Milia – Gejala, Penyakit, Jenis dan Pengobatan

10 Aug 2021 by Laruan, Last edit: 09 Aug 2021

Milia adalah benjolan kecil yang berwarna putih. Benjolan kecil kerap muncul di bagian hidung dan pipi penderitanya.  Penyebab terjadinya adalah karena keratin yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Keratin adalah protein yang ditemukan di jaringan kulit, rambut, dan sel kuku.  Semua orang dapat mengalami munculnya benjolan kecil, tidak terlepas gender, etnis, ataupun usia. Namun, fenomena tersebut sering terjadi pada bayi yang baru lahir.

Milia - Gejala, Penyakit, Jenis dan Pengobatan

Apa Saja Jenis-Jenis Milia?

  1. Neonatal

Untuk jenis fenomena tersebut kerap terjadi pada bayi setelah lahir. Bahkan kerap terjadi pada 50% bayi di seluruh dunia dan dianggap wajar karena bisa menghilang dengan sendirinya. Jenis neonatal ini berupa kelenjar keringat yang belum berkembang secara sempurna.

  1. Primer

Jenis ini sering muncul pada anak-anak hingga orang dewasa. Biasanya, penderita bisa melihat kemunculan benjolan kecil pada kelopak mata, pipi, dahi, atau alat kelamin.

  1. Sekunder atau Traumatis

Untuk jenis yang satu ini kerap muncul di dekat luka seperti luka bakar atau ruam. Bisa juga muncul ketika penderita mengoleskan krim seperti krim kulit kortikosteroid. Kasus jenis ini sering disebabkan karena paparan sinar matahari dalam waktu jangka panjang.

  1. En Plaque

Kasus ini jarang terjadi, bisa dikatakan kondisi ini sangat langka. En Plaque biasanya berkembang berhimpitan, sehingga kulit akan terlihat meninggi. Pada umumnya, jenis ini muncul di belakang daun telinga, pipi, kelopak mata, serta rahang dan sering muncul pada wanita paruh baya.

  1. Multiple Eruptive

Jenis multiple eruptive sangat langka, akan tetapi dia akan menghilang sendiri seiring berjalannya waktu. Biasanya membutuhkan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan

  1. Juvenile.

Jenis ini terjadi dikarenakan kelainan genetik. Penyebab yang terjadi biasanya:

  • Sindrom karsinoma sel basal Nevoid – menyebabkan karsinoma sel basal (BCC).
  • Pachyonychia congenita – menyebabkan kuku tebal atau tidak normal
  • Sindrom Gardner – karena kelainan genetik langka yang dapat menyebabkan kanker usus besar seiring waktu.
  • Sindrom Bazex-Dupré-Christol – mempengaruhi pertumbuhan rambut dan kemampuan untuk memproduksi keringat.

Apa Saja Gejalanya?

Pada umumnya, gangguan ini merupakan penyakit yang tidak serius karena akan menghilang dengan sendirinya. Untuk mengatasi gangguan ini lebih cepat, Sobat Pintar dapat melihat beberapa tandanya sebagai berikut.

  1. Terdapat benjolan putih kecil di wajah.
  2. Benjolan muncul di sekitar pipi, hidung, dan dagu.
  3. Benjolan putih yang terlihat seperti mutiara pada gusi atau langit-langit mulut.

Untuk bayi, biasanya gangguan ini akan muncul sebanyak 1 hingga 2 buah benjolan di sekitar hidung, mata, pipi, dagu, dan dahi. Tidak terlepas pula di batang, kaki, lengan, penis, dan selaput lendir.

Sobat Pintar yang merasa memiliki gejala-gejala tersebut tidak perlu khawatir. Sobat Pintar dapat berkonsultasi secara langsung dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan.

Apa Saja Penyebab Milia?

Gejala Pada Anak dan Bayi

Masih belum jelas bagaimana gangguan ini dapat ditemukan. Pada kasus anak-anak dan bayi yang baru lahir, biasanya gangguan ini disebabkan oleh kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna. Biasanya, kondisi ini kerap disebut sebagai jerawat bayi. Biasanya, gangguan ini kerap muncul pada bayi, sedangkan jerawat bayi tidak muncul sampai dua sampai empat minggu setelah lahir.

Gejala Pada Orang Dewasa

Untuk kasus orang dewasa, gangguan ini biasanya dikaitkan dengan kerusakan kulit, yang termasuk:

  • Kondisi kulit melepuh seperti epidermolisis bulosa (EB), pemfigoid sikatrik, atau porfiria cutanea tarda (PCT)
  • Luka lempuh.
  • Luka bakar.
  • Kerusakan kulit karena paparan sinar matahari.
  • Penggunaan krim steroid dalam jangka panjang.
  • Proses pelapisan ulang kulit, seperti pelapisan laser atau dermabrasi.

