Di era modern sekarang ini, pastinya Anda sudah pernah mendengar atau bahkan mengenal benar mengenai istilah debit dan kredit. Kedua istilah ini memang kerap digunakan dalam dunia perbankan dan akuntansi sehingga sudah seyogyanya perbedaan diantara keduanya pun dapat diketahui dengan mudah.
Dilansir dari berbagai literatur, secara umum debit didefinisikan sebagai pertambahan nominal uang yang dimiliki sementara kredit merupakan terjadinya pengurangan atau pengeluaran sejumlah nominal uang dalam transaksi.

Baca Juga: Ketahui 5 Perbedaan Kartu Debit dan Kartu Kredit, Apa Saja?
Namun secara keseluruhan, istilah penambahan dan pengurangan pada debit dan kredit tak bisa dipatenkan artinya begitu saja.
Hal itu mengacu dari betapa kompleksnya penyusunan sebuah laporan keuangan baik itu dalam dunia akuntansi maupun perbankan sehingga perbedaan diantara keduanya tidaklah sesederhana itu.
Sebagai contoh, dalam dunia perbankan sendiri, alih-alih pengurangan atau pengeluaran, kredit lebih dikenal sebagai penyediaan sejumlah uang atas kesepakatan pinjam antara dua pihak yakni pihak bank dan nasabah.
Disini, pihak bank akan memberikan jangka waktu kepada nasabah untuk mencicil atau melunasi pinjaman mereka.
Jadi bisa dikatakan bahwa perbedaan debit dan kredit tak bisa diartikan dengan pertambahan atau pengurangan jumlah tabungan begitu saja.
Nah, supaya lebih paham mengenai perbedaan diantara keduanya, ada baiknya Anda simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Kartu Debit dan Kredit
Secara umum, debit berasal dari akar kata dalam bahasa latin yaitu debere. Sedangkan kredit dari kata credere.
Debit atau debere ini adalah pencatatan akuntansi dimana biaya dan aset mengalami peningkatan.
Sedangkan kredit atau credere merupakan pencatatan akuntansi untuk ekuitas dan akun hutang yang mengalami peningkatan.
Tak hanya akun ekuitas serta hutang, dalam posisi kredit laba dan penjualan juga akan bertambah.
Sementara itu, selain pengertian di atas, para ahli juga punya definisi tersendiri.
Misalnya saja, debit diartikan sebagai aktivitas pencatatan yang menggambarkan peningkatan liablitias ataupun peningkatan aset.
Dan dalam dunia akuntansi, debit digunakan untuk mencatat transaksi keuangan serta memastikan bahwa total-nya sama dengan total kredit.
Lantas, bagaimana perbedaan keduanya?
Selain pengertian keduanya yang kontras dan berbeda satu sama lain, setidaknya ada empat belas perbedaan umum debit dan kredit yang harusnya Anda tahu.
- Kepemilikan. Bahwa kartu debit terkait dengan rekening bank sedangkan kartu kredit tidak terkait
- Fungsi Utama. Bahwa fungsi utama kartu debit adalah sebagai alat pembayaran elektronik sementara kartu kredit sebagai alat pembayaran dan pinjaman
- Limit Pemakaian. Bahwa tak ada limit pemakaian untuk kartu debit selama saldo mencukupi sedangkan kartu kredit punya limit berdasarkan jenis kartunya
- Biaya Transaksi. Nominal transaksi untuk kartu debit itu lebih kecil dibandingkan kartu kredit
- Akun Pribadi. Dalam buku besar si penerima akan didebit sementara pemberi akan dikredit
- Lokasi. Dalam buku besar, debit akan dicatat pada di sisi kiri sementara kredit pada sisi kanan yang berlawanan
- Biaya Administrasi. Nominal biaya administrasi bulanan untuk debit lebih rendah dibanding biaya administrasi bulanan atau tahunan kredit
- Nominal Uang. Semua nominal kerugian dan pengeluaran akan didebit sementara keuntungan dan pendapatan akan dikredit
- Keamanan. Debit tak memiliki keamanan tambahan sedangkan kredit punya asuransi sebagai keamanan tambahan
- Prosedur Pengajuan. Prosedur pengajuan pembukaan rekening debit lebih mudah dan cepat, sedangkan untuk kredit lebih rumit dan memakan waktu lebih lama
- Poin Reward. Debit biasanya tak mempunyai program poin reward sebaliknya kredit memiliki program poin reward untuk pengumpulan poin
- Pengaruh yang Dihasilkan. Kenaikan debit dapat mengurangi kredit sementara naiknya kredit bisa membuat debit berkurang
- Bunga. Debit tak punya bunga sedangkan kredit dikenai bunga apabila terjadi keterlambatan pembayaran
- Cetak Timbul. Umumnya debit tak ada cetak timbul-nya sedangkan kredit biasanya ada pada nama pemegang dan tanggal kadaluwarsa
Perbedaan Dalam Bidang Akuntansi dan Perbankan
Anyway, selain perbedaan secara umum seperti yang dijelaskan di atas, Anda juga bisa memahami perbedaan antara debit dan kredit bila dilihat dari sudut pandang bidang akuntansi dan perbankan.
