Cara Menghitung Biaya Produksi Biar Gak Rugi!

Dunia bisnis memiliki banyak perhitungan mulai dari biaya reparasi, perawatan produksi dan sebagainya. Nah, hal yang paling penting yaitu biaya produksi. Bagi pebisnis penting sekali untuk mengetahui dan memahami biaya ini sebaik mungkin.

Sebab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan sebuah bisnis. Cara menghitung biaya produksi tidak boleh sembarangan. Harus dilakukan dengan teliti dan penuh kehati-hatian. Simak penjelasannya supaya lebih lengkap dan jelas!

Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi atau cost production adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atau suatu badan usaha tertentu yang mencakup semua biaya dari bahan mentah hingga bahan jadi. Perusahaan yang identik menerapkan biaya produksi adalah perusahaan manufaktur. Nantinya semua biaya tersebut akan diakumulasikan agar dapat melihat hasil serta mampu mengevaluasi jika terdapat kekurangan.Cara menghitung biaya produksi dapat dilakukan dengan mengetahui berapa harga jual sebuah produk. Setelah semua biaya dihitung, pihak bersangkutan dapat membagi dengan total output yang telah dihasilkan.Nantinya cara menghitung biaya produksi ini dapat dijadikan patokan dalam penetapan harga lengkap dengan margin labanya, melakukan analisa serta menjadikan laporan keuangan menjadi lebih terstruktur.

Unsur Biaya Produksi

1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Unsur pertama sebelum mengetahui cara menghitung biaya produksi yaitu Bahan Baku Langsung. Apa itu bahan baku langsung? Yaitu bahan mentah yang langsung diolah menjadi produk atau output. Bahan baku ini dapat diidentifikasi secara langsung dan tak dapat dipisahkan.Bahan baku langsung memiliki ciri-ciri yakni jika bahan baku langsung ini tidak tersedia dalam suatu perusahaan, maka produksi tidak dapat dilakukan. Tidak akan ada bahan mentah yang diolah menjadi bahan jadi.Ciri selanjutnya yaitu bahan baku langsung merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk menghasilkan suatu produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.Contohnya, sebuah pabrik mie membutuhkan bahan baku langsung berupa tepung terigu. Dimana jika tepung tidak ada, maka perusahaan tidak dapat membuat atau memproduksinya menjadi mie. Meskipun tersedia bahan penunjang lain.Perusahaan yang memproduksi kopi kemasan, bahan baku langsung yang tidak boleh dilupakan adalah biji kopi. Yang kemudian ditambahkan dengan bahan lain hingga menjadi kopi kemasan yang nikmat.Yang tak kalah penting untuk anda ketahui sebelum menerapkan cara menghitung biaya produksi, anda juga harus dapat menghitung berapa jumlah bahan baku langsung yang dihabiskan dalam periode tertentu, misalnya dalam satu hari satu bulan atau satu tahun.Sebelum melakukan pembelian bahan baku langsung, pastikan mengetahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan perusahaan, mengetahui jumlah bahan baku yang masih tersedia, seberapa besar kapasitas tempat penyimpanan hingga ingin membelinya di dalam Negeri maupun Luar Negeri.

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

TKL atau direct labor yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang turut serta berkontribusi secara langsung untuk menghasilkan layanan atau produk. Sebagian perusahaan akan mengkategorikan TKL sesuai produk tertentu, perintah kerja atau pusat biaya.Jika ditinjau dari perusahaan manufaktur, TKL yang langsung bekerja secara langsung dibidang produksi adalah operator mesin, pelukis, operator jalur perakitan, dan pengemudi truk pengiriman.Sedangkan bisnis berbasis layanan, meliputi pengacara, akuntan, konselor, terapis pijat dan sebagainya. Kadang kala penyedia layanan harus mengidentifikasi seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk setiap layanan yang diberikan.

3.  Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Overhead dilakukan dengan menghitung semua biaya kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Jangan sampai salah ya, agar anda dapat mengetahui cara menghitung biaya produksi secara akurat.Perhitungan dari Overhead pabrik akan berpengaruh terhadap production cost pada suatu usaha tertentu. Tidak hanya itu, perhitungan tersebut juga akan berpengaruh pada biaya yang akan dicatat pada laporan keuangan.Adapun hal-hal yang berpengaruh pada laporan keuangan tersebut adalah biaya air dan listrik pabrik, pemeliharaan mesin dan reparasi, Tenaga kerja tidak langsung, Biaya bahan baku tidak langsung dan asuransi pabrik.

