Break Even Point (BEP): Pengertian, Pengukuran, dan Cara Menghitungnya

09 Aug 2023 by andreawijaya, Last edit: 14 Aug 2023

Ingin memulai usaha sendiri? Atau sudah merintis bisnis? Jika sudah, jangan sampai melupakan hal-hal lain, seperti Break Even Point atau BEP. BEP sangat penting kita pahami jika ingin membangun usaha karena menjadi salah satu indikator tolok ukur suatu perusahaan berhasil atau tidak. Kita perlu perhitungan yang rinci agar bisnis tidak rugi dan mampu bertahan, bahkan berkembang.

Apa itu Break Even Point

Pasti tidak mau dong, menjalankan bisnis tapi malah rugi. Berbisnis itu selain membutuhkan strategi juga butuh perhitungan yang rinci. Perhitungan itulah yang akan menentukan bisnis untung atau rugi. Cara awal bisa kita lakukan dengan menggunakan perhitungan BEP. Lalu, apa sih pengertian Break Even Point itu? Kita akan bahas di sini, mulai dari pengertian, cara mengukur keberhasilannya, hingga menentukan target keuntungan.

Baca juga: Kekayaan Elon Musk, Raja Bisnis Menjadi Orang Terkaya

Apa Itu Break Even Point (BEP)?

Break even point adalah kondisi di mana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP bisa sebagai kondisi di mana keuangan usaha berada di posisi yang seimbang. Pendapatan tidak lebih besar dari beban operasional dan tidak lebih besar daripada pendapatan. Jika pendapatan lebih besar dari beban operasional, berarti bisnis untung. Adapun rugi apabila beban operasional lebih besar dari pendapatan usaha.Jadi, BEP berada di tengah rugi dan untung, yaitu 0 (nol). Bisa juga sinonim break even point adalah titik impas. Apabila perhitungan BEP bisnis kita berada di tengah, maka kita bisa menyusun strategi bagaimana agar untung. 

BEP Mengukur Keberhasilan Usaha

Menghitung BEP perusahaan sama saja mengatur target penjualan dari usaha yang sedang jalan. Suatu usaha belum bisa berhasil jika target masih belum tercapai. Masalahnya, bagaimana cara menentukan target penjualan? Sebelum membahas break even point lebih jauh, perlu Anda ingat bahwa perhitungan BEP hanya untuk usaha-usaha yang memproduksi barang, bukan jasa. Hal ini karena perhitungan modal dalam kegiatan pelayanan jasa lebih tidak menentu dan sulit didefinisikan daripada usaha yang kegiatannya memproduksi barang.

Apa itu Break Even Point

BEP dapat mengukur keberhasilan usaha dengan membandingkan biaya tetap dengan harga jual per unit yang sudah dikurangi dengan biaya variabel per unit. Biaya tetap (FixedCost) adalah biaya yang pasti pelaku usaha keluarkan, tidak peduli ada atau tidaknya produksi yang beroperasi. Biaya tetap ini dapat berupa biaya sewa toko, biaya listrik dan air, biaya penyusutan mobil, gaji pegawai, dan biaya penyewaan pabrik. Harga jual per unit adalah harga yang ditetapkan oleh pelaku usaha untuk setiap unit produk. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume produksi, misalnya biaya bahan baku, seperti kain dan benang pada perusahaan pakaian jadi. Sebagai contoh, sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjual gamis dewasa mempunyai biaya tetap sebesar 20.000.000, biaya variabelnya 100.000, dan harga jual per unitnya 200.000. Maka, target penjualan UMKM agar keuangan berada di posisi BEP, pengusaha bisa menghitungnya menggunakan rumus sebagai berikut.BEP = Biaya tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel)BEP = 20.000.000 : (200.000 – 100.000)BEP = 20.000.000 : 100.000BEP = 200Berdasarkan perhitungan di atas, agar usaha tersebut bisa menutupi sejumlah uang yang sudah keluar untuk produksi dan operasional perusahaan, maka perlu menjual 200 unit gamis dewasa. Jika tidak mampu menjual sebanyak 200 unit, maka bisnis tersebut tidak berhasil. Hal ini karena tidak bisa mencapai target atau dengan kata lain mengalami kerugian. Sebaliknya, jika berhasil menjual lebih dari 200 unit gamis dewasa, artinya bisnis mengalami keuntungan dan berhasil menjalankan usahanya dengan sukses. Minimal kita harus bisa menjual 200 unit gamis agar tidak rugi.

