Kelebihan dan Kekurangan Deposito Berjangka

15 Dec 2021 by Kredit Pintar., Last edit: 21 Sep 2022

Di tengah kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi Covid-19, deposito berjangka menjadi salah satu instrumen investasi favorit. Deposito didefinisikan sebagai metode penyimpanan uang untuk jangka waktu tertentu dengan mendapatkan timbal balik (bunga).

Gambar 2

Jangka waktu penyimpanan uang deposito ditetapkan mulai dari 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Tidak jarang ada nasabah yang menaruh dana besar untuk jangka waktu bertahun-tahun. Hal ini dilakukan mengingat besaran bunga yang didapat berbanding lurus dengan durasi penyimpanan dana. Tabungan deposito bisa diperpanjang secara otomatis atau disebut dengan Automatic Roll Over (ARO).

Apabila nasabah ingin mengambil dana simpanan sebelum jatuh tempo, biasanya pihak bank akan mengenakan denda. Produk deposito disukai banyak orang karena menawarkan suku bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.

Syarat Umum Membuka Tabungan Deposito Berjangka

Deposito kerap menjadi pilihan investor pemula karena memiliki syarat mudah, bunga tetap, dan risiko minim. Persyaratan umum membuka tabungan deposito adalah sebagai berikut:

– Mengisi formulir pendaftaran, Anda bisa meminta bantuan petugas Customer Service (CS) untuk ini

– Siapkan kartu identitas, berupa KTP dan NPWP bagi WNI, atau paspor dan KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) bagi orang asing

– Apabila membuka rekening deposito atas nama perusahaan, siapkan SIUP, NPWP, dan akta pendirian perusahaan

– Menyerahkan sejumlah uang sebagai setoran awal, setiap bank menetapkan minimal dana yang berbeda-beda

Kelebihan Deposito Berjangka

  1. Instrumen Investasi yang Relatif Aman

Pertimbangan yang paling sering dipikirkan orang saat memilih deposito adalah risiko investasi rendah. Tidak seperti saham, deposito nyaris tidak memiliki kemungkinan gagal bayar.

Meski kondisi negara sedang tidak baik karena alasan ekonomi atau politik, deposito masih kuat menghadapi naik turunnya pasar uang. Investor juga bisa mulai membuka deposito dengan dana kecil, sehingga nasabah semakin merasa aman.

  1. Suku Bunga Lebih Tinggi Daripada Tabungan

Menyimpan uang di deposito jelas lebih menguntungkan ketimbang di tabungan. Perbandingan suku bunga yang diberikan bisa mencapai tiga kali lipat. Dana yang tersimpan di deposito juga harus mengendap dan tidak bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga Anda tidak akan gatal untuk mengambilnya. 

Namun, pastikan dana di deposito merupakan “uang dingin” yang memang ditujukan untuk ditabung. Sebaiknya jangan gunakan uang operasional kebutuhan makan sehari-hari untuk menabung deposito.

Saat jatuh tempo, Anda dapat mengambil bunga secara tunai atau kembali diinvestasikan ke dalam deposito. Nominal deposito yang semakin besar tentu akan memberikan bunga yang semakin tinggi pula. Ada bank yang memberikan bunga deposito di muka, sehingga nasabah tidak perlu membayar penuh sesuai jumlah yang ingin ditempatkan.

  1. Proses Administrasi Mudah

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian syarat pembukaan deposito berjangka di atas, proses administrasinya tergolong mudah. Calon investor cukup menyiapkan sejumlah uang untuk ditabung, identitas diri (KTP/paspor), NPWP, dan mengisi formulir.

Setiap bank mengenakan minimal saldo pembukaan rekening deposito yang berbeda-beda. Proses administrasi semakin mudah karena kini nasabah bisa membuka deposito secara online melalui aplikasi e-banking.

  1. Jaminan Keamanan

Keamanan dana deposito tidak perlu dipertanyakan karena langsung dijamin oleh negara. Dana tersebut dijaminkan langsung oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004. LPS berfungsi untuk menjamin simpanan nasabah dan aktif memelihara stabilitas sistem perbankan.