Macam-Macam Biaya Produksi

Macam-macam biaya produksi dapat anda ketahui secara mendalam sebelum akhirnya fasih dalam cara menghitung biaya produksi. Apa saja macam-macam biaya produksi tersebut ?

• Biaya Implisit atau Tersembunyi

Biaya implisit dikatakan sebagai biaya tersembunyi karena jumlah pengeluaran perusahaan dalam memfasilitasi produk tanpa harus mempengaruhi proses secara langsung pada industri manufaktur.Pada umumnya, hasil dari biaya ini dapat dirasakan  jangka panjang dan dimasukkan dalam perhitungan biaya overhead. Contohnya pelatihan SDM, biaya sewa, dan perawatan mesin.

• Biaya Eksplisit atau Langsung

Biaya eksplisit adalah jenis dari  biaya produksi yang dialokasikan dalam sejumlah kebutuhan dengan pembayaran secara tunai. Misalnya saja bahan baku, gaji karyawan, pembelian bangunna, tanah dan mesin.Biaya eksplisit akan dicatat dalam laporan keuangan secara langsung, namun besaran dari biayanya mengalami perbedaan yang tak tentu. Mengingat bahan baku dapat mengalami kenaikan atau penurunan harga.

Cara Menghitung Biaya produksi

Cara menghitung biaya produksi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu Full Costing dengan menjumlahkan seluruh biaya produksi tetap dan variabel. Yang kedua menggunakan metode variable costing yang melibatkan biaya variabel saja dengan biaya produksi yang sama.Berikut ini kami rangkumkan cara menghitung biaya produksi dengan baik dan benar!

1. Tentukan Terlebih Dahulu Penggunaan Teori Biaya Produksi

Cara menghitung biaya produksi dapat dilakukan dengan menentukan teori biaya produksi dengan kondisi keuangan perusahaan. Dalam artian anda harus memutuskan akan menggunakan metode perhitungan yang tepat.

2. Susun dan Jumlahkan Pembelian Bahan Baku

Setelah mengetahui metode yang digunakan, buat daftar seluruh bahan baku serta harga per itemnya. Lalu, jumlahkan secara keseluruhan. Adapun rumusnya yaitu :

Sisa awal BB (Bahan Baku) + Pembelian BB (Bahan Baku) – Sisa Akhir Bahan Baku = Biaya Bahan Baku yang Telah digunakan

3. Buat Rincian dan Totalkan Biaya SDM yang dikeluarkan

Pastikan anda membuat perhitungan secara rinci jumlah SDM serta besaran upah yang dikeluarkan. Totalkan juga seluruh gaji dari tenaga kerja yang ada di Perusahaan. Nantinya hasil akhir dari perhitungan akan digunakan untuk menghitung biaya produksi.

4. Menghitung Biaya Overhead

Langkah selanjutnya cara menghitung biaya produksi dengan menghitung biaya overhead secara detail  tentang kuantitas dan harganya. Dalam satu periode bisa saja besaran biaya mengalami perbedaan.

5. Totalkan Biaya Pengeluaran

Setelah mengetahui unsur biaya produksi, cara menghitung biaya produksi yaitu dengan menjumlahkan biaya keseluruhan baik secara variabel maupun tetap. Terapkan rumus biaya produksi berikut :

Total Biaya Produksi = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Sumber Daya Manusia + Total Biaya Overhead Produksi

6. Tetapkan Harga Pokok Produksi

Cara menghitung biaya produksi yang terakhir adalah melakukan perhitungan Harga Pokok Produksi pada setiap produk. Caranya dengan membagi total biaya produksi akhir dengan total kuantitas pada produk.Anda juga dapat mengikuti rumus berikut :

Harga Pokok Produksi = ( Jumlah Biaya Produksi + Sisa persediaan barang saat proses produksi – sisa akhir persediaan barang) : Kuantitas Produk

Agar tidak ada yang terlewat, perhatikan tahapan alokasi biaya yang dimasukkan dalam perhitungan. Pastikan anda melakukan perhitungan dengan teliti agar perusahaan tidak mengalami rugi. 

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.