BRIS Saham: Prospek Cerah di 2022

07 Jan 2022 by Kredit Pintar., Last edit: 21 Sep 2022

Industri perbankan syariah di Indonesia bertumbuh dengan pesat di tahun 2021. Salah satu perbankan syariah yang melesat adalah Bris Saham dari PT Bank Syariah Indonesia (BRIS).

BRIS Saham: Prospek Cerah di 2022

Bagaimana tidak? Pada Juli 2021 lalu, harga saham tersebut meroket hingga 6,77%. Ini berarti, nilai saham tersebut berada di harga Rp 2.050/saham. 

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Reksadana Patut Dipertimbangkan

Apa itu BRIS Saham?

Bris Saham merupakan perbankan syariah dari PT Bank Syariah Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang perbankan yang merupakan hasil penggabungan antara Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

Melalui merger antara tiga bank, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah ini, BRIS memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun dan dengar-dengar aset tersebut sudah hampir mencapai Rp 300 triliun.

Dengan adanya modal yang besai, entitas bisnis gabungan perusahaan ini menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.

Kenapa Nilai BRIS Saham Meningkat?

BRIS Saham: Prospek Cerah di 2022

Menurut Chief Economist dari PT Bank Syariah Indonesia, peningkatan performa nilai perbankan syariah disebabkan oleh pemulihan ekonomi, tren gaya hidup halal, dan kebijakan pemerintah yang mendukung ekonomi syariah.

Maka tidak heran jika gabungan perusahaan perbankan syariah ini memiliki pertumbuhan nilai saham yang baik. 

Pasca merger, BRIS  diyakini dapat merangkul hingga 80% potensi pasar muslim yang ada di Indonesia dan dinilai dapat mengoptimalisasi integrasi jaringan teknologi secara menyeluruh.

Seperti yang Sobat Pintar ketahui, Indonesia memiliki sekitar 250 juta jiwa dengan populasi muslim di Indonesia sekitar 80% dari total penduduk tersebut. Jika BRIS mampu membangun kepercayaan pada 80% total penduduk muslim di Indonesia, bukan tidak mungkin mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat. 

Hal ini pun didukung oleh pernyataan dari Direktur Utama BSI bahwa berdasarkan prediksi dari OJK dalam pertemuan tahunan jasa keuangan 2021 dan riset internal BSI, pertumbuhan ekonomi syariah akan lebih meningkat sekitar 2,4% hingga 3,7% secara nasional.

Prospek BRIS menunjukkan sikap optimis dalam meraih populasi penduduk muslim di Indonesia dan non-muslim di Indonesia melalui performa perusahaan. Hal ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi BRIS

Bahkan, ada kabar burung bahwa dalam waktu dekat ini, BRIS akan mengembangkan sebuah sistem yang bernama single system atau one system yang dimana proses integrasi tersebut berupa layanan kartu perbankan, pemindahan nasabah, dan pemindahan layanan perbankan menjadi perbankan digital.

Baca Juga: Keluarga Muda, Ini lho Pilihan Investasi yang Cocok untuk kalian!

Kondisi Saham di Masa Pandemi

Hingga saat ini, Indonesia masih dilanda pandemi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dinilai cukup baik dan stabil.

Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah Indonesia dalam membatasi ruang gerak masyarakat ternilai cukup baik. Bahkan, meski di saat COVID-19 gelombang kedua, pemerintah berhasil menurunkan penyebaran virus serta menstabilkan perekonomian dalam negara dengan lebih baik.

Bahkan, pada kuartal III 2021 pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai renggang karena pemerintah Indonesia melihat bahwa kasus penyebaran virus terjadi di dalam negeri sudah dapat terkontrol. 

Hal ini membuat perekonomian Indonesia mulai meningkat hingga pada akhirnya, di akhir 2021 pemerintah mulai memperketat lagi pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat pada acara malam tahun baru supaya tidak terjadi gelombang ketiga yang menyebabkan ruang gerak dan perekonomian Indonesia menurun di awal tahun 2022.

Tentunya ini merupakan kabar yang baik untuk BRIS Saham, pada tahun 2021 kemarin, Chief Economist PT Syariah Bank Indonesia pernah menyatakan jika kondisi Indonesia di akhir tahun tidak terkena masalah, maka kemungkinan BRIS Saham akan meningkat di awal tahun Januari 2022.

Baginya, pulihnya mengkonsumsi, investasi, dan kinerja positif ekspor hendak menunjang pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022. Perkembangan PDB diperkirakan bisa kembali ke tingkat saat sebelum pandemi pada kisaran 5 persen. Tetapi meningkatnya resiko global semacam mutasi varian Covid- 19, inflasi, serta normalisasi kebijakan moneter global senantiasa butuh diwaspadai akibatnya terhadap pemulihan ekonomi.

Reksadana dengan Portofolio Saham Bank Syariah

Bertumbuhnya perbankan syariah pastinya dapat menunjang pertumbuhan saham bank syariah serta investasi dengan portofolio bank syariah.

Bersumber pada catatan reksadana, paling tidak terdapat 4 produk reksadana yang mempunyai portofolio saham bank syariah.

Produk pertama adalah Simas Syariah Unggulan dari PT Sinarmas Asset Management. Setelah itu, Mandiri Investa Atraktif Syariah dari PT Mandiri Manajemen Investasi, Principal Islamic Equity Growth Syariah dari PT Principal Asset Management serta BNP Paribas Pesona Syariah dari PT BNP Paribas Asset Management.

4 reksadana tersebut mempunyai portofolio saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) serta PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPS). 

Baca juga: Investasi Emas, Pilih Emas Murni atau Perhiasan?

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
21 Sep 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download