Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis artritis (radang sendi) yang umum menyerang lansia. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kristal. Sebelum mempelajari cara mengobatinya, berikut ciri dan pemicu terjadinya penyakit asam urat.

Gejala Asam Urat
Terdapat beberapa ciri yang dialami penderita asam urat, atau radang sendi. Gejala pertama yang sering terjadi adalah sendi tiba-tiba nyeri dan sangat sakit, biasanya pada malam hari. Rasa sakit yang tiba-tiba ini disebut serangan asam urat.
Peradangan dapat terjadi pada sendi mana pun, namun paling sering pada jempol kaki, jari kaki, dan jari tangan. Saat terjadi serangan, biasanya rasa nyeri disertai pembengkakan pada sendi, sehingga sendi menjadi kemerahan dan bahkan terasa panas. Bila sudah mengalami seperti ini, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter.
Sama-sama arthritis atau radang sendi, orang kerap tertukar saat membedakan artritis radang sendi dengan artritis rematik. Keduanya sama-sama ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada sendi, akan tetapi pada rematik gejala ini disertai dengan demam dan badan lemas. Sementara itu, pada penyakit radang sendi nyeri sendi disertai sensasi hangat pada sendi dan berkurangnya pergerakan sendi.
Penyebab Asam Urat
Pada tubuh yang berfungsi normal, radang sendi akan dibuang dengan sendirinya oleh ginjal melalui urin. Namun pada pengidap penyakit radang sendi, fungsi ini tidak berjalan dengan baik. pemicu utama terjadinya penyakit radang sendi ada dua, antara lain: kadar radang sendi yang terlalu tinggi dalam tubuh (hiperurisemia) atau fungsi ginjal menurun sehingga tidak bisa membuang radang sendi dengan efektif.
Berikut beberapa hal yang memicu penyakit radang sendi.
- Diet
Kristal radang sendi terbentuk dalam proses pemecahan suatu senyawa bernama purin. Maka dari itu, pemicu utama dari penyakit radang sendi adalah terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung purin, sehingga kadar radang sendi dalam tubuh naik. Makanan-makanan yang kaya akan purin antara lain:
- Daging merah
- Ikan
- Jeroan
- Gula
- Nasi (dan makanan tinggi karbohidrat lain)
- Makanan olahan
- Minuman beralkohol
Perlu diperhatikan bahwa walau radang sendi terkenal sebagai ‘penyakit orang tua’, pekerja medis menyadari bahwa semakin lama semakin banyak orang muda yang terkena radang sendi. Bahkan orang-orang usia 20 sampai 30 tahun pun bisa terkena penyakit radang sendi.
Para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa penyebab kenaikan risiko radang sendi pada orang muda adalah makin maraknya konsumsi makanan dengan gula berlebih dan makanan olahan. Maka dari itu, jika Sobat Pintar tidak ingin telapak kaki Sobat Pintar membengkak pada usia dini, lebih baik kurangi makanan manis (termasuk karbohidrat) dan makanan cepat saji.
- Obesitas
Sebuah studi menunjukkan bahwa pengidap obesitas memiliki SUA (Serum Uric Acid) yang lebih tinggi. Hal ini berarti seseorang yang memiliki berat badan berlebih akan lebih rentan terhadap penyakit ini.
Bagi orang-orang yang baru mengalami obesitas pada usia dewasa. risiko terkena penyakit meningkat 1,65 kali. Sementara untuk orang-orang yang obesitas sejak kecil, risiko meningkat 1,85 kali. Kenaikan risiko ini diperkirakan disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam aliran darah saat berat badan seseorang naik secara signifikan.
- Stres
Saat sedang stres, kadar asam pantotenat dalam tubuh menurun. Asam ini membantu dalam mengurangi kadar asam urat. Stres juga dapat membuat seseorang makan terlalu banyak sehingga meningkatkan risiko penyakit ini. Ditambah lagi, stres memang meningkatkan risiko penyakit terutama penyakit-penyakit yang umum diderita oleh orang tua.
