Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa definisi modal itu adalah uang. Memang tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya pengertian modal itu luas. Faktor produksi modal yang meliputi segala jenis barang yang diproduksi untuk menunjang kegiatan produksi barang dan jasa juga termasuk modal, tentunya selain modal “money capital” di perusahaan yang kita kenal selama ini.
Baca Juga: Cari Tahu Tentang Neraca Perdagangan dan Contoh-contohnya!
Jika faktor produksi modal termasuk juga modal, lantas apa sebenarnya faktor produksi modal itu? Apa saja jenis-jenis dan tujuannya? Penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Produksi dan Faktor Produksi
Berasal dari bahasa Inggris yaitu “Production”, produksi diartikan sebagai sebuah tindakan atau aktivitas untuk membuat sesuatu dari bahan baku.
Dalam ilmu ekonomi sendiri, produksi didefinisikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan nilai kegunaan dari suatu produk barang atau jasa.
Jadi, produksi itu bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan produk barang dan jasa, yang nantinya produk-produk tersebut akan dijual kepada konsumen.
Kegiatan produksi ini dilakukan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa yang ditawarkan dari produsen kepada konsumen.
Sementara itu, faktor produksi didefinisikan sebagai sumber daya yang seringkali digunakan untuk proses produksi barang dan jasa.
Jenis-jenis Faktor Produksi
Secara umum, ada enam jenis faktor produksi yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Faktor sumber daya alam (SDA) merupakan salah satu jenis faktor produksi yang diantaranya termasuk bahan-bahan mentah yang nantinya akan dijadikan produk.
Nah, bahan mentah inilah nantinya yang akan diolah untuk kemudian menjadi sebuah produk hingga dijual dan dipasarkan kepada konsumen.
Beberapa contoh sumber daya alam yang dimaksud disini adalah tanah, udara, air, tumbuhan, hewan, mineral serta berbagai jenis bahan tambang lainnya.
Misalnya saja, jika Anda ingin memproduksi produk-produk berbahan kulit, maka sumber daya alamnya yang berfungsi sebagai bahan mentah produk adalah kulit hewan.
2. Faktor Produksi Sumber Daya Manusia (SDM)
Faktor kedua adalah faktor sumber daya manusia (SDM). Faktor ini sangatlah penting dalam rposes produksi karena manusia berperan penting dalam perusahaan.
SDM yang dimaksud disini terutama adalah yang mampu mengoperasikan alat-alat produksi serta yang memang memiliki pengetahuan mumpuni dalam bidang pengolahan produk.
3. Faktor Produksi Modal
Meski faktor SDA dan SDM sudah tersedia namun itu belumlah cukup untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
Alasannya karena faktor produksi yang Anda miliki belumlah lengkap. Bila belum, ditakutkan nantinya produk yang dihasilkan tidaklah memuaskan.
Disinilah faktor produksi modal sangat penting peranannya agar bisa memenuhi segala kebutuhan yang sekiranya diperlukan sehingga produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
4. Faktor Produksi Kewirausahaan
Strategi, teknik, perencanaan serta kontrol produksi juga menjadi penentu paling penting agar proses produksi berhasil.
Seperti diketahui, meski ada SDA, SDM, bahan mentah dan modal, namun bila Anda tak memiliki strategi, perencanaan, pengawasan dan kontrol yang tepat saat produk dibuat, maka pasti hasilnya tak akan memuaskan.
Jika tidak memuaskan, hasilnya pun tak akan jadi unggul dan laris di pasaran. Tentunya hal itu tidak Anda inginkan, bukan?!
Nah beberapa penentu yang telah disebutkan tersebut merupakan bagian dari keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha atau wirausaha.
Berikut daftar keahlian atau skill yang harus dimiliki agar bisa memiliki strategi, kontrol, teknik, dan perencanaan seperti yang diharapkan.
- Skill dalam memimpin / leadership
- Skill mengatur semua sumber daya baik itu SDA maupun SDM
- Skill membuat planning perusahaan dalam seminggu atau sebulan
- Skill dalam menggunakan teknologi
- Skill organisasi
- Skill menyelesaikan konflik atau problem solver
- Skill membuat keputusan ketika rapat penting diadakan
5. Faktor Informasi yang Tepat Guna
Jenis faktor produksi yang kelima adalah faktor sumber informasi yang tepat guna.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di zaman serba digital seperti sekarang ini, informasi adalah salah satu faktor penting yang tidak bisa dianggap remeh.