Bagaimana perbedaan diantara keduanya? Berikut penjelasannya.
Pertama, Perbedaan Dalam Bidang Akuntansi
Dalam ilmu akuntansi, sebenarnya debit dan kredit saling melengkapi alias tidak bisa terpisahkan. Dengan kata lain, keduanya selalu muncul bersamaan dalam setiap transaksi.
Bukan penambahan atau pengurangan, namun dalam dunia akuntansi, pengertian yang tepat untuk debit adalah transaksi yang akan menambah jumlah uang dalam rekening Anda sementara kredit merupakan sebaliknya.

Baca juga: 4 Cara Bayar Kartu Kredit: BRI, BNI, BCA, Mandiri
Selain kedua pengertian tersebut, secara luas perbedaan debit dan kredit sudah dirangkum seperti yang tercantum di bawah ini.
- Debit merupakan pencatatan pengurangan jumlah uang sedangkan kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang
- Debit juga merupakan aktivitas pencatatan pembukuan mengenai pengurangan deposito atau tabungan
- Debit dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas menabung di bank sementara kredit adalah aktivitas peminjaman uang di bank
- Letak debit biasanya ada di sebelah kiri akun buku besar sedangkan kredit di sebelah kanannya
- Penambahan aset debit berupa penambahan uang, perlengkapan, peralatan, serta aset-aset tak berwujud seperti sewa dan piutang
- Segala yang masuk maka itu artinya masuk di-debit dalam akun neraca sedangkan apa saja yang keluar maka akan dikreditkan di dalamnya
- Dalam laporan laba rugi, semua kerugian dan pengeluaran akan didebit sedangkan seluruh keuntungan dan pendapatan akan dikreditkan
- Debit meningkat disebabkan oleh kenaikan jumlah uang cash, inventaris, sarana dan prasarana seperti pabrik dan mesin, tanah juga bangunan serta berbagai pengeluaran seperti asuransi, gaji, pajak, maupun dividen. Sementara kredit meningkat disebabkan oleh terjadinya kenaikan dana pemegang saham, pendapatan sewa, biaya keanggotaan, laba ditahan utang, dan lain-lain
Anyway, ada lima unsur penting yang wajib ada dalam transaksi akuntansi yakni harta, utang, pendapatan, modal, serta beban atau biaya.
Dalam melakukan transaksi debit pasti akan disertai dengan transaksi kredit. Perusahaan yang tak mempunyai dokumen pelaporan kredit dan debit akuntansi maka tak bisa mengendalikan aliran keluar masuknya keuangan perusahaan.
Tak hanya itu, data-data keuangan perusahaan juga tak bisa dilacak apabila terjadi sesuatu terhadap keuangan perusahaan.
Nah, dengan adanya laporan debit dan kredit ini maka diharapkan bisa membantu mengawasi keuangan perusahaan dari segala kemungkinan terjadinya tindak korupsi dari karyawan.
Karena tentu saja data debit juga kredit yang baik akan selalu disertai dengan bukti-bukti keuangan seperti kwitansi ataupun nota yang bisa dipercaya.
Kedua, Perbedaan Dalam Bidang Perbankan
Lantas, apa perbedaan debit dan kredit dalam bidang perbankan?
Debit merupakan kartu yang diterbitkan oleh bank sebagai pelengkap rekening tabungan dengan syarat penerbitan yang sederhana, yakni cukup memiliki akun bank tanpa adanya limit transaksi.
Sedangkan kredit ialah kartu yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran dalam suatu transaksi tertentu dengan syarat tertentu serta jumlah kredit yang terbatas. Penagihannya akan dilakukan pada periode tertentu dan biasanya untuk menerbitkan kartu ini tidak diperlukan rekening bank.
Ketiga, Perbedaan Dalam Transaksi Umum
Dalam transaksi umum suatu perusahaan dagang, biasanya debit dan kredit diletakkan dalam posisi yang berbeda.
Berikut perbedaan posisi keduanya.
