Vaksi Pfizer dan Moderna, Apakah Efektif?

30 Aug 2021 by Laruan, Last edit: 30 Aug 2021

Akses yang adil ke vaksin yang aman dan efektif sangat penting untuk mengakhiri pandemi COVID-19, jadi hal sangat menggembirakan melihat begitu banyak vaksin terbukti dan dikembangkan. WHO bekerja tanpa lelah dengan mitra untuk mengembangkan, memproduksi, dan menyebarkan vaksin yang aman dan efektif. Sebut saja vaksin Pfizer dan Moderna yang banyak digunakan di Indonesia, telah didistribusikan secara gratis kepada masyarakat. 

Vaksin yang aman dan efektif adalah strategi yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Akan tetapi untuk masa mendatang kita harus terus mengenakan masker, mencuci tangan, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, menjaga jarak secara fisik, dan menghindari keramaian.

Vaksi Pfizer dan Moderna, Apakah Efektif?

Divaksinasi tidak berarti bahwa kita dapat mengabaikan angin dan menempatkan diri kita sendiri dan orang lain dalam risiko, terutama karena penelitian masih berlangsung tentang seberapa banyak vaksin melindungi tidak hanya terhadap penyakit tetapi juga terhadap infeksi dan penularan.

Tujuan utama pemberian vaksin adalah untuk menciptakan kekebalan massa di tengah masyarakat, sehingga penyebaran Covid-19 dapat dihindari. 

Vaksin Pfizer-BioNtech

Mengenal vaksin Pfizer-BioNtech

Pfizer-BioNTech merupakan salah satu jenis vaksin Covid-19 yang efektif untuk mencegah timbulnya gejala maupun terjangkit Covid-19. Vaksin ini merupakan jenis mRNA, dengan menggunakan teknologi yang relatif baru. Pfizer-BioNTech harus disimpan dalam suhu tingkat freezer, sehingga vaksin ini lebih sulit untuk didistribusikan daripada beberapa jenis vaksin lainnya. Vaksin ini dapat diberikan pada siapa pun yang berusia 12 tahun ke atas.

Pfizer juga merupakan perusahaan pertama yang mengajukan permintaan ke FDA Amerika untuk persetujuan penuh atas vaksinnya. Hingga saat ini Pfizer-BioNTech juga telah digunakan secara luas termasuk Indonesia. 

Dosis yang diberikan untuk pemberian vaksin Pfizer adalah sebanyak dua kali, dengan jarak masing-masing 21 hari, dan efek dari vaksin tersebut sepenuhnya dapat berjalan dalam dua minggu setelah suntikan kedua.

Efek samping yang umum yang dirasakan setelah mendapatkan vaksin Pfizer seperti menggigil, sakit kepala, nyeri, kelelahan, dan/atau kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan, yang semuanya biasanya hilang dalam satu atau dua hari istirahat, hidrasi, dan obat-obatan seperti asetaminofen.

Bagaimana cara kerja vaksin Pfizer-BioNtech?

Tidak seperti vaksin yang memasukkan kuman penyakit yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh, vaksin mRNA Pfizer mengirimkan potongan kecil kode genetik dari virus SARS CoV-2 ke sel inang dalam tubuh, yang pada dasarnya memberikan instruksi pada sel tersebut untuk membuat salinan protein lonjakan. Protein ini merangsang respons imun tubuh, memproduksi antibodi dan mengembangkan sel memori yang akan mengenali dan merespons jika tubuh terinfeksi virus yang sebenarnya.

Para ahli terus mempelajari tentang kemanjuran vaksin Pfizer baik di laboratorium maupun di dunia nyata. Data klinis Fase 3 awal percobaan vaksin Pfizer yang disajikan pada bulan Desember menunjukkan vaksinnya memiliki kemanjuran 95%. Pada bulan April, perusahaan mengumumkan vaksin tersebut memiliki kemanjuran 91,3% terhadap Covid-19, berdasarkan pengukuran seberapa baik vaksin itu mencegah infeksi Covid-19 yang bergejala tujuh hari hingga enam bulan setelah dosis kedua. 

Sejumlah penelitian telah difokuskan pada vaksin dan mutasi. Pada awal Mei, vaksin Pfizer ditemukan lebih dari 95% efektif melawan penyakit parah atau kematian dari varian Alpha dan varian Beta dalam dua penelitian berdasarkan penelitian nyata. Sejauh varian Delta, dua penelitian yang dilaporkan oleh Public Health England menunjukkan bahwa vaksinasi penuh setelah dua dosis adalah 88% efektif terhadap penyakit simtomatik dan 96% efektif terhadap rawat inap.