Arus informasi tersebut akan semakin cepat berjalan berkat adanya fasilitas internet. Karena itulah, dibutuhkan pengelolaan yang baik dari perusahaan agar tidak ketinggalan informasi mengenai produk-produk apa saja yang diperlukan masyarakat.
6. Faktor Teknologi
Teknologi digital merupakan faktor penting lain yang juga bisa menjadi penunjang penting agar semua proses produksi dan kinerja perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Baca juga: Ingin Sukses Berbisnis? Pahami Segmentasi Pasar Dulu
Salah satu sektor paling berpengaruh adalah manajemen keuangan yang langsung berhubungan dengan pengelolaan aset dan pengeluaran anggaran perusahaan.
Sekilas Tentang Faktor Produksi Modal
Secara umum, faktor produksi modal didefinisikan sebagai suatu barang atau proses yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah sarana untuk menciptakan nilai jual serta berdaya guna pada sebuah produk barang atau jasa.
Jadi, semua produk barang yang dapat meningkatkan nilai manfaat dari produk tersebut dikenal sebagai semua benda yang membantu memperlancar proses produksi yang dilakukan perusahaan.
Sementara itu, secara khusus faktor produksi modal didefinisikan sebagai semua kebutuhan usaha atau bisnis yang diperlukan oleh produsen agar mereka dapat menjalankan proses produksi dengan mudah dan lancar.
Menilik dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa faktor produksi itu penting dan wajib ada dalam perusahaan.
Apabila tidak tersedia baik salah satu atau seluruhnya, maka dapat dipastikan bahwa proses produksi tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Pembagian Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal merupakan salah satu jenis faktor produksi yang memiliki banyak jenis. Berikut pembagian jenis-jenisnya.
Pertama, Berdasarkan Sumber
Berdasarkan pada sumbernya, modal itu dibagi menjadi dua yakni modal sendiri dan modal asing.
Modal sendiri atau internal didefinisikan sebagai modal yang bersumber dari dalam perusahaan, misalnya saja setoran modal dari milik sendiri.
Umumnya, sumber modal internal bisa didapatkan langsung dari hasil pendapatan yang masuk ke kas perusahaan.
Modal tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha oleh karena menilik dari sifatnya yang terbatas.
Sementara itu, modal asing atau eksternal merupakan modal yang bersumber dari luar perusahaan atau pihak lain di luar bisnis.
Misalnya modal yang didapatkan dari hasil peminjaman bank atau penjualan obligasi serta kreditur.
Umumnya, modal eksternal didapatkan dari investor yang menanamkan modalnya kepada bisnis Anda.
Kedua, Berdasarkan Sifatnya
Menurut sifatnya, modal itu dibagi menjadi dua yakni modal tetap dan modal lancar.
Keduanya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan perusahaan misalnya saja perawatan mesin produksi secara berkala.
Modal tetap adalah modal yang bisa dimanfaatkan dengan berulang-ulang, namun terkadang ketika dipakai juga memerlukan perawatan secara berkala.
Misalnya saja, gedung, tanah, bangunan pabrik, mesin produksi, komputer, dan sebagainya.
Sedangkan modal lancar itu adalah modal yang dapat langsung habis digunakan untuk satu kali pakai dalam proses produksi.
Apabila ingin dipakai kembali, Anda bisa mengambil langsung dari alam atau membeli bahan mentahnya.
Misalnya saja, kertas untuk produksi, bahan bakar untuk mesin produksi, bahan mentah makanan, dan lain-lain.
Ketiga, Berdasarkan Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikan, modal dibagi menjadi modal individu atau perorangan dan modal umum.
Seperti namanya, modal individu atau perorangan adalah modal yang bersumber dari diri snediri lalu hasilnya pun akan jadi sumber pendapatan bagi pemilik modal.
Sementara itu, modal umum adalah modal yang dimiliki pemerintah dan dipakai untuk kepentingan umum.
