Equity: Pengertian, Jenis, hingga Pentingnya Brand Equity

11 Aug 2023 by kreditpintar, Last edit: 15 Aug 2023

Equity adalah salah satu faktor pendukung dan terpenting dalam memajukan dan mengembangkan suatu bisnis untuk jangka waktu yang cukup lama. Anda yang sudah lama berada di dunia investasi tentu sangat familiar akan istilah equity ini. Mengapa demikian? Karena equity atau ekuitas adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan para investor saat berinvestasi, mulai dari investor individual, badan ataupun organisasi. Lebih dari sekadar aset atau harta, equity adalah komponen penting yang diperlukan perusahaan, melalui perencanaan yang matang agar regulasi bisnis tetap sehat. Berikut ini pembahasan lebih lanjut tentang equity dan pentingnya membangun brand equity.

equity adalah

Equity adalah

Umumnya, equity adalah istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan hak istimewa yang dimiliki seseorang atau badan atau organisasi terhadap kepemilikan atas saham tertentu pada perusahaan yang menjual sahamnya. Besarnya nominal atau nilai kepemilikan atas saham dari perusahaan tertentu tersebut penting diketahui oleh Anda sebagai investor. Dengan begitu, para investor jadi mengetahui sebatas mana peran mereka terhadap keberlangsungan regulasi bisnis.

equity adalah

Misalnya saja, Anda yang memiliki nilai aset saham atau kepemilikan pada tingkat tertentu memiliki hak istimewa untuk memberikan suara dan keputusan untuk kegiatan-kegiatan bisnis seperti memilih jajaran dewan direksi dan pengambilan keputusan penting lainnya. Kendati demikian, yang perlu digarisbawahi nilai kepemilikan atas equity adalah tergantung dari perhitungan nilai hak aktiva yang sudah dikurangi utang atau kewajiban perusahaan. Perhitungan inilah yang membuat equity berbeda dengan aset atau harta, karena terdapat pengurangan atas nilai utang perusahaan. Dari segi pemilik bisnis atau pengembang bisnis sendiri, dengan adanya equity dalam bisnis maka membantu perusahaan untuk mendapatkan dana segar. Selain itu, adanya bantuan modal yang berasal dari luar agar perusahaan bisa melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis dengan cepat dan tepat.

Baca juga: Deretan dari saham Blue Chip 2021

4 Jenis Equity

Dirangkum dari beberapa sumber, secara garis besar ada dua jenis equity, yakni equity berdasarkan nilai buku keuangan atau book value dan berdasarkan nilai pasar atau market value. Rumus ekuitas dari keduanya pun berbeda. Pada equity berdasarkan nilai buku keuangan atau book value, total equity adalah nilai kepemilikan yang telah dikurangi dengan beban atau kewajiban perusahaan seperti utang. Atau, bisa juga dengan menambah pendapatan yang berasal dari modal tersimpan.

equity adalah

Sedangkan pada nilai pasar atau market value, cara untuk menghitungnya adalah dengan menjumlahkan seluruh harga saham dan jumlah saham yang sudah ada. Namun, selain dua jenis yang sudah dijabarkan, rupanya ada banyak jenis equity yang tidak terkait dengan pemegang saham dan investasi perusahaan. Berikut ini jenis-jenis equity.

1. Equity pemilik usaha atau pebisnis

Jenis equity yang pertama ini berkaitan dengan modal awal yang dimiliki pemilik usaha atau pebisnis. Bisnis yang menggunakan jenis equity yang satu ini memiliki keuntungan bahwa seluruh jenis keuntungan bisnis akan menjadi milik pemilik usaha atau pebisnis tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menghitung nilai equity dengan cermat agar pemilik usaha mengetahui seberapa besar perkembangan bisnisnya. Ada dua klasifikasi sumber modal, yakni modal saham dan modal agio saham atau disagio saham. Modal saham merupakan nilai saham yang sudah disebarluaskan kepada publik. Sedangkan modal agio saham atau disagio saham adalah total saham yang telah dikurangi dari modal pemegang saham dan nilai saham itu sendiri. Pada modal disagio, selisih dari keduanya lebih rendah dibandingkan nilai saham, tetapi hal sebaliknya terjadi pada modal agio.