Baca juga: 6 Buku Bisnis yang Sering Dibaca Oleh Pebisnis Sukse

Cara Hitung Break Even Point dalam Rupiah

Bisnis bisa menetapkan sejumlah unit atau pcs barang sebagai target penjualan. Sejumlah perusahaan ada pula yang lebih suka menjadikan uang sebagai target penjualan. Apabila pelaku usaha ingin menjadikan uang sebagai target, maka bisa menggunakan rumus BEP dalam rupiah. Rumusnya tidak berbeda jauh dengan menghitung BEP dalam unit.

Apa itu Break Even Point

Kita bisa menggunakan rumus rumus BEP dalam rupiah. Berikut rumusnya:Biaya tetap: (1 – biaya variabel : Harga jual per unit)Jika Anda terapkan langsung ke dalam kasus bisnis di atas, kita bisa memasukkan data, seperti berikut.BEP = Biaya tetap: (1 – biaya variabel : Harga jual per unit)BEP = 20.000.000 : (1 – 100.000 : 200.000)BEP = 20.000.000 : (1 – 1:2)BEP = 40.000.000Maka, agar pendapatan bisa menutupi sejumlah uang yang keluar untuk produksi dan operasional perusahaan, perlu mendapatkan pendapatan sebanyak Rp40.000.000. Jika tidak mampu mendapatkan pendapatan sebanyak Rp40.000.000, maka bisnis tidak berhasil dan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika berhasil mendapatkan pendapatan omzet lebih dari Rp40.000.000, maka bisnis mengalami keuntungan dan berhasil menjalankan usahanya dengan sukses.

Baca juga: 7+ Ide Jualan Paling Laris di Bulan Ramadhan 2022

Menentukan Target Keuntungan dengan Rumus BEP

Keuntungan bisnis bisa kita tentukan dengan BEP dan rumusnya juga tidak rumit. Sebagai pemula, perlu sekali memahami ini agar bisnis berjalan sesuai target. Kita bisa membuat target keuntungan penjualan dengan rumus berikut.

Apa itu Break Even Point

Unit dibutuhkan = (Laba diharapkan : Margin kontribusi) + break even point.Margin kontribusi adalah selisih dari Harga jual per unit dengan biaya variabel.Jika bisnis kita ingin mengejar keuntungan sebesar 5.000.000 per bulannya, kita bisa memasukkan data yang sudah tersedia ke dalam rumus berikut.Unit dibutuhkan = (Laba diharapkan : (Margin Kontribusi)) + break even pointUnit dibutuhkan = (5.000.000 : (200.000-100.000)) + 200Unit dibutuhkan = (5.000.000 : 100.000) + 200Unit dibutuhkan = 50 + 200Unit yang dibutuhkan = 250Agar bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.000.000 dalam sebulan, maka kita perlu menjual sebanyak 250 gamis dewasa. Jika penjualan gamis dewasa hanya mencapai 200 unit, maka tidak mendapatkan keuntungan, tetapi juga tidak rugi. Hal ini karena BEP tersebut berada di angka 200 unit. Di sini BEP berada di tengah untung dan rugi atau nol (0). Itu artinya, bisnis dalam status seimbang.Dari penjabaran di atas, BEP sangat penting Anda pelajari, terutama bagi yang memilih menjalankan usahanya secara mandiri. Perhitungan di atas bisa menjadi acuan untuk membuat bisnis mendapatkan keuntungan. Selain bisa mengantisipasi kerugian, perhitungan break even point ini juga bisa membantu pembuatan keputusan keuangan perusahaan. Dengan begitu, bisa menentukan penambahan atau mengurangi produksi. Selain itu, kita juga bisa menjalankan strategi yang tepat untuk bisnis.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

14 Aug 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download