- Ketika menjual barang dagangan secara tunai maka akun debit-nya disebut kas, sedangkan akun kredit dikenal sebagai pendapatan
- Saat menjual barang dagangan secara kredit kepada pelanggan maka akun debit-nya dinamakan piutang dagang sementara akun kredit-nya disebut pendapatan
- Akun debit adalah kas jika menerima kas atas pelunasan piutang usaha oleh pelanggan, sementara akun kredit dikenal sebagai piutang dagang
- Ketika membeli perlengkapan kepada supplier secara tunai, maka akun debit adalah perlengkapan sedangkan akun kredit disebut kas
- Saat membeli perlengkapan kepada supplier secara kredit, akun debit dikenal sebagai perlangkapan namun akun kredit ialah utang dagang
- Akun debit dikenal sebagai fixed assets ketika membeli fixed assets secara kredit kepada supplier sementara akun kredit adalah utang dagang
- Akun debitnya disebut inventory jika membeli inventory secara tunai kepada para supplier sementara akun kredit dikenal sebagai kas
- Jika membeli inventory secara kredit dengan supplier, maka akun debit-nya dikenal sebagai inventory dan akun kredit-nya disebut utang dagang
- Akun debit disebut sebagai salary expenses jika membayar gaji karyawan, sementara akun kredit adalah kas
Apakah Kartu Debit Bisa Digunakan sebagai Kartu Kredit?
Lantas, apakah kartu debit bisa digunakan sebagai kartu kredit?
Dilansir dari berbagai literatur, ternyata memang kartu debit tidak bisa dipakai sebagai kartu kredit dalam melakukan transaksi.
Kartu debit tak bisa dipakai untuk cicilan pembelanjaan di berbagai marketplace, toko online dan tempat transaksi offline tertentu seperti halnya kartu kredit.
Kelebihan dan Kekurangan Kartu Debit dan Kredit
Menilik perbedaan debit dan kredit sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, tentu saja Anda harus memahami dulu apa saja kelebihan dan kekurangan kedua kartu tersebut sebelum menggunakannya dalam melakukan transaksi.
Apa saja kelebihan dan kekurangan keduanya? Simak ulasannya berikut ini.
Pertama, Kartu Debit
Debit atau kartu debit merupakan kartu yang mengandung sejumlah nominal tertentu yang dibayar dari satu akun ke akun lain dan akan berpengaruh pada meningkatnya aset serta menurunnya liabilitas atau ekuitas pada balance sheet.

Baca juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Kartu Debit
Sebagai alat transaksi perbankan yang umum digunakan oleh masyarakat, kartu debit punya banyak kelebihan.
Ditinjau dari berbagai segi, berikut beberapa kelebihannya.
- Digunakan untuk melakukan transaksi di berbagai tempat baik itu coffee shop, toko, supermarket, dan tempat-tempat umum yang tidak menyediakan pembayaran memakai kartu kredit
- Bisa dipakai untuk melakukan berbagai jenis transaksi, termasuk diantaranya membayar tagihan, top up e-wallet, hingga transfer uang ke rekening lainnya
- Mempermudah nasabah ketika ingin menarik uang secara tunai tanpa dikenai bunga serta biaya layanan yang tinggi
- Dipakai untuk melakukan pembayaran tanpa berutang kepada bank
- Segala transaksi tidak akan dikenakan bunga
- Bebas dari denda keterlambatan membayar
- Tidak ada utang yang akan tercatat seperti pada kartu kredit sehingga tak perlu membayar cicilan tiap bulan
- Tak perlu membayar biaya tahunan seperti pada kartu kredit
Jadi, bisa diartikan bahwa dengan menggunakan kartu debit, maka:
- Mendebit rekening debit artinya mampu mengurangi utang
- Mendebit akun aset artinya meningkatkan aset
- Mendebit akun pendapatan artinya pendapatan pun berkurang
- Mendebit akun pengeluaran artinya pengeluaran sudah meningkat
Dalam buku besar sendiri, debit akan ditulis pada lajur sebelah kiri karena itulah saldo debit merupakan nominal yang tersisa sesudah satu seri entri telah selesai dimasukkan.
Lalu, bagaimana kekurangannya?
- Minim promo, reward, dan hadiah-hadiah lainnya yang bisa menguntungkan nasabah
- Rentan dapat disalahgunakan oleh pihak lain apabila misalnya dicuri atau hilang
- Repot bila Anda butuh dana yang nominalnya lebih besar daripada saldo rekening karena kartunya tidak dapat dipakai untuk berutang pada bank
- Tidak semua kartu debit bisa diterima dan digunakan di negara lain sebagai alat pembayaran seperti halnya kartu kredit
- Punya limit atau batas pemakaian saldo harian
- Tak ada jaminan perlindungan dari bank ketika Anda menggunakan debit untuk melakukan pembelian secara online
Kedua, Kartu Kredit
Sementara itu, kartu kredit atau kredit merupakan nominal yang harus dibayar sejumlah tertentu oleh kreditur dan debitur.
Apabila seseorang meng-kredit sebuah akun, maka itu artinya akan ada jumlah yang negatif di dalam akun mereka.
