Saatnya Ibu-ibu Melek Finansial, Jangan Sepelekan 7 Hal ini

06 Mar 2023 by kreditpintar, Last edit: 07 Mar 2023

Apakah Anda merasa saat ini sudah berhasil mengatur keuangan dengan baik? Dengan pengelolaan uang yang baik dan benar, tentunya berbagai pos kebutuhan lebih mudah terpenuhi. Bahkan ketika ternyata ada keinginan belanja berlebih, hal itu bisa direm.

Kemampuan mengatur keuangan yang sehat memang sangat dibutuhkan, khususnya bagi ibu rumah tangga. Apa yang dilakukan ibu-ibu melek finansial agar berbagai urusan berjalan lancar? 

Ada satu hal yang sebaiknya dipahami sejak awal, yaitu tentang hal mendasar. Bahwa pengaturan keuangan bukan hanya soal berapa jumlahnya, tapi bagaimana cara alokasinya. Sudah sering terjadi bahwa orang yang penghasilannya tinggi, tapi ternyata masih mengalami banyak masalah keuangan.

Ketika sudah berkeluarga, maka tanggung jawab keuangan sudah lebih besar lagi. Sudah saatnya ibu-ibu melek finansial agar uang belanja bulanan cukup dan masih bisa menabung. Meskipun alokasi keuangan keluarga beda-beda, yang terpenting memiliki prioritas yang jelas.

Baca juga: Pemula Wajib Tahu, Cara dan Tips Memulai Investasi

Inilah yang Dilakukan Ibu-ibu Melek Finansial Agar Keuangan Lebih Sehat

Memang ada banyak hal yang bisa dilakukan, tapi berikut ini adalah hal terpenting yang bisa berpengaruh langsung ke kehidupan sehari-hari.

1. Atur Budget Bulanan

Ibu-ibu melek finansial pasti menyadari pentingnya hal ini, yaitu mengatur budget bulanan. Budget atau anggaran disusun di awal agar kegiatan dalam suatu periode bisa berjalan lancar. Kegiatan yang dimaksud adalah segala bentuk kebutuhan belanja sekeluarga.

Pertama-tama, saat mengatur budget adalah menentukan tujuannya. Ibu-ibu di awal bulan perlu mencatat rencana pengeluaran bulanan untuk apa saja; misalnya; membeli bahan makanan, biaya transportasi, token listrik, paket internet, biaya langganan hiburan, dan seterusnya.

Budget bulanan bisa terbagi ke dalam beberapa prioritas, mulai dari yang terpenting sampai yang bersifat opsional. Untuk yang paling penting dan bersifat rutin, sebaiknya Anda tandai dan sediakan uang dengan jumlah tertentu dan tidak boleh digunakan untuk hal lain. Jangan lupa juga untuk sisakan dana darurat setiap bulan.

2. Fokus dengan Tujuan Jangka Panjang

Selain urusan bulanan, ibu-ibu melek finansial semestinya punya tujuan jangka panjang. Beberapa tujuan jangka panjang misalnya; pendidikan anak, pindah rumah, pergi ke tanah suci, dan sebagainya. Tujuan keuangan jangka panjang bisa terwujud jika ada niat dan konsistensi.

Dengan adanya tujuan keuangan jangka panjang, maka akan lebih termotivasi untuk menabung, investasi, atau menambah pemasukan dengan kerja sampingan. Pengeluaran pun bisa terkendali karena sudah punya tujuan yang ingin diraih. Nah, apakah saat ini Anda sudah punya tujuan jangka panjang?

3. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Saat membeli sesuatu, umumnya orang-orang akan didorong oleh kebutuhan atau keinginan. Kebutuhan memang harus terpenuhi, dan akan mengganggu kelangsungan hidup jika tidak dipenuhi. Sementara itu, keinginan ada sesuatu yang tidak akan terlalu berisiko walaupun tidak terpenuhi. 

Itulah mengapa, sudah menjadi kewajiban bagi ibu-ibu melek finansial untuk memahami hal ini setiap berbelanja. Jangan sampai aktivitas belanja dilakukan secara impulsif, padahal tidak benar-benar membutuhkan. Apakah sesuatu yang akan dibeli merupakan kebutuhan atau hanya keinginan? 