  1. Fleksibilitas

Selain fleksibilitas durasi penyimpanan, deposito juga tersedia dalam beragam pilihan mata uang. Deposito dalam mata uang asing juga dikenal dengan nama deposito valas (valuta asing). Deposito valas tersedia dalam mata uang dollar AS, dollar Singapura, dollar Australia, dollar Hong Kong, pound sterling, yen Jepang, dan yuan China.

Persentase bunga deposito valas memang lebih rendah dibandingkan deposito rupiah, tetapi mata uang asing tetap digemari karena tidak fluktuatif. 

Sisi fleksibilitas yang lain ialah deposito bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman. Namun, tidak semua bank menerima deposito sebagai jaminan, biasanya hanya bank-bank besar yang melakukannya.

Kekurangan Deposito Berjangka

  1. Bunga Tidak Terlalu Tinggi

Deposito menganut prinsip investasi umum, yakni jika risiko investasinya kecil, maka return-nya tidak terlalu tinggi. Bunga tabungan deposito jelas kalah oleh instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti reksadana dan saham. Namun, produk deposito tetap disukai banyak investor awam karena menawarkan besaran bunga yang fixed.

  1. Pengelolaan Dana Tidak Transparan

Anda tidak mengetahui pengelolaan dana secara pasti karena menyerahkan dana tersebut ke bank dalam jangka waktu lama. Bank berhak mengelola dana dengan cara apapun, termasuk menaruhnya di saham. Padahal, bisa jadi Anda termasuk orang yang tidak setuju dengan prinsip saham.

Maka dari itu, ada orang yang lebih nyaman menaruh dana di instrumen yang mereka terlibat langsung, seperti tanah atau emas. 

  1. Terdampak Inflasi

Bisa dibilang dampak inflasi terhadap deposito berjangka cukup tinggi, terlebih lagi saat negara sedang menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Sebagai contoh, tabungan deposito yang dua tahun lalu cukup untuk membeli 10 gram emas, kini hanya cukup untuk menebus 8 gram emas.

Inflasi berpengaruh terhadap suku bunga deposito karena bunga tersebut digunakan untuk menutupi nilai kekurangan. Namun, harus dimengerti bahwa inflasi memang menjadi salah satu risiko menabung. Jadi, jangan lantas Anda takut untuk mulai berinvestasi.

  1. Kena Pajak dan Risiko Biaya Penalti

Nasabah yang memiliki tabungan deposito wajib membayar pajak penghasilan (PPh) per tahun (dibagi menjadi hitungan per bulan). Selain pajak, biaya yang harus diwaspadai adalah biaya penalti.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nasabah akan terkena penalti jika menarik dana deposito berjangka sebelum jatuh tempo. Padahal, bisa jadi sewaktu-waktu Anda butuh biaya mendesak.

Tips Investasi Deposito

Meski terkenal dengan investasi yang relatif aman, Anda tetap perlu mengetahui beberapa tips saat berinvestasi di deposito. Berikut ini beberapa tipsnya:

  1. Pilih Bank dengan Reputasi Baik

Pastikan bank tempat Anda menabung deposito sudah layak dan terdaftar di OJK. Reputasi bank menentukan keamanan dalam menabung.

  1. Cari Bank yang Memberikan Beragam Jangka Waktu Pinjaman

Anda pasti memiliki target dalam menabung, baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, pastikan bank memiliki opsi jangka waktu pinjaman agar Anda leluasa dalam menentukan pilihan.

  1. Bandingkan Suku Bunga Antar Bank

Investor deposito tentu mengejar keuntungan sebesar-besarnya, jadi jangan tergesa-gesa, bandingkan suku bunga antar bank dan pilih yang tertinggi. Secara garis besar, nasabah akan menerima bunga yang lebih tinggi jika menabung deposito lebih lama. Perhatikan juga informasi besaran biaya administrasi, provisi, dan penalti setiap bank.

  1. Perhatikan Fitur Lain yang Diberikan

Beberapa bank menawarkan fitur Automatic Roll Over atau perpanjangan deposito otomatis. Fitur ini memudahkan nasabah yang ingin melanjutkan deposito tanpa perlu mengurusnya lagi.

Itulah syarat umum, kelebihan, kekurangan, dan tips deposito berjangka. Kami berharap artikel ini bisa membuka pandangan pembaca terhadap instrumen investasi yang tidak terlalu berisiko. Selamat menabung!

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
21 Sep 2022
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download