Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2019, mari kita bahas topik yang jarang didiskusikan dalam dunia pendidikan anak, yaitu edukasi literasi keuangan.

Mungkin sebagian besar dari orang tua menyerahkan bidang edukasi ke sekolah. Namun di kesempatan Hari Pendidikan Nasional ini, untuk hal memberi edukasi anak tentang literasi keuangan, orang tua lah yang seharusnya memiliki peran paling besar.
Menurut Ashley LeBaron seorang mahasiswa doktoral dari University of Arizona, sumber pembelajaran anak-anak yang paling baik dan efektif adalah dari orang tuanya.
Maka dari itu, untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2019 ini, ada baiknya para orang tua mulai memberi edukasi literasi keuangan untuk anak.
Pemahaman literasi keuangan sendiri sebenarnya masuk ke dalam 6 literasi dasar yang disampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang mencakup literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi keuangan (finansial) dan literasi budaya dan kewarganegaraan.
Berikut ini pentingnya membangun literasi finansial sejak dini kepada anak-anak:
Menyiapkan anak untuk masa dewasa yang mandiri
Literasi finansial merupakan life skill yang wajib dimiliki semua orang sejak dini. Menanamkan literasi finansial akan berdampak pada kesiapan anak di usia dewasa nanti.
Dengan berbekal pengetahuan mengenai manajemen keuangan pribadi, anak-anak akan menjadi bijak dalam mengatur keuangan.
Pada saat anak sudah menginjak usia dewasa nantinya, mereka tidak akan gagap menggunakan layanan keuangan yang ada demi memaksimalkan metode mengatur keuangan mereka. Mereka akan lebih percaya diri dalam menggunakan layanan perbankan, aplikasi fintech, produk-produk asuransi, hingga memanfaatkan instrumen investasi yang tersedia.
Dengan kata lain, pemahaman literasi finansial yang baik sejak dini akan mencetak generasi yang mendorong inklusi keuangan Indonesia.
Literasi keuangan membangun tanggung jawab
Salah satu cakupan hal yang diberikan saat edukasi literasi finansial adalah cara cari uang dan cara mengatur uang dengan baik.
Dengan demikian, anak-anak bisa lebih menghargai uang yang mereka miliki karena mereka tahu bagaimana susahnya mencari uang.
Anak-anak juga lebih sadar dalam bagaimana mereka menggunakan uang mereka. Sehingga anak-anak bisa lebih bertanggung jawab terhadap pengeluaran mereka sendiri.
Bisa dibilang, literasi finansial mencegah anak-anak jatuh ke dalam kebiasaan pemborosan.
Mengajarkan pemecahan masalah keuangan sejak dini
Dalam mengatur keuangan terkadang ada beberapa masalah yang dihadapi. Misalnya uang bulanan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Atau hutang yang membengkak dan bikin deg-degan setiap bulannya.
Dengan pemahaman literasi finansial ini, anak-anak bisa belajar menyelesaikan masalah keuangan yang mungkin mereka hadapi nantinya.
Sehingga secara tidak langsung anak-anak memiliki bekal strategi untuk tidak salah langkah menghadapi persoalan keuangan yang mungkin mereka hadapi nantinya.
Literasi keuangan yang masuk dalam cakupan GLN memang penting untuk diajarkan ke anak. Sayangnya, seringkali sekolah tidak mencakup seluruh pembelajaran tersebut. Di sini peran Sobat Pintar sebagai orang tua jadi penting untuk menjadi sarana pembelajaran anak.
Nah, berikut cara yang bisa diikuti orang tua untuk mengajarkan literasi finansial untuk anak:
Libatkan anak dalam aktivitas keuangan
Cara belajar yang paling efektif adalah belajar sambil melakukan atau Learning by Doing. Orang tua bisa melibatkan anak-anak ke dalam aktivitas keuangan keluarga. Simpel aja kok!
Misalnya melibatkan anak dalam membuat daftar belanjaaan, mengajak anak saat menabung di bank, atau saat melacak pengeluaran keluarga dan membuat laporan singkat.
Dengan melibatkan anak-anak dalam beberapa aktivitas ini, nanti saat dewasa mereka akan menumbuhkan hal tersebut sebagai kebiasaan yang menguntungkan.
Lewat permainan tentang literasi keuangan
Ada banyak cara menuju edukasi literasi finansial, salah satunya adalah melalui permainan edukatif.
Anak-anak yang lebih fokus belajar jika suasananya menyenangkan akan lebih efektif menyerap bahan pembelajaran literasi keuangan jika disampaikan dalam format permainan.
Ada banyak permainan yang bisa Sobat Pintar gunakan sebagai metode pembelajaran untuk anak. Ada juga beberapa aplikasi dan website yang sudah menyiapkan permainan untuk orang tua dan anak. Sehingga Sobat Pintar sudah dimudahkan dalam memberi pembelajaran untuk anak lewat game-game seru!
Perbaikan sistem uang saku
Cara lain yang bisa dipakai orang tua kepada anak untuk mengenalkan literasi finansial adalah menerapkan sistem uang saku.
Sebagian besar orang tua memberi uang saku harian kepada anak, tanpa meminta pertanggung jawaban pengeluaran. Sekarang Sobat Pintar bisa menerapkan sistem uang saku untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak.
Misalnya bisa memberi jatah uang saku sebulan kepada anak di awal bulan. Si anak harus membuat perencanaan keuangannya sendiri dari uang saku bulanan tersebut. Di akhir bulan Sobat Pintar juga bisa meminta laporan pengeluaran dari si anak agar tahu untuk apa saja uang tersebut digunakan.
Nah, beberapa cara tersebut adalah metode yang bisa Sobat Pintar terapkan untuk membangun literasi finansial untuk anak. Apakah Sobat Pintar punya cara lain yang lebih efektif? Kasih tahu di kolom komentar, ya! ?
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan tips mengatur keuangan lain yang bermanfaat. Ingin mengenal Kredit Pintar lebih dekat?