tidak akan terurai di tumpukan kompos rumahan. 

Selain itu, selalu gunakan kotoran hewan vegetarian seperti sapi, kuda dan ayam. Jangan menambahkan kotoran anjing atau kucing ke dalam campuran bahan kompos. Kotoran anjing dan kucing dapat membawa penyakit dan membuat tumpukan kompos bau. Itu dia cara membuat pupuk kompos

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
18 Apr 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download