- Genetik (Turunan)
Ketidakefektifan fungsi kerja ginjal dalam membuang asam urat bisa didapatkan karena menurun dari orang tua. Kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak juga dapat menurun. Seperti yang sudah disebutkan tadi, dua kondisi ini merupakan penyebab utama penyakit ini.
- Kondisi Medis Lain
Selain itu, penyakit ini juga dapat dipicu oleh berbagai kondisi medis lainnya, antara lain penyakit ginjal, diabetes, hipotiroidisme, dan psoriasis. Bagi orang-orang yang mengidap kanker, kemoterapi juga berpotensi menyebabkan asam urat.
Cara Mengobati Asam Urat
Penyakit yang satu ini harus langsung ditangani dengan baik. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat berkembang dan menyebabkan penyakit lain seperti tophi, kerusakan sendi, dan gagal ginjal. Tophi merupakan penumpukan kristal padat di bawah kulit dan membentuk benjolan berisi cairan. Tophi juga dapat mengakibatkan kerusakan sendi. Selain itu, jika asam urat sudah kronis bisa berakhir pada gagal ginjal.
Penyakit ini memang tidak dapat diobati sampai sembuh total. Akan tetapi, berikut beberapa hal yang dapat membantu mengurangi serangan asam urat.
- Obati dengan Obat Resep Dokter
Tentu saja asam urat merupakan penyakit serius, penanganannya harus dengan resep dokter. Selain obat resep dokter, untuk mengurangi rasa sakit akibat asam urat Sobat Pintar juga bisa mengkonsumsi obat NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs), seperti ibuprofen atau naproxen. Namun penggunaan NSAID terutama untuk jangka panjang tetap harus dikonsultasikan dengan dokter karena dapat menimbulkan efek samping.
- Kurangi konsumsi makanan mengandung purin
Hindari bahan-bahan makanan yang kaya akan purin. Ubah menu makan Sobat Pintar dengan memperbanyak sayuran, buah-buahan, telur, susu rendah lemak, yogurt, keju, dan kentang. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi membantu mencegah serangan asam urat.
- Hilangkan berat badan berlebih
Seperti yang sudah disebutkan di atas, obesitas meningkatkan risiko asam urat hampir 2 kali lipat. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tadinya memiliki berat badan berlebih tapi kemudian berhasil menurunkan berat badannya sebesar 5 kilogram, risiko asam urat menurun. Maka dari itu, bagi pengidap asam urat dengan berat badan berlebih, cara mengobati asam urat adalah dengan menurunkan berat badan.
- Istirahatkan sendi
Pekerjaan fisik yang terlalu berat dapat mengakibatkan asam urat kambuh. Banyak orang yang mengalami serangan setelah berlari. Diperkirakan stres fisik pada jempol kaki bisa melepaskan beberapa kristal di lapisan sendi ke dalam cairan sendi, sehingga terjadi peradangan.
- Kompres air dingin
Bila mengalami serangan, kompres bagian sendi yang radang dengan air es selama 10-20 menit. Lakukan beberapa kali dalam satu hari.
- Perbanyak konsumsi air putih
Minum air putih secara teratur memperlancar proses ekskresi yang dilakukan oleh ginjal. Hal ini dikarenakan asam urat dikeluarkan dari tubuh melalui urin, dan makin banyak kita minum makin banyak kita buang air kecil. Konsumsi minimal 8 gelas air dalam sehari. Akan tetapi bila baru terkena serangan, tingkatkan konsumsi air sampai 16 gelas per hari.
Perlu diingat, aturan emas dalam Kesehatan adalah “Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Maka dari itu, sebelum Sobat Pintar merasa sendi Sobat Pintar nyeri, lebih baik jalani pola hidup sehat demi mencegah penumpukan kristal. Rutinlah berolahraga dan jangan konsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung purin, terutama bila Sobat Pintar sudah berusia lebih dari 35 tahun.