Gangguan ini bisa berkembang jika kulit telah kehilangan kemampuan alaminya untuk mengelupas karena faktor umur.

Apa Saja Faktor-Faktor Risiko Milia?

  1. Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan kulit,
  2. Menggunakan pakaian yang bertekstur kasar,
  3. Terlalu sering terpapar sinar matahari,
  4. Memiliki luka seperti ruam kulit dan lepuhan pada kulit.

Sobat Pintar harus waspada jika memiliki jerawat atau komedo di wajah, karena kedua hal ini memicu munculnya benjolan kecil. Meskipun beberapa jenisnya tidak berbahaya, benjolan putih ini dapat berkembang di wajah Sobat Pintar, meskipun Sobat Pintar tidak memiliki masalah kebersihan kulit.

Benjolan ini sering masuk dalam kategori komedonal, akan tetapi benjolan ini sangat berbeda dengan jerawat. Jerawat dan komedo yang muncul biasanya dapat berkembang ketika pori-pori kulit wajah tersumbat. Selain itu, kondisi benjolan ini kerap terjadi di bawah lapisan atas kulit bukan di dalam pori-pori.  Bagaimana Cara Menghilangkan dan Mendiagnosisnya?

Cara Menghilangkannya

Untuk kasus pada anak-anak, gangguan tersebut tidak diobati karena gangguan tersebut akan menghilang tanpa perawatan khusus. Sedangkan untuk orang dewasa, mungkin akan membutuhkan perawatan khusus untuk menghilangkan gangguan tersebut jika memiliki jenis langka seperti en plaque.

Penderita yang memiliki jenis langka ini biasanya akan diberikan krim yang menggunakan bahan isotretinoin atau tretinoin dari dokter.

Jika benjolan berwarna putih ini terus berkembang, membesar, dan mengganggu penampilan, Sobat Pintar bisa mengajukan perawatan ke dokter kulit terdekat. Benjolan ini sangat sulit dikeluarkan jika Sobat Pintar hanya menusuk atau memencet benjolannya, karena itu, untuk mengatasi gangguan tersebut ini harus membutuhkan tindakan medis oleh dokter kulit.

Cara mengobatinya:

  1. Cryotheraphy

Salah satu cara menghilangkan benjolan kecil dengan cara membekukan kulit tempat kista bermunculan. Cara ini sering dilakukan oleh para dokter kulit untuk menghilangkan jenis en plaque.

Milia - Gejala, Penyakit, Jenis dan Pengobatan

Setelah melakukan teknik cryotheraphy, dokter akan memberikan krim obat atau antibiotik yang disebut minocycline.

  1. Melakukan facial dengan dokter kulit

Cara ini lebih aman jika dilakukan di klinik kecantikan. 

Dalam melakukan prosedur ini, biasanya dokter akan membuat lubang kecil pada bagian kista dengan pisau bedanya. Lalu, dokter akan membuat sumbatan keras yang nantinya akan didorong keluar dengan menggunakan jari atau alat yang biasa disebut proses ekstraktor komedo.

Terkesan menyeramkan, akan tetapi banyak pasien yang telah melakukan prosedur ini menyatakan cara ini tidak sakit.

Jadi itulah penjelasan mengenai milia dan cara mendiagnosis dan mengobatinya. Untuk perawatan yang lebih baik, Sobat Pintar dapat berkonsultasi dengan dokter kulit terpercaya di daerah Anda untuk memastikan jenis gangguan tersebut yang ada pada wajah Sobat Pintar.

Cara Mendiagnosis

Cara termudah untuk mendiagnosis gangguan tersebut adalah mengunjungi dokter kulit. Biasanya dokter kulit bisa melihat gangguan tersebut secara langsung. Namun, untuk beberapa kasus yang sulit di diagnosis atau dicurigai seperti jenis en plaque, dokter kulit akan menyarankan biopsi pada kulit untuk mengetahui kondisi benjolan lebih lanjut.

Sobat Pintar Jangan khawatir, prosedur pemeriksaan menggunakan biopsi tidak sakit karena dokter biasanya akan memeriksa saraf sensorik kecil di kulit kita. Saraf inilah yang akan dianalisa oleh dokter untuk mengetahui informasi rasa sakit dan suhu kulit.

Tes biopsi ini memungkinkan dokter untuk menemukan saraf, jumlah saraf yang ada, dan melihat kesehatan saraf kita.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
09 Aug 2021
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download