Vaksin Moderna

Mengenal vaksin Moderna

Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan Pfizer dan memiliki kemanjuran yang sama tinggi dalam mencegah penyakit simtomatik. Hingga saat ini, vaksin Moderna cukup banyak digunakan di Indonesia. 

Vaksin Moderna direkomendasikan diberikan pada individu dewasa usia 18 tahun ke atas. Sementara vaksin belum tersedia untuk anak-anak, perusahaan mengatakan vaksinnya memberikan perlindungan yang kuat untuk anak-anak berusia 12 tahun, dan sedang menguji kemanjurannya untuk anak-anak usia 5-11 tahun.

Pemberian vaksin Moderna sama dengan Pfizer, yaitu sebanyak dua kali, selama masing-masing dengan jarak 28 hari, dan sepenuhnya efektif dua minggu setelah pemberian dosis kedua.

Efek samping yang umum yang dirasakan setelah menerima vaksin Moderna seperti rasa kedinginan, sakit kepala, nyeri, kelelahan, dan/atau kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan, yang semuanya biasanya hilang dalam satu atau dua hari. 

Bagaimana cara kerja vaksin Moderna?

Mirip dengan vaksin Pfizer, vaksin Moderna adalah vaksin mRNA yang mengirimkan instruksi pada sel-sel tubuh untuk membuat protein lonjakan yang akan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenalinya. 

Hasil pengujian menunjukkan kemanjuran vaksin Moderna lebih dari 90% terhadap kasus Covid-19 dan lebih dari 95% terhadap kasus yang parah, dengan sekitar 6 bulan tindak lanjut rata-rata setelah dosis kedua. Studi Fase 3 sebelumnya menunjukkan vaksin Moderna memiliki efektivitas setinggi 94,1% dalam mencegah infeksi simtomatik pada orang yang tidak memiliki bukti infeksi Covid-19. Namun tingkat kemanjuran turun menjadi 86,4% untuk orang dengan usia 65 tahun ke atas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin Moderna dapat memberikan perlindungan terhadap varian Alfa dan Beta. Pada bulan Juni, vaksin Moderna melaporkan bahwa penelitian menunjukkan vaksinnya efektif melawan varian Beta, Delta, Eta, dan Kappa, meskipun itu menunjukkan vaksin itu dua kali lebih lemah terhadap Delta daripada melawan virus varian asli.

Apakah vaksin Pfizer dan Moderna aman?

Sesuai dengan aturan di Indonesia, vaksin aman untuk diberikan pada siapa saja yang berusia di atas 18 tahun.

William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University di Tennessee, mengatakan bahwa vaksin Moderna dan Pfizer aman. Sedangkan Anne Liu, seorang dokter penyakit menular di Stanford Health Care di California, mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir tentang potensi efek samping jangka panjang dari vaksinasi. Para ahli mengatakan tidak ada perbedaan nyata dalam hal keamanan atau kemanjuran antara vaksin Moderna dan Pfizer.

Tetapi ada beberapa kelompok yang mungkin perlu pertimbangan tambahan saat memutuskan apakah akan mendapatkan vaksin Covid-19, seperti orang dengan alergi, orang yang sedang hamil atau menyusui, orang yang telah dites positif Covid-19, orang-orang dengan kondisi medis tertentu, serta bagi anak-anak dan remaja.

Persiapan sebelum melakukan vaksin

Sebelum melakukan vaksinasi, hal pertama yang harus anda pastikan adalah mengetahui riwayat penyakit peribadi. Saat melakukan vaksin anda akan dimintai data riwayat penyakit sehingga petugas vaksin dapat menentukan apakah anda dapat diberikan vaksin atau tidak. 

Selain itu, sebelum melakukan vaksin pastikan kondisi tubuh anda dalam keadaan sehat dan fit. Tidurlah yang cukup dan jaga nutrisi tubuh anda agar pada saat vaksin kondisi fisik anda dalam keadaan baik. 

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya, baik vaksin Pfizer maupun vaksin Moderna keduanya sama-sama aman dan terbukti efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga sekarang setelah membaca artikel ini anda tidak perlu lagi takut di vaksin.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
30 Aug 2021
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download