Tanggalan Jawa Desember 2022: Hari, Pasaran, Wuku 

07 Dec 2022 by Laruan, Last edit: 07 Dec 2022

Setiap orang tentunya ingin menikmati kesuksesan dan keberuntungan pada semua aspek kehidupan, seperti; kemakmuran, kesehatan, dan percintaan. Seringkali, usaha yang keras tidak serta merta dapat membawa kita menjemput kesuksesan. Terkadang, kita lupa bahwa ada juga hari baik dalam Kalender Jawa Desember 2022 yang mampu mendukung keberuntungan agar lebih mudah mencapai kesuksesan. 

Tanggalan Jawa 2022, Desember: Hari, Pasaran, dan Wuku 

Setiap orang tentunya ingin menikmati kesuksesan dan keberuntungan pada semua aspek kehidupan, seperti; kemakmuran, kesehatan, dan percintaan. Seringkali, usaha yang keras tidak serta merta dapat membawa kita menjemput kesuksesan. Terkadang, kita lupa bahwa ada juga hari baik dalam tanggalan Jawa 2022 di bulan Desember yang mampu mendukung keberuntungan agar lebih mudah mencapai kesuksesan. 

Yuk, simak tanggalan Jawa 2022 Desember yang meliputi hari, pasaran, dan wuku-nya.

tanggalan jawa 2022

Yuk, simak kalender Jawa Desember 2022 yang meliputi hari, pasaran, dan wuku-nya.

Baca juga : Jenis Rumah Adat di Indonesia

Sebelum Melihat Tanggalan Jawa 2022 di bulan Desember, Simak Dulu Sejarahnya 

Di dunia ini tersebar berbagai macam kalender sesuai dengan kebudayaan dan sejarah setempat. Beberapa kalender yang terkenal di antaranya Kalender Masehi, Kalender Hijriyah bagi umat muslim, dan kalender Jawa yang biasanya digunakan oleh masyarakat Jawa di Indonesia. Tanggalan Jawa  sendiri merupakan warisan leluhur yang harus tetap dijaga kelestariannya. Oleh karenanya, ada baiknya para generasi muda dari suku Jawa mengenal tanggalan Jawa 2022. 

tanggalan jawa hari ini

Suku Jawa bisa dikatakan memiliki peradaban tinggi karena mampu menciptakan kalender mereka sendiri. Hal itu karena tidak banyak bangsa di dunia ini yang memiliki sistem penanggalan sendiri maka dari itu kita wajib berbangga bisa menjadi bagian dari mereka. Kalender Jawa memiliki sejarah panjang di mana penggunaannya sudah berlangsung sejak tahun 1633 Masehi. Pencetus kalender ini adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo yang berasal dari Kesultanan Mataram.  

Kalender Jawa diciptakan oleh Mpu Hubayun pada 911 Sebelum Masehi. Seiring berjalannya waktu terdapat beberpa perubahan di antaranya aksara atau huruf dan sastra Jawa yang dilakukan oleh Prabu Sri Mahapunggung 1 pada tahun 50 Sebelum Masehi. Dasar penciptaan kalender Jawa adalah Sangkan Paraning Bawana atau asal-usul alam semesta.

Kalender ini berhasil diwariskan secara turun temurun berkat peran Kesultanan Mataram di dalamnya. Di era modern seperti saat ini, kalender Jawa masih tetap dilestarikan oleh masyarakat. Perhitungannya juga dicantumkan pada sebagian kalender Masehi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Baca juga : Sudah Tahu Fakta Unik di Indonesia Berikut?

Pasaran dalam Kalender Jawa

Pancawara atau lebih dikenal dengan istilah pasaran adalah nama-nama hari yang ada dalam penanggalan Jawa. Hari-harinya dikenal dengan nama Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Pasaran pada penanggalan Jawa digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menentukan hari baik sebelum menyelenggarakan suatu acara misalnya yang paling terkenal adalah pernikahan.

penanggalan jawa

Orang Jawa masih sangat percaya dengan hal semacam itu karena mereka meyakini bahwa terjadinya kehidupan di alam semesta tidak lepas dari sebuah rencana.

Sementara itu, masih terdapat istilah wuku dalam Kalender Jawa. Wuku adalah siklus hari yang diawali dari Ahad atau Minggu dan diakhiri Setu atau Sabtu. Penanggalan wuku ini digunakan oleh pemeluk agama Hindu atau masyarakat kejawen. Terdapat tiga puluh nama wuku yang diambil dari kisah kerajaan Prabu Watugunung. 