Baca juga: 4 Tips Melakukan Cicilan Mobil dengan Aman

4. Hati-hati dengan Pengeluaran Receh tapi Dilakukan Berulang kali

Bagi sebagian orang, mengeluarkan sedikit uang untuk jajan adalah hal yang wajar. Misalnya ketika anak minta beli sesuatu, kemudian orang tua segera menuruti. Sekali dua kali mungkin tidak terasa, tapi bagaimana kalau setiap hari?

Bukan hanya untuk anak, kadang pengeluaran receh seperti ini juga bisa dilakukan sendiri. Contohnya untuk ngopi, nongkrong, atau belanja online yang belum terlalu mendesak. Apalagi kalau ngopi, nongkrong, atau belanja online ini terdorong karena perasaan takut tertinggal atau FOMO (fear of missing out).

Pengeluaran receh tapi dilakukan berulang kali ini dikenal dengan latte factor yang tentunya merugikan jangka panjang. Jika Anda mengalaminya dan merasa sulit mengendalikan, mungkin bisa dicoba untuk memulai secara bertahap.

5. Selalu Menabung dan Berinvestasi

Anjuran untuk menabung sepertinya adalah hal yang klise karena sejak masih kecil sudah dilakukan. Tapi, pastinya aktivitas menabung yang dilakukan anak-anak dan ibu-ibu melek finansial akan berbeda.

Tabungan bisa digunakan saat memiliki tujuan untuk membeli sesuatu yang tidak murah. Bahkan tabungan juga dapat menjadi pilihan dana darurat. Selain menabung, investasi juga disarankan untuk bisa mencapai tujuan jangka panjang. Tapi, investasi seharusnya dilakukan dengan uang dingin atau yang tidak termasuk ke dalam budget rutin bulanan.

6. Miliki Dana Darurat

Sebelumnya, sudah kita jelaskan tentang pentingnya menabung agar bisa memiliki dana darurat. Tapi, mindset tentang dana darurat kali ini mungkin akan lebih spesifik lagi. Jadi, bukan hanya untuk kebutuhan untuk membeli sesuatu yang diincar sejak lama.

Dana darurat bertujuan untuk menghidupi keluarga dalam kondisi krisis. Contoh kondisi krisis adalah seperti pada saat awal pandemi yang membuat sebagian orang kehilangan pekerjaan. Dengan dana darurat, maka berbagai urusan tetap bisa terlaksana tanpa harus meningkatkan stres. 

Pada intinya, memiliki dana darurat membuat kehidupan Anda lebih tenang. Berapa idealnya dana darurat yang harus dimiliki? Ada banyak rekomendasi, tapi setidaknya Anda harus mempersiapkan dana darurat sebesar tiga kali jumlah pengeluaran bulanan.

7. Jangan Lupa Asuransi

Ada banyak macam asuransi, misalnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pendidikan, dan lain-lain. Sebelum mendaftar program asuransi, terlebih dahulu ketahui seluk-beluknya. 

Asuransi bermanfaat untuk memberi proteksi atas risiko ketidakpastian. Setiap individu yang sudah punya asuransi juga bisa meminimalisir kerugian ketika terjadi sesuatu yang tidak terduga, misalnya sakit yang sampai rawat inap, kebakaran, kecelakaan.

Baca juga: Tips Menabung Mudah Ala Kredit Pintar

8. Cari Penghasilan Tambahan

Penghasilan tambahan adalah langkah yang realistis untuk dilakukan ibu-ibu melek finansial. Sesuatu yang menghasilkan penghasilan tambahan bisa bermacam-macam. Ibu-ibu bisa berjualan online, mengajar berbagai keterampilan, menjual kerajinan, atau bahkan menjadi content creator.

Cara mendapatkan penghasilan tambahan bisa disesuaikan dengan kemampuan. Setelah memahami kemampuan diri, selanjutnya melihat target pasar. Target pasar ini adalah kelompok yang menjadi tujuan utama penjualan produk atau jasa.

Itulah tips yang perlu dilakukan ibu-ibu agar keuangan keluarga tetap aman. Sebenarnya bukan cuma ibu-ibu, tapi hal-hal penting tentang financial harus dipahami semua orang dewasa. 

Memang cara mengatur keuangan setiap orang tidak sama dan tidak setiap cara cocok untuk diterapkan. Itulah mengapa, Anda perlu mencoba-coba yang paling efektif.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

07 Mar 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download