Cara Memilih dan Contoh Investasi Jangka Pendek yang Menjanjikan Keuntungan – Salah satu kegiatan finansial yang bisa digunakan untuk menghasilkan keuntungan di masa depan adalah dengan metode melakukan investasi. Dari dua jenis yang ada, investasi jangka pendek menjadi pilihan yang jitu, khususnya bagi pemula.
Jenis investasi yang satu ini kisaran waktunya hanya sekitar satu tahun dengan jumlah investasi yang tidak terlalu besar. Namun, nilai kenaikan dari investasi jangka pendek ini cukup konsisten dengan risiko yang cenderung rendah. Untuk mengetahui bagaimana metode memilih dan contoh jenis investasi jangka pendek, simak informasi berikut ini:
Cara Tepat Melakukan Pilihan Jenis Investasi
Memilih investasi yang cocok memang tidak semudah yang dipikirkan. Sebab, investasi yang menguntungkan bagi sebagian orang belum tentu cocok bagi Sobat Pintar. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pilihan.
Itu sebabnya, Sobat Pintar akan membutuhkan saran yang terbaik dari orang lain seperti keluarga, teman, sahabat, atau bahkan penasehat finansial profesional. Agar tidak salah dalam memilih investasi, berikut ini metode yang bisa Sobat Pintar lakukan:
1. Tetapkan Tujuan Untuk Melakukan Investasi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tujuan. Sobat Pintar harus merumuskan dan memutuskan tujuan awal terjun dalam kegiatan finansial yang satu ini.
Apakah investasi tersebut untuk mendapatkan penghasilan pasif? membeli properti? menyiapkan dana pendidikan untuk anak? atau tujuan yang lainnya. Dengan adanya tujuan dari investasi tersebut, Sobat Pintar bisa menentukan langkah yang selanjutnya.
2. Tentukan Jangka Waktu
Setelah menetapkan tujuan, metode berikutnya adalah menentukan jangka waktunya. Berdasarkan hal ini, terdapat dua jenis investasi yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek. Untuk itu, Sobat Pintar harus mempelajari dan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya investasi mana yang paling sesuai dengan tujuan yang telah Sobat Pintar terapkan.
3. Pertimbangkan Risiko Investasi Jangka Panjang dan Pendek
Tahap berikutnya, Sobat Pintar harus mempertimbangkan mengenai risiko dari investasi yang Sobat Pintar pilih. Sebab, setiap investasi pasti memiliki risiko seperti ini, baik itu dalam taraf yang ringan maupun yang berat.
Itu sebabnya penting bagi Sobat Pintar untuk mempelajari setiap jenis investasi yang ditawarkan. Selain itu, sebaiknya konsultasikan kepada ahlinya mengenai pilihan investasi Sobat Pintar agar nantinya memiliki pengetahuan dan siap untuk menghadapi segala resiko atau kemungkinan yang terburuk sekalipun.
4. Terapkan Variasi Investasi
Jika Sobat Pintar telah mengetahui apa saja contoh investasi jangka pendek lengkap dengan informasi mengenai risiko yang mungkin akan terjadi. Sobat Pintar bisa memanfaatkan pengetahuan tersebut dengan mengembangkan metode Sobat Pintar berinvestasi. Caranya adalah dengan melakukan variasi investasi, yaitu memiliki beberapa investasi sekaligus.
Misalnya, dengan memilih jenis investasi berdasarkan risiko yang dihadapi. Sobat Pintar bisa berinvestasi dengan menyeimbangkan risiko antara investasi dengan resiko yang tinggi dengan yang rendah. Dengan melakukan metode ini, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan di salah satu investasi. Hal tersebut tidak terlalu berdampak karena Sobat Pintar masih memiliki cadangan investasi lainnya.
Cara seperti ini dianggap bisa membantu melancarkan pengembalian sambil tetap menggapai pertumbuhan investasi. Namun perlu diingat, memiliki aset berupa investasi yang bervariasi ini tetap memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan hanya memiliki satu aset investasi saja.
Update artikel terbaru: 6+ Cara Mendapatkan Dana Bantuan Pemerintah 2021
Contoh Jenis Investasi Jangka Pendek
Khusus untuk investasi jangka pendek termasuk dalam kategori investasi yang cenderung rendah resikonya. Bahkan, sebagian besar investasi jangka pendek ini tidak memiliki risiko penurunan nilai atau nilainya cenderung konsisten terus mengalami kenaikan.