Misalnya saja, untuk jalan raya, pelabuhan, rumah sakit milik pemerintah, jembatan, reboisasi, dan masih banyak lagi.
Keempat, Berdasarkan Bentuk atau Wujud
Ada dua jenis modal bila didasarkan pada wujud atau bentuknya yakni modal pasif atau abstrak dan konkret atau aktif.
Modal abstrak atau pasif adalah modal yang tak memiliki ciri bentuk yang nyata atau tak kasat mata namun bernilai penting dalam kegiatan ekonomi di perusahaan.
Contoh modal ini adalah hak merek, hak cipta, hak paten, keterampilan tenaga kerja, dan goodwill.
Sedangkan modal konkret atau aktif didefinisikan sebagai modal yang bisa dilihat langsung secara nyata atau kasat mata dalam proses produksi.
Contohnya saja, gedung, mobil, tanah, gudang, mesin produksi, serta berbagai peralatan lainnya.
Kelima, Berdasarkan Fungsi
Modal ada dua jenis yakni modal perseorangan dan modal sosial jika dibagi berdasarkan pada fungsinya.
Baca juga: Jangan Sampai Salah! Ini Cara Menentukan Harga Jual
Modal perseorangan itu dimiliki oleh individu yang berguna untuk mempermudah aktivitas ekonomi serta memberikan keuntungan kepada pemiliknya, misalnya saja saham, properti pribadi, deposito, dan lain-lain.
Sementara itu, modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dan berfungsi sebagai pemberi keuntungan kepada mereka khususnya yang ada pada proses produksi.
Misalnya saja, modal yang digunakan untuk pelabuhan, jalan raya, pasar, dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Tujuan Faktor Produksi Modal
Ada beberapa tujuan faktor produksi modal yang semestinya sebagai seorang pebisnis, Anda wajib ketahui.
Apa sajakah itu? Berikut diantaranya.
1. Memperlancar Proses Produksi Produk Barang dan Jasa
Tujuan pertama faktor produksi modal adalah memperlancar berbagai proses diantaranya proses produksi barang, pemasaran, penggalangan dana modal, hingga manajemen perusahaan.
Alasannya karena apabila semua faktor produksi telah terpenuhi maka pengusaha atau pebisnis bisa fokus pada proses operasional dan manajemen serta pemasaran agar dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.
2. Membantu Menghasilkan Output Produksi
Faktor produksi modal sangat berguna dalam sebuah bisnis karena berperan penting untuk membantu menghasilkan output proses produksi.
Tak hanya pada masa ekonomi yang stabil, output ini juga harus tetap diproduksi di masa yang sulit atau ketika perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan biaya operasional.
Dengan adanya faktor produksi modal yang stabil dan permanen, maka akan membantu stabilitas luaran dari suatu bisnis.
3. Produk Sesuai dengan Harapan Calon Pembeli
Tujuan kedua adalah fokus pada harapan calon pembeli atau konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, mulai dari segi kualitas hingga kuantitasnya.
Minimal sarana yang digunakan untuk proses produksi haruslah memenuhi standar yang ditetapkan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan target konsumen.
Apabila semuanya sudah sesuai dengan yang diprioritaskan, maka akan mendatangkan kepuasan dan hal itu berdampak pada target penjualan yang juga akan semakin meningkat.
4. Memberikan Profit atau Keuntungan Bagi Perusahaan
Selanjutnya adalah harus bisa memberikan profit atau keuntungan bagi perusahaan.
Selama semua faktor produksi masih tersedia dan berjalan dengan baik, maka produk-produk yang dihasilkan nantinya juga pastinya berkualitas bagus.
Nah, jika produk tersebut laku di pasaran maka nantinya pihak produsen pun akan memperoleh profit atau keuntungan yang besar.
Dan keuntungan itu bisa dijadikan modal kembali untuk mengembangkan faktor produksi serta meningkatkan bisnis ke depannya.
Demikianlah beberapa penjelasan singkat mengenai produksi, faktor produksi dan faktor produksi modal secara khusus.
Jika Anda sedang mencari informasi mengenai faktor produksi modal, semoga tulisan dari Kredit Pintar ini bermanfaat untuk Anda.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.