2. Equity pemegang saham

Pada equity pemegang saham tidak jauh berbeda dengan jenis equity pemilik usaha. Hanya saja, pada jenis equity pemegang saham dikenal dengan istilah dividen atau keuntungan bisnis. Nilai dividen sebagai hasil investasi dari modal yang telah diberikan pemegang saham, yang semula diterima pemilik usaha, akan dibagi kepada pemegang saham lainnya. Biasanya, pemegang saham akan mendapatkan nilai dividen secara rutin. Dengan begitu, nilai ekuitasnya dari pemilik saham akan terus meningkat.

3. Equity rumah

Nilai equity rumah ditentukan dari selisih antara nilai rumah dan utang hipotek yang dimiliki perusahaan.Utang hipotek itu sendiri telah tertulis pada surat pernyataan atas kepemilikan hutang atau kredit tertentu untuk membeli properti seperti rumah. Karenanya, Anda akan lebih familiar mendengar equity rumah saat akan berinvestasi properti pada rumah. Rumus ekuitasnya adalah selisih antara nilai nominal rumah dengan utang kredit yang akan terima melalui bank atau pihak ketiga lainnya. Bila nilai jual rumah kembali dengan nilai kreditnya lebih besar nilai kredit, maka ekuitas yang Anda dapatkan adalah ekuitas negatif. Begitu juga sebaliknya bila nilai jual rumah kembali lebih besar dibandingkan nilai kreditnya, maka nilai ekuitas Anda positif.

4. Equity pembiayaan

Equity pembiayaan adalah jenis equity yang berasal dari besaran saham yang diberikan atau dibeli oleh para investor. Nilai besaran saham tersebut yang dimanfaatkan oleh pemilik usaha untuk melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis jangka waktu panjang, termasuk kemungkinan untuk membayar utang perusahaan. Equity pembiayaan merupakan strategi terakhir dalam memperoleh sumber dana perusahaan apabila perusahaan tetap mampu beroperasi sekalipun tidak menghasilkan laba atau keuntungan. Jalan tengahnya adalah dengan menjual nilai kepemilikan atau saham perusahaan kepada para investor.

Baca juga: Harga Saham GoTo dan 7 Hal Tentang IPO GoTo

Unsur yang Mempengaruhi Nilai Equity

Untuk mempengaruhi nilai equity, ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, di antaranya sebagai berikut.

1. Modal yang disetorkan investor

Unsur pertama dari equity adalah modal yang disetorkan investor. Ada dua jenis modal yang ditanamkan oleh para investor yang ini modal saham dan juga modal agio atau disagio saham seperti yang sudah dijabarkan pada poin jenis-jenis equity.

2. Keuntungan perusahaan yang ditahan

Maksud dari keuntungan atau laba perusahaan yang ditahan adalah laba bersih yang berasal dari operasional perusahaan ditahan atau tidak dibayarkan kepada para pemegang saham dalam periode beberapa tahun. Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa para pemilik saham ini sengaja tidak mengambil keuntungan tersebut untuk beberapa periode tertentu.

equity adalah

Lamanya waktu penahanan keuntungan atau laba bersih perusahaan ini bergantung dari keputusan para pemilik perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Keputusan untuk membagikan atau menahan keuntungan ini akan diambil oleh para pemilik perusahaan.

3. Modal berasal dari penilaian kembali

Modal yang berasal dari penilaian kembali bisa terjadi saat ditemukan selisih antara nilai aset dahulu dengan nilai aset saat ini. Pada periode tertentu, perusahaan akan meninjau kembali dengan menghitung seluruh nilai aset ataupun selisih antara buku keuangan lama dan buku keuangan baru. Apabila ditemukan adanya perubahan nilai aset maka secara otomatis neraca perusahaan pun ikut berubah. Jika perubahan nilai aset tersebut positif alias naik, maka selisih kenaikan tersebut bisa Anda jadikan modal penilaian kembali.

