Perbedaan Trading dan Investasi untuk Pemula

29 Dec 2022 by kreditpintar, Last edit: 04 Jan 2023

Ternyata, masih banyak masyarakat yang tidak tahu perbedaan trading dan investasi. Padahal, kedua instrumen ini memiliki fungsi dan aktivitas yang berbeda, terutama pada saham pasar modal.  Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara kedua instrumen ini?

Sebelum Kredit Pintar membahas lebih lanjut, Sobat Pintar harus tahu terlebih dahulu pengertian dari kedua istilah ini. Untuk lebih jelasnya, mari simak pembahasan berikut ini.

Baca juga: 5 Mobil Sport Murah Terbaik Di Bawah 200 Juta | Kredit Pintar 

Apa Itu Investasi?

Investasi adalah sebuah kegiatan atau aktivitas yang memiliki tujuan untuk menambah kekayaan dalam jangka panjang. Biasanya, investasi ini dapat berbentuk uang atau aset seperti properti, emas, atau logam.

Apa Itu Trading?

Di lain sisi, trading adalah sebuah aktivitas jual-beli sekuritas dalam bentuk saham. Sebenarnya tujuannya hampir sama dengan investasi, mendapat keuntungan banyak. Akan tetapi, keuntungan tersebut bisa kita dapatkan dalam waktu singkat.

Selain berbeda makna, terdapat satu hal lagi yang membedakan antara investasi dan trading. Yakni dari penyebutan pelaku yang melakukan kegiatan tersebut.

Mereka yang berinvestasi biasanya disebut dengan investor sedangkan mereka yang bermain di trading kita sebut dengan trader.

Nah, setelah memahami ini semua, sekarang Kredit Pintar akan lanjut menjelaskan perbedaan antara trading dan investasi di bawah ini.

Perbedaan Trading dan Investasi

Terlepas dari perbedaan maka dan nama pelakunya, ternyata ada 6 jenis perbedaan antara trading dan investasi. Yuk tidak usah berlama-lama lagi, mari simak perbedaan trading dan investasi di bawah ini.

1. Tujuan Utama

Perbedaan trading dan investasi pertama adalah tujuannya. Seperti penjelasan sebelumnya, investasi adalah salah satu cara bagi seorang investor untuk mendapat keuangan yang besar di masa depan.

Di lain sisi, trading dilakukan oleh para trader untuk mendapat keuntungan dalam waktu singkat.

Umumnya, seorang investor akan menginvestasikan uang atau asetnya pada instrumen saham seperti reksadana, emas, properti, dan sebagainya. Sebaliknya, trader cenderung membeli saham perusahaan terbuka dan menjual saham tersebut untuk mendapat keuntungan. Tentu hal ini dilakukan dalam jangka waktu pendek.

2. Tipe Pengambilan Keputusan

Perbedaan selanjutnya bisa kita lihat dari sisi pengambilan keputusannya. Untuk seorang trader, mereka wajib memiliki keahlian untuk menganalisis grafik saham supaya mereka bisa membeli saham yang tepat. Selain hal tersebut, trader juga harus bisa membaca tren pasar dan situasi yang bisa mempengaruhi harga saham di pasar.

Biasanya, para trader mengincar saham gorengan untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Kemampuan mereka mengetahui prospek saham ini akan sangat membantu mereka mendapat keuntungan yang mereka incar. Jadi, trader sudah paham momentum kapan saja mereka harus membeli atau menjual aset kepemilikannya.

Berbeda dengan investasi yang menerapkan strategi dollar cost averaging atau DCA. Strategi ini membantu seorang investor untuk terus ruting berinvestasi tanpa mengkhawatirkan kapan naik-turunya harga aset tersebut di pasar.

Baca juga: Tips Memilih Asuransi Kendaraan Bermotor | Kredit Pintar 

3. Risiko Investasi

Berbeda kegiatannya maka berbeda pula risiko bermainnya. Setiap instrumen memiliki risiko tersendiri. Untuk trading saham, biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi daripada investasi.

Investasi di instrumen saham atau reksadana saham dapat memberikan keuntungan besar dalam jangka panjang. Tapi jika Sobat Pintar mengincar hasil dalam jangka pendek, tentu profit yang akan kalian dapatkan lebih rendah. 