Dikisahkan bahwa Prabu Watugunung memiliki istri bernama Ratu Sinta dan dikarunia 30 putra. Semua nama putra raja dan ratu tersebut menjadi nama wuku, di antaranya:

  1. Medangkungan 
  2. Maktal
  3. Wuje
  4. Manahil
  5. Prangbakat
  6. Bolo
  7. Wungu
  8. Wayang
  9. Kulawa
  10. Dukut
  11. Watugunung
  12. Sinto
  13. Landep
  14. Wukir
  15. Kurantil
  16. Tolu
  17. Gumbreng
  18. Warigalit
  19. Wariagung
  20. Julungwangi
  21. Sungsang
  22. Galungan
  23. Kuningan
  24. Mangkir
  25. Mondosio
  26. Julung Pujut
  27. Pahang
  28. Kuru Welut
  29. Marekeh
  30. Tambir 

Tanggalan Jawa 2022 – Desember

Tanggal MasehiTanggal Jawa dan PasaranWuku
1 Desember7 LegiGumbreg
2 Desember8 PahingGumbreg
3 Desember9 PonGumbreg
4 Desember10 WageWarigalit
5 Desember11 KliwonWarigalit
6 Desember12 LegiWarigalit
7 Desember13 PahingWarigalit
8 Desember14 PonWarigalit
9 Desember15 WageWarigalit
10 Desember16 KliwonWarigalit
11 Desember17 LegiWarigagung
12 Desember18 PahingWarigagung
13 Desember19 PonWarigagung
14 Desember20 WageWarigagung
15 Desember21 KliwonWarigagung
16 Desember22 LegiWarigagung
17 Desember23 PahingWarigagung
18 Desember24 PonJulungwangi
19 Desember25 WageJulungwangi
20 Desember26 KliwonJulungwangi
21 Desember27 LegiJulungwangi
22 Desember28 PahingJulungwangi
23 Desember29 PonJulungwangi
24 Desember30 WageJulungwangi
25 Desember1 KliwonSungsang
26 Desember2 LegiSungsang
27 Desember3 PahingSungsang
28 Desember4 PonSungsang
29 Desember5 WageSungsang
30 Desember6 KliwonSungsang
31 Desember 20227 LegiSungsang

Cara Menghitung Hari Baik

Untuk menghitung hari baik pada penanggalan Jawa, kamu wajib mengetahui hari masehi dan pasaran pada hari kelahiran beserta neptu/besaran nilainya. Perhitungan tersebut merupakan pedoman untuk menghitung hari baik. Inilah tabel neptu/besaran nilai hari masehi beserta pasaran pada Tanggalan Jawa 2022 dan seterusnya.

Hari MasehiNeptuPasaranNeptu
Senin5Wage4
Selasa4Legi5
Rabu3Pon7
Kamis7Kliwon8
Jumat8Pahing9
Sabtu6
Minggu9

Contoh perhitungan Neptu :

Jika Ayu lahir pada hari Sabtu dengan pasaran Pon, neptunya adalah 6 + 7 = 13. 

1. Menghitung neptu kelahiran dan tanggal suatu acara

Dengan menghitung neptu kelahiran, kamu bisa membuat prediksi peruntungan. Misalnya, Ayu yang lahir pada hari Sabtu pon ingin melangsungkan pernikahan pada 27 Desember, yang mana merupakan Minggu pahing, maka kita harus melihat Neptu kelahiran Ayu dan rencana pernikahan kemudian menjumlahkan keduanya.

Neptu kelahiran Ayu, Sabtu Pon = 13

Neptu rencana pernikahan Ayu, Minggu Pahing = 18. 

Sehingga, jumlah kedua Neptu di atas adalah 31. Setelah itu jumlah tersebut harus dibagi angka 5 (banyaknya pasaran pada penanggalan Jawa). Jadi hasilnya adalah 31 : 5 = 6 sisa 1. Sisa pada pembagian tersebut, dinamakan pancasuda. Nantinya, setiap pancasuda memiliki maknanya masing-masing sebagai penanda peruntungan. 

2. Arti perhitungan pancasuda

Pancasuda yang didapatkan dari perhitungan neptu, memiliki makna masing-masing sebagai berikut.

  1. Sisa 1, disebut sebagai Sri, bermakna limpahan rezeki
  2. Sisa 2, disebut sebagai Lungguh, bermakna dihormati, disegani, ditinggikan derajatnya
  3. Sisa 3, disebut sebagai Gedhong, bermakna limpahan kekayaan berupa harta benda
  4. Sisa 4, disebut sebagai Lara, bermakna sakit atau penyakit, melambangkan kesialan dan cobaan
  5. Sisa 5, disebut sebagai Pati, bermakna kematian, hasil hitungan yang banyak dihindari karena melambangkan musibah, perpisahan, atau hal buruk

Dengan melihat pancasuda pernikahan Ayu, bisa disimpulkan bahwa berdasarkan penanggalan Jawa, pilihan tanggal pernikahan cukup bagus karena niscaya bisa mendatangkan limpahan rezeki. 

Memang ada sebutan ‘hari baik’ atau ‘hari tidak baik’ di masyarakat sesuai tanggal lahir. Hal ini juga terkait dengan kepercayaan masing-masing. Bukan suatu paksaan untuk mempercayai hal tersebut. Semoga bermanfaat. 

Baca juga : Tanggal Pernikahan terhalang Weton? Siasati dengan Cara Ini


Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

07 Dec 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download