Meskipun, nominal kenaikan nilai investasi tersebut hanya dalam jumlah kecil saja. Itu sebabnya bagi para pemula atau yang hendak mulai melakukan investasi sering diberi beberapa penawaran investasi jangka pendek sebagai berikut:
1. Deposito Bank
Rekomendasi pertama untuk investasi jangka pendek yang sering ditawarkan adalah dalam bentuk deposito bank. Jangka waktu untuk deposito bank ini sangat bervariasi, yaitu mulai dari 1, 3, 6, 12 bulan, bahkan ada yang jangka waktunya 3 tahun atau lebih. Umumnya, nilai bunga ini juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan biasa.
Untuk nilai investasinya dihitung berdasarkan nilai bunga per bulan dengan perhitungan bunga yang mencapai 4 hingga 6% per tahun. Sebagai nasabah deposito, Sobat Pintar tidak bisa melakukan penarikan uang investasi tersebut sebelum jatuh tempo dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila tetap nekat, maka Sobat Pintar harus siap dengan resikonya yaitu akan dikenai denda yang wajib dibayar.
2. Obligasi Negara Ritel
Contoh kedua untuk investasi jangka pendek yang cukup populer untuk masyarakat Indonesia adalah ORI (Obligasi Negara Ritel). Aset investasi yang satu ini berupa surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adanya jaminan dari pemerintah membuat investasi ORI memiliki tingkat resiko yang sangat rendah.
Sayangnya, nilai minimal yang harus disetorkan untuk bisa memiliki investasi ORI ini cukup besar, yaitu mulai dari Rp3 juta dengan tenor atau jangka waktu 3 tahun. Walaupun demikian, Sobat Pintar bisa menjual investasi ORI ini ke pasar sekunder dan memperoleh capital gain atau tetap menunggu hingga jatuh tempo (hold to maturity).
3. Reksadana
Contoh investasi jangka pendek berikutnya yang merupakan jenis investasi dengan metode mengumpulkan uang dari para investor adalah reksadana. Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan dikelola dan diinvestasikan ke beberapa instrumen investasi tertentu seperti deposito dan obligasi oleh manajer investasi.
Investasi jenis reksadana ini tergolong mudah untuk metode pendaftaran nya, tidak ada pajaknya, dan mudah juga dalam hal top up dananya. Sedangkan jangka waktu efektif yang berlaku pada reksadana adalah satu tahun dengan penawaran bunga yang besarannya lebih tinggi jika dibandingkan angka inflasi rata-rata di Indonesia.
4. Saving Bonds Ritel (SBR)
Contoh selanjutnya untuk investasi jangka pendek yang juga dikeluarkan oleh pemerintah sehingga terjamin keamanannya adalah SBR (Saving Bonds Ritel). Dengan memilih SBR sebagai investasi, berarti Sobat Pintar ikut bertindak sebagai pemberi pinjaman kepada penerbit obligasi yaitu negara.
Bunga yang dijanjikan terbilang lebih besar dibandingkan dengan deposito bank, yaitu ada di kisaran angka 7%. Sedangkan tenor yang ditawarkan investasi jenis SBR ini adalah 2 tahun dengan nilai investasi mulai dari Rp1 juta. Satu hal yang menarik dari SBR ini adalah adanya fitur early redemption yang nilainya bisa mencapai angka maksimal hingga 50% dari total nilai investasi.
5. Peer to Peer Lending
Contoh terakhir dari investasi jangka pendek yang populer saat ini di kalangan masyarakat Indonesia adalah investasi Peer to Peer Lending atau P2P Lending. Besaran bunga yang dijanjikan untuk investasi jenis ini juga cukup besar dengan tenornya yang pendek yaitu mencapai 20% per tahun. Bahkan, ada yang menawarkan P2P dengan tenor hanya beberapa bulan saja.
Dengan mempelajari kelima contoh investasi jangka pendek tersebut, Sobat Pintar bisa mengetahui bagaimana metode berinvestasi dengan mempertimbangkan segala resikonya. Jika dana yang dimiliki tidak mencukupi, salah satu solusinya adalah melakukan pinjaman di Kredit Pintar. Merupakan aplikasi P2P Lending yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Pinjaman tunai dengan proses cepat, bisa Kamu ajukan hanya di aplikasi Kredit Pintar.
Update artikel terbaru: 4+ Cara Daftar BPJS Kesehatan Online & 6 Benefitnya