Dan peningkatan liabilitas dalam akun akan terjadi oleh karena adanya peningkatan jumlah utang yang akan menghasilkan pengeluaran yang meningkat dengan jumlah negatif tersebut.
Dalam buku besar, kredit akan ditulis atau dicatat pada lajur sebelah kanan.
Nah, terlepas dari segala kelebihan yang dimiliki kartu debit, kartu kredit juga punya banyak kelebihannya lho! Berikut diantaranya.
- Bisa digunakan dalam transaksi dengan nominal yang besar sehingga tak perlu menyiapkan uang cash
- Pembayaran hutang dari kartu kredit bisa dicicil atau dibayar belakangan sehingga saldo dapat dipakai untuk keperluan lain yang lebih mendesak
- Dapat digunakan untuk melakukan transaksi di luar negeri, seperti berbelanja atau membeli barang di dan dari luar negeri
- Menyediakan banyak promo, poin, diskon, cashback, dan rewards bagi nasabah ketika bertransaksi
- Keuangan bisa dikelola secara lebih fleksibel
- Memberikan jaminan perlindungan bagi konsumen sehingga relatif lebih aman dibanding alat pembayaran lainnya karena bank penerbit kartu telah menjamin dan memberikan asuransi serta waktu garansi pada nasabah
- Membantu meningkatkan skor kredit sehingga akhirnya bisa menaikkan batas pinjaman Anda di masa depan
- Tiap pengeluaran transaksi akan tercatat dengan baik pada lembar tagihan yang diterima
- Proses pembayaran jadi lebih mudah dan cepat ketika melakukan transaksi secara online
- Solusi jitu ketika darurat karena bisa berfungsi sebagai alat pembayaran cashless
Jadi, bisa dikatakan bahwa dengan memakai kartu kredit, maka:
- Kredit pada akun debitur menandakan terjadinya peningkatan utang
- Kredit pada akun aset itu menyiratkan terjadinya pengurangan aset
- Kredit pada akun pendapatan itu menandakan adanya peningkatan pendapatan
- Kredit pada akun pengeluaran itu menyiratkan bahwa biaya sudah berkurang
Untuk kekurangannya sendiri, bisa langsung dilihat di bawah ini:
- Transaksi menggunakan kartu kredit akan dihitung sebagai hutang sehingga ada bunga
- Pembayaran tunggakan dan bunga punya batas waktu penyelesaian
- Biaya bunga cukup tinggi ketika mengambil uang tunai dari ATM
Contoh-contoh Debit dan Kredit
Untuk memahami perbedaan debit dan kredit secara lebih jelas, maka berikut akan diberikan beberapa contoh kasus penggunaan debit dan kredit.
Contoh Kasus Pertama.
Andi memiliki saldo sebesar 6 juta rupiah, kemudian ia membeli perlengkapan kantor dengan nominal 2 juta rupiah menggunakan dana dari akun terebut.
Itu berarti rekening bank Andi yang bernilai 6 juta rupiah tadi adalah akun sumber, sementara uang 2 juta rupiah tadi akan dicatat sebagai kredit pada sisi kanan akun buku besar.
Contoh Kasus Kedua.
Andi melunasi pinjaman dari bank memakai dana dari rekening bank-nya. Pembayarannya terdiri atas dana pokok sebesar 2 juta rupiah serta bunga sebesar 500 ribu rupiah sehingga total-nya adalah 2,5 juta rupiah.
Jadi, Andi harus mencatat entri di sisi kanan sebagai kredit sebesar 2,5 juta rupiah untuk akun sumber atau dalam hal ini rekening bank.
Selanjutnya, Andi mesti mencatat beberapa entri lainnya misalnya pertama, akun rekening pinjaman bank dan yang kedua, akun beban bunga.
Untuk akun rekening pinjaman bank, Andi akan memasukkan debit sebesar 2 juta rupiah sementara untuk yang debit 500 ribu rupiah harus dicatat di bawah atau sebagai akun beban bunga.
Jadi, total kredit untuk entri ini bertambah hingga 2,5 juta rupiah, dan total debit bertambah sampai 2,5 juta rupiah yang diperoleh dari 2 juta rupiah + 500 ribu rupiah.
Alhasil, entri jurnal pada buku rekening Andi pun valid karena banyaknya jumlah debit dan kredit seimbang.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit serta informasi lainnya. Meski memang ada perbedaan antara debit dan kredit, namun suatu transaksi debit akan otomatis disertai dengan transaksi kredit.
Jadi sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, tak ada salahnya jika Anda mulai mempelajari perbedaan keduanya secara lebih khusus.
Dengan itu, Anda bisa mencatat tiap proses debit dan kredit yang terjadi dalam bisnis Anda sekaligus juga bisa mengawati keuangan perusahaan dari kemungkinan terjadinya tindak korupsi dan kecurangan dari para karyawan. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.



