Cara Kerja Investasi: Saham, Reksadana, Emas

01 Jun 2023 by kreditpintar, Last edit: 06 Jun 2023

Investasi menjadi salah satu tren yang belakangan ini banyak dibicarakan. Secara umum, pengertian investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan seseorang atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Selain mengetahui pengertian investasi, Anda harus tahu cara kerja investasi.

Untuk mendapatkan keuntungan dari investasi, ada banyak hal yang harus dipelajari. Selain itu, banyak hal pula yang terlibat dalam aktivitas ini, diantaranya seperti jumlah dana dan tujuan investasi itu sendiri. Setiap orang harus memiliki tujuan investasi yang jelas.

Bagi yang sudah lama terjun di dunia penanaman modal, baik itu lokal maupun non lokal tentu sudah tidak asing dengan istilah berinvestasi. Namun untuk pemula, pengertian dan cara kerja dari investasi ini sangat penting untuk diketahui.

Baca Juga: Investasi: Pengertian, Cara Kerja, Jenis-Jenis Investasi

Cara Kerja Investasi, Pemula Wajib Tahu

Bagaimana cara kerja investasi? Secara umum, cara kerja dari investasi ini sebenarnya mencari keuntungan dengan membeli sejumlah instrumen. Keuntungan ini didapat dari kenaikan nilai investasi dibandingkan dengan nilai modal yang telah dikeluarkan. Berikut ini hal-hal yang harus Anda siapkan untuk berinvestasi.

1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya bahwa cara kerja investasi bisa meningkatkan aset keuangan Anda untuk tujuan tertentu. Setiap orang memiliki tujuan keuangan berbeda-beda, tergantung dari kemampuan finansial serta kebutuhan masing-masing.

Dengan menentukan tujuan keuangan yang jelas, Anda bisa lebih fokus. Selain itu, aktivitas investasi in ibisa dilakukan dengan lebih terarh karena sudah ada tujuan dan strategi yang jelas serta bisa diukur. Ada banyak sekali tujuan keuangan yang bisa dipilih.

Selain itu, target waktunya juga bisa berbeda-beda. Contohnya adalah dana liburan dengan tujuan jangka pendek, dana untuk menikah sebagai investasi jangka menengah, dan dana pendidikan anak untuk tujuan jangka panjang.

2. Tentukan Instrumen Investasi

Setelah Anda memiliki tujuan keuangan yang jelas beserta jangka waktunya, langkah berikutnya adalah memilih instrumen investasi. Pastikan instrumen yang dipilih sesuai dengan tujuan keuangan serta profil risiko Anda.

Selain itu, faktor waktu juga harus diperhatikan karena bisa berdampak pada kemampuan Anda saat menghadapi resiko dari sebuah instrumen investasi. Pada dasarnya, ada tiga jenis profil risiko yaitu:

  • Konservatif: Memiliki risiko rendah dengan return yang juga rendah. Jika ingin masuk ke profil risiko ini, Anda bisa memilih investasi reksadana, emas, dan deposito karena nilainya cukup stabil.
  • Moderat: Biasanya dilakukan oleh investor yang sudah memiliki pengalaman. Faktor risikonya sendiri tidak terlalu besar namun return yang didapat cukup tinggi. Contoh dari investasi ini adalah Obligasi.
  • Agresif: Jenis terakhir ini memiliki profil risiko sangat tinggi karena tujuan utamanya adalah mendapat keuntungan atau bagi hasil. Kamu bisa mengatasinya jika sudah tahu cara kerja investasi. Contoh investasinya sendiri adalah saham dan P2P Lending.

3. Buka Rekening Investasi

Untuk memulai investasi di pasar modal, Anda harus mempunyai rekening investasi. Untuk cara membuka rekening ini terbilang mudah, Anda bisa melakukannya lewat perusahaan sekuritas atau perusahaan manajemen investasi untuk memulai investasi jenis reksadana.

Bagi Anda yang ingin membuka rekening investasi, Anda harus melengkapi beberapa dokumen. Dokumen tersebut berupa KTP, NPWP, nomor rekening bank, sampai dengan formulir initial investment. Anda bisa investasi dengan modal kecil, mulai dari Rp100.000 untuk membeli satu lot.