Intinya, tingkat risiko kerugian dari setiap instrumen cukup beragam, tergantung produk investasi yang dimainkan.

Di lain sisi, trading memiliki risiko yang sangat tinggi, karena aktivitasnya sangat bergantung pada fluktuasi harga (naik-turun) harga saham di bursa. Meskipun begitu, para trader berpengalaman yang sudah memiliki kemampuan analisis yang bisa tetap bisa mendapat keuntungan besar dalam waktu singkat.

Namun perlu diingat, aktivitas ini tidak cocok untuk pemula karena memiliki risiko kerugian yang sangat tinggi. Jika kalian tidak berani kehilangan uang, jangan bermain di trading.

4. Profil Risiko

Profil risiko merupakan acuan untuk mengetahui tingkat toleransi investor terhadap kegiatan investasinya. Intinya, karakter seseorang dalam bermain investasi dan menghadapi sebuah risiko beragam. Jadi, Sobat Pintar harus tahu apa profil risiko kalian supaya kalian bisa merencanakan keuangan dan menanam modal dengan tepat.

Bagi yang belum tahu, prinsip dasar investasi adalah high risk dan high return yang berarti, semakin tinggi risiko semakin tinggi imbal hasil yang akan kalian dapatkan. Maka dari itu, Sobat Pintar perlu mengenali profil risiko sebelum menanam modal di pasar uang.

Selain itu, setiap instrumen investasi juga memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Jika Sobat Pintar adalah tipe konservatif, idealnya menanam modal pada produk yang memiliki tingkat risiko rendah seperti deposito, reksadana pasar uang, dan obligasi.

Hal ini tentu berbeda dengan tipe agresif yang memiliki tingkat toleransi risiko tinggi dan tujuan keuangan jangka panjang. Biasanya, mereka menanamkan modal pada aset risk seperti saham dan reksadana saham.

Lantas bagaimana profil seorang trader? Nah, biasanya mereka ini masuk di tipe super agresif, karena biasanya mereka sudah tahu potensi kerugian dari aktivitas tersebut. 

5. Keuntungan

Perbedaan selanjutnya bisa kita lihat dari nilai keuntungan yang di dapat. Misanya, saat Sobat Pintar berinvestasi pada saham, Sobat Pintar akan mendapat beberapa keuntungan, mulai dari bonus, pertumbuhan nilai, dividen, stock split, dan masih banyak lainnya.

Sedangkan dalam trading, keuntungan yang akan kalian dapatkan hanya berasal dari selisih harga beli dan jual saham (capital gain). Nah, capital gain ini bisa Sobat Pintar dapatkan jika kalian tahu pergerakan harga di pasar.

6. Elemen Pelindung Aset

Perbedaan investasi dan trading terakhir adalah dari keberadaan elemen pelindung asetnya. Jika Sobat Pintar berinvestasi pada produk saham dengan dasar baik, maka saat harganya turun kalian tidak perlu khawatir, karena dalam jangka panjang, nilai asetnya akan pulih dan bahkan bertumbuh. Jika tujuan kalian jangka panjang, ya.

Sedangkan trading, elemen pelindungnya ada di stop loss. Stop loss ini adalah sebuah fitur yang biasa digunakan trader untuk menentukan batas kerugian. Jadi, jika pergerakan harga aset yang dimiliki tidak berjalan sesuai harapan, maka fitur tersebut akan menjual aset secara otomatis.

Begitu juga saat mereka sedang untung. Dalam aplikasi trading terdapat fitur yang bernama take profit yang kebalikan dari stop loss. Artinya, seorang trader membuat keputusan maksimal keuntungan yang ingin mereka capai.

Baca juga: https://www.kreditpintar.com/education/cara-melacak-hp-yang-hilang

Sudah Paham Perbedaan Trading dan Investasi?

Itulah 6 perbedaan trading dan investasi yang wajib Sobat Pintar ketahui. Semoga setelah membaca artikel ini, Sobat Pintar tidak salah memilih lagi ya instrumen yang tepat dan sesuai dengan gaya kalian masing-masing.Jika Sobat Pintar membutuhkan dana darurat dengan cepat, Sobat Pintar bisa mengajukan pinjaman online di Kredit Pintar. Tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 5 sampai 10 menit saja, dana langsung cair ke rekening kalian. Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Kredit Pintar sekarang!

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
04 Jan 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download