Kenali Perbedaan Psikolog Dan Psikiater Ini Dulu

17 Mar 2022 by Laruan, Last edit: 28 Mar 2022

Kesehatan mental merupakan salah satu topik yang sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat, terutama untuk meningkatkan kesadaran bahwa selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga memiliki peran penting dalam kehidupan dan harus selalu dijaga. Ada 2 profesi yang sering disebut seiring dengan peningkatan kesadaran mengenai kesehatan mental yaitu psikolog dan psikiater. Tetapi, apakah Sobat Pintar sudah mengetahui perbedaan psikolog dan psikiater?

Kenali Perbedaan Psikolog Dan Psikiater Ini Dulu

Memang sepertinya masyarakat masih sulit untuk mengetahui perbedaan psikolog dan psikiater, banyak sekali yang mengira bahwa kedua profesi ini sama, padahal tentu saja ada faktor yang membuat beda psikolog dan psikiater. Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca juga: Ciri-Ciri Sakit Jantung dan Berbagai Jenisnya

Perbedaan psikolog dan psikiater

Walau pun sama-sama menangani permasalahan kesehatan mental, tetapi ada perbedaan psikolog dan psikiater yang seharusnya diketahui. Sehingga jika sudah mengetahui beda psikolog dan psikiater, Sobat Pintar tidak akan salah ketika akan mengunjungi salah satunya.

Untuk awalnya, mari kita bahas lebih lanjut dulu mengenai masing-masing profesi ini. Apa latar belakang pendidikannya, apa gelar yang dimiliki, terapi apa yang biasa dilakukan, permasalahan kejiwaan apa yang biasanya ditangani oleh masing-masing, dan lain sebagainya. 

Siapa itu psikolog?

Perbedaan psikolog dan psikiater yang sebaiknya diketahui pertama adalah, psikolog merupakan profesi seseorang yang dulunya mengenyam pendidikan sarjana di fakultas atau jurusan psikologi dan bergelar S.Psi. Setelah itu, mereka harus melanjutkan studi ke magister profesi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bidang studi tersebut dan praktik kerja psikolog. Jika sudah lulus, maka akan bergelar M.Psi, Psikolog.

Kenali Perbedaan Psikolog Dan Psikiater Ini Dulu

Ada beberapa konsentrasi yang bisa dipilih bagi Sobat Pintar yang ingin menjadi psikolog, beberapa di antaranya yaitu klinis (anak dan dewasa), pendidikan, sosial, dan industri dan organisasi. Biasanya bidang psikologi klinis merupakan bidang studi yang paling erat kaitannya dengan psikiater.

Bagi para psikolog klinis, mereka menangani kasus-kasus kejiwaan, diagnosis gejala psikologis pasien, dan penangannya berbentuk psikoterapi. Psikolog juga memiliki kompetensi untuk melakukan tes psikologi sebagai salah satu tahapan psikoterapi. Nantinya hasil tes tersebut diinterpretasikan sebagai jawaban dari masalah-masalah yang sedang dialami oleh klien.

Biasanya tes yang dilakukan oleh psikolog adalah tes IQ, tes kepribadian, tes minat bakat, dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa psikolog tidak bisa memberikan resep obat karena bukan dari lulusan kedokteran dan juga psikolog fokus terhadap terapi psikososial yang nantinya berguna untuk mengendalikan perilaku, pikiran, dan juga emosi klien.

Psikolog biasanya menangani klien dengan kondisi yang bisa dibantu dengan perawatan psikologis seperti gangguan perilaku, depresi, kesulitan belajar, hingga gangguan kecemasan. 

Siapa itu psikiater?

Perbedaan psikolog dan psikiater selanjutnya yang harus diketahui adalah bahwa mereka yang berprofesi sebagai psikiater memiliki latar belakang pendidikan sarjana dari jurusan kedokteran lalu setelah itu lanjut mengambil spesialisasi bidang kejiwaan. Biasanya setelah lulus dari jurusan kedokteran, butuh waktu kurang lebih 4 tahun untuk menjalani residensi khusus di bidang psikiatri. Jika sudah lulus dari masa residensi ini, maka akan mendapatkan gelar Sp.KJ (Spesialis kesehatan jiwa).

Kenali Perbedaan Psikolog Dan Psikiater Ini Dulu

Memiliki keahlian di bidang psikiatri atau kesehatan jiwa, seorang psikiater biasanya mengetahui segala sesuatu tentang diagnosis dan perawatan yang bisa dilakukan bagi kondisi psikologis para pasien yang cenderung lebih rumit, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Oleh karena itu psikiater biasanya bertanggung jawab terhadap keseluruhan perawatan kesehatan mental pasiennya.

Psikiater juga bisanya mendiagnosis gangguan mental pasiennya dan juga menentukan pengobatan apa yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Hal ini dikarenakan mereka mengalami keahlian yang fokus terhadap ketidakseimbangan kimia pada otak manusia. Oleh karena itu, psikiater bisa memberikan resep dan juga terapi obat-obatan (farmakoterapi), terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan pasiennya.

Baca juga: Mudah! Ini Cara Mengetes Kehamilan

Siapa yang harus dikunjungi ketika sedang merasa memiliki masalah kesehatan mental?

Jika suatu saat Sobat Pintar merasa ada yang terjadi dengan kesehatan mental lalu ingin mendapatkan bantuan dari tenaga profesional, jangan diagnosis diri sendiri. Segeralah cari bantuan terhadap psikolog atau psikiater. Tetapi bagaimana caranya mengetahui bahwa permasalahan yang dialami ini, lebih baik pergi ke psikolog atau psikiater?

Meskipun sudah mengetahui perbedaan psikolog dan psikiater, tentu masih ada kemungkinan akan merasakan kebingungan harus pergi ke mana jika sudah merasakan kesehatan mental terganggu. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah periksakan diri ke dokter umum. Hal ini dikarenakan biasanya dokter umum akan melakukan diagnosis awal mengenai kondisi yang sedang dirasakan.

Setelah itu, dokter umum biasanya akan memberikan rekomendasi psikolog atau psikiater tergantung dari kondisi masing-masing orang. Salah satunya yang akan menjadi pertimbangan utama adalah apakah kondisi pasien bisa ditangani dengan terapi psikososial atau harus ditangani lebih lanjut dengan obat-obatan.

Karena sesuai dengan penjelasan perbedaan psikolog dan psikiater di atas, bahwa psikolog akan melakukan terapi psikososial yang biasanya dilakukan setiap minggu, sedangkan psikiater biasanya akan melakukan psikoterapi atau bisa juga psikofarmakologi yang dilakukan setiap minggu atau setiap bulan, tergantung dari kondisi masing-masing pasien.

Satu hal yang harus diketahui bahwa menyadari kondisi kesehatan mental sendiri, terutama jika sudah dalam tahap membutuhkan tenaga profesional, sudah merupakan langkah yang baik. Selain itu, jangan sampai melakukan diagnosis sendiri yang hanya berdasarkan cari-cari informasi di internet karena bisa jadi diagnosis tersebut tidak tepat sehingga saat melakukan penanganan bukannya memperbaiki keadaan malah memperburuknya.

Tidak perlu malu lagi jika harus mendapatkan bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater karena ini semua dilakukan demi kesehatan diri sendiri dan tentu juga akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Sehingga jika Sobat Pintar mendapatkan bantuan dari psikolog atau psikiater, Sobat Pintar tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga melindungi orang tersayang.

Baca juga: Coba 7 Cara Mengatasi Badan Lemas Ini!

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

28 Mar 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download