4. Disiplin dan Konsisten

Dalam berinvestasi, Anda harus menggunakan strategi yang tepat, strategi ini bisa membantu Anda mengoptimalkan modal yang ada untuk mencapai target investasi. Ada banyak strategi yang bisa digunakan, contohnya strategi DCA atau investasi berkala.

Sebaiknya Anda melakukan investasi disaat sudah mempunyai kesiapan finansial. Jika tidak siap, akan sulit untuk menerapkan cara kerja investasi yang benar. Kesiapan finansial ini bisa dilihat lewat kondisi arus kas yang tidak defisit, cicilan utang tidak lebih 30%, dan memiliki dana darurat.

5. Lakukan Evaluasi Berkala

Terakhir, jangan lupa untuk melakukan evaluasi kinerja dari investasi yang dilakukan secara berkala. Paling tidak, lakukan evaluasi sekali dalam satu semester. Anda bisa cek lewat laporan hasil investasi yang dikirimkan manajer investasi atau pihak sekuritas.

Investasi bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Caranya cukup mudah dan bisa dilakukan dengan modal kecil sekalipun. Namun Anda harus menjalankannya secara disiplin supaya terhindar dari kerugian dan bisa mendapat keuntungan maksimal.

Baca Juga: Cara Mulai Investasi Saham Agar Bisa Untung

Produk Investasi Populer di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih dan dibeli secara legal. Selain itu, pembelian produk investasi ini juga sangat mudah dan bisa dilakukan hanya lewat Smartphone. Nah, berikut ini adalah beberapa produk investasi yang populer di Indonesia.

1. Saham

Cara kerja investasi saham tidak jauh berbeda dengan instrumen investasi lain. Saham ini merupakan bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Untuk membeli saham, tidak diperlukan modal yang besar dan bisa menghasilkan return yang besar.

Namun perlu Anda ingat bahwa semakin besar return yang bisa dihasilkan, semakin besar pula resiko dari investasi tersebut. Anda sebagai investor harus memahami bagaimana pengelolaan saham yang tepat untuk menyusun strategi guna meningkatkan keuntungan dan terhindar dari kerugian.

2. Reksadana

Investasi populer di Indonesia yang selanjutnya adalah Reksadana. Tentu Anda sudah tidak asing dengan instrumen investasi yang satu ini. Reksadana adalah investasi dimana dana dikumpulkan dari beberapa investor digabung menjadi satu dan diinvestasikan di berbagai pasar modal oleh Manajer Investasi.

Reksadana sendiri bisa dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu reksadana saham, pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan reksadana indeks. Reksadana ini merupakan salah satu instrumen investasi dengan resiko yang rendah dan cocok untuk pemula yang sedang belajar investasi.

3. Emas

Emas merupakan salah satu produk investasi yang nilainya paling stabil, bahkan meningkat setiap tahunnya. Sama seperti deposito, emas ini memiliki resiko yang rendah jadi sangat cocok untuk para pemula yang baru mulai mencoba investasi.

Jika ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Beda dengan emas perhiasan, nilai dari emas batangan ini murni dinilai dari beratnya. Disini Anda harus menyiapkan tempat untuk menyimpan emas tersebut. Produk ini sangat cocok untuk Anda yang baru belajar cara kerja investasi.

4. Deposito

Pilihan terakhir untuk Anda yang ingin mencoba investasi adalah deposito, resiko dari investasi ini sangat kecil. Deposito ini mirip dengan tabungan, bedanya tingkat bunga dari deposito lebih tinggi dan ada waktu jatuh tempo.

Meskipun mempunyai bunga lebih tinggi, uang yang diinvestasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan biasa. Jadi sebelum jatuh tempo, Anda tidak bisa menyentuh uang tersebut. Untuk tenornya sendiri bervariasi, mulai dari 6 bulan sampai 24 bulan.

Nah itulah tadi penjelasan tentang cara kerja investasi saham, reksadana dan emas. Bagi Anda yang baru mulai berinvestasi, kami sarankan memulai dengan instrumen dengan risiko yang rendah seperti reksadana dan emas.

Baca Juga: Ingin Berinvestasi? Pahami Jenis-Jenis Investasi Berikut

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
06 Jun 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download