4. Modal berasal dari sumbangan atau hibah

Unsur terakhir yang mempengaruhi nilai equity suatu bisnis atau perusahaan adalah adanya modal yang berasal dari sumbangan atau donasi atau hibah. Mengingat bahwa pada dasarnya, rumus ekuitas adalah nilai ekuitas suatu perusahaan didapatkan dari selisih antara total aset yang dikurangi dan beban atau kewajiban. Maka saat Anda mendapatkan modal yang bersifat donasi atau sumbangan atau hibah, Anda tetap wajib melakukan kewajiban bisnis terlebih dahulu seperti membayar hutang. Setelah itu baru didapatkan nilai ekuitas dari modal tersebut.

Seberapa Pentingnya Brand Equity dalam Meningkatkan Nilai Equity?

Brand equity adalah mutu dan kualitas yang dibawa merek perusahaan kepada pangsa pasar. Di mana ada keterkaitan emosional antara pengalaman para konsumen terhadap merek yang ditawarkan perusahaan. Semakin kuat ikatan emosional antara konsumen dengan merek perusahaan maka semakin tinggi pula brand equity perusahaan terbangun. Alasan utama pentingnya memperhatikan brand equity perusahaan adalah di mata konsumen, brand atau merek perusahaan tersebut mampu membangun rasa kepercayaan atas kualitas produk atau jasa yang ditawarkan sehingga konsumen merasa puas setelah mendapatkan produk atau jasa tersebut.

equity adalah

Dikutip dari Kamus Tokopedia, ada tiga faktor yang mempengaruhi brand equity menurut pakar branding David Aaker. Yang pertama adalah kesadaran atas brand (brand awareness), kualitas yang dirasakan konsumen (perceived quality), dan asosiasi konsumen terhadap brand tersebut (brand association). Keuntungan membangun brand equity perusahaan yang kuat, adalah sebagai berikut:

1. Kuat menghadapi persaingan bisnis

Dengan memiliki hubungan brand perusahaan yang kuat dengan para konsumen, maka bisnis Anda akan mampu bertahan menghadapi persaingan yang ketat. Sekalipun banyak pesaing bisnis, tetapi Anda telah memiliki konsumen yang royal yang membuat Anda bisa bernapas lega meskipun tingginya pertumbungan kompetitor bisnis.

2. Percaya diri saat menaikkan harga produk atau jasa

Sejalan dengan keroyalan para konsumen, Anda juga akan mendapatkan konsumen yang loyal. Seberapapun tingginya kenaikan harga produk atau jasa Anda, Anda tetap percaya bahwa para konsumen tetap setia terhadap bisnis Anda. Hal ini terjadi lantaran sudah terbangunnya hubungan antara brand dengan konsumen yang kuat sehingga para konsumen tersebut sangat mempercayai brand Anda sekalipun banyaknya kompetitor bisnis ataupun kenaikan harga.

3. Mampu melakukan diferensiasi produk

Apabila keuntungan pertama dan kedua sudah Anda dapatkan, maka sangat mudah untuk mendapatkan keuntungan ketiga yakni dari hasil melakukan diferensiasi atau memproduksi produk yang berbeda. Anda sebagai pemilik usaha atau pemegang saham tidak perlu merasa khawatir saat akan melakukan diferensiasi produk, apalagi berpikir takut produk sulit diterima oleh masyarakat. Sebab, dengan adanya hubungan antara konsumen dan brand yang tinggi tersebut maka para konsumen tetap mempercayakan produk apa pun yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Baca juga: 6 Jenis Investasi yang Cocok untuk Anak Muda

Equity adalah faktor penting bagi bisnis, khususnya konsumen dan brand. Faktor jangka panjang ini dapat menarik investor, sehingga equity sangat mempengaruhi suatu perusahaan. 

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

15 Aug 2023
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download