Kebutuhan Tersier Adalah Prioritas Ketiga: Begini Cara Mengaturnya

10 Aug 2023 by kreditpintar, Last edit: 14 Aug 2023

Kebutuhan manusia dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan. Kebutuhan primer, sekunder, dan tersier merupakan tiga kategori kebutuhan yang dikelompokkan berdasarkan Intensitasnya. Ketiga kebutuhan tersebut memiliki tingkatan yang akan menyesuaikan dengan prioritas. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang memiliki prioritas ketiga setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.  

Kebutuhan tersier adalah

Kenali Tiga Jenis Kebutuhan dalam Hidup

Sebelum memenuhi kebutuhan tersier, alangkah lebih baiknya kebutuhan primer dan sekunder kamu terpenuhi. Apa aja sih kebutuhan primer dan sekunder itu? Berikut penjelasan mengenai ketiganya.

Kebutuhan tersier adalah

Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup. Sifat dari kebutuhan ini adalah utama, penting, dan selalu mendesak. Sifatnya yang paling utama ini membuat orang-orang yang sulit mendapatkannya menjadi menderita dan kesulitan dalam menjalani hidup. Kebutuhan primer satu orang dengan orang lainnya berbeda. Akan tetapi, pada umumnya sandang, pangan, dan papan adalah tiga kebutuhan primer dalam hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan primer manusia awalnya hanya sebatas untuk bertahan hidup, lalu semakin berkembang dan muncul kebutuhan menetap atau tempat tinggal dan pakaian.  Bahkan, budaya modern yang mulai banyak mengandalkan teknologi dan mesin ini cenderung menghasilkan satu bahkan dua kebutuhan lagi. Kebutuhan tersebut ialah listrik dan jaringan internet.

Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang menunjang aktivitas manusia dalam kesehariannya. Meskipun sudah dapat bertahan hidup, manusia tetap membutuhkan kebutuhan yang lain untuk beraktivitas sehari-hari. Jika kebutuhan primer manusia sejak dulu sampai sekarang hanya berkembang sedikit, kebutuhan manusia di tingkat sekunder mengalami perkembangan yang beragam. Hal itu sesuai dengan budaya yang tumbuh hadir di dalam masyarakat.

Jika pada zaman dulu, kebutuhan primer nenek moyang kita adalah alat-alat pertanian, sepeda, pisau, serta alat masak lainnya. Manusia modern sekarang memiliki kebutuhan primer yang berbeda tergantung aktivitas kesehariannya. Bagi seorang penjual minuman dingin, kulkas adalah kebutuhan sekunder, karena barang itu membantu untuk menghasilkan uang dari hasil berjualan minuman dingin. Akan tetapi, berbeda dengan pengemudi ojek daring yang lebih membutuhkan sepeda motor dan smartphone. Berbeda dengan seorang content creator, alat-alat elektronik canggih seperti laptop, ring light dan kamera canggih bagi seorang penjual minuman dingin dan pengemudi ojek daring bukan kebutuhan sekunder.

Kesimpulannya, jika kebutuhan primer setiap manusia relatif sama, hal tersebut tidak berlaku pada tingkat kebutuhan primer. Keberagaman kebutuhan sangat terasa di tingkat ini, sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi. Sebut saja faktor jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan sosial, budaya, dan pendapatan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia di tingkat sekunder.

Baca juga: Menentukan Jenis Investasi untuk Keluarga Muda

Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier biasanya dikaitkan dengan kekayaan atau pendapatan pribadi seseorang. Bagi mereka yang sehat secara finansial, pemenuhan kebutuhan tersier bukan suatu hal yang mengejutkan. Bagi mereka yang masih menyusun strategi untuk mencapai kebebasan finansial, rasanya masih harus perlu memahami kebutuhan tersier. Hal tersebut agar kebutuhan primernya tidak lupa dipenuhi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan tersier adalah kebutuhan atas barang mewah. Biasanya, pemenuhan kebutuhan ini tujuannya hanya untuk memberikan kesenangan secara pribadi. Pemenuhannya menjadi prioritas paling akhir setelah kebutuhan primer dan sekunder.

Sayangnya, berbagai tren dan gaya hidup yang sangat mudah kita jumpai lewat social media seringkali membuat kita abai pada kebutuhan primer dan cenderung lebih memprioritaskan kebutuhan tersier dibanding kebutuhan lainnya. Kebutuhan sekunder beda dengan kebutuhan tersier. Perbedaannya bisa kamu lihat dari faktor risiko. Manusia tidak bisa hidup jika kebutuhan primernya tidak terpenuhi. Manusia tidak bisa mengoptimalkan kegiatan kesehariannya jika kebutuhan sekundernya tidak terpenuhi. Akan tetapi, manusia tetap bisa hidup dan mengoptimalkan kegiatan kesehariannya meskipun kebutuhan tersiernya tidak terpenuhi.

Hal ini disebabkan kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang sifatnya sebagai pelengkap, tidak wajib ada, tetapi jika ada maka itu lebih baik.Kebutuhan tersier dapat dimaknai sebagai bentuk peningkatan kualitas hidup seseorang. Peningkatan kualitas hidup seseorang berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan hidup.

Contohnya, pakaian. Pakaian adalah kebutuhan primer manusia. Terbuat dari berbahan, desain, atau potongan apapun bagi kelas ekonomi level bawah tidak terlalu penting. Bagi mereka yang penting ialah dapat memenuhi kebutuhan primernya sebagai manusia.Kelas ekonomi level menengah ke atas yang kebutuhan primer dan sekundernya terpenuhi, timbul kebutuhan tersier. Misalnya, berupa keinginan memiliki pakaian mewah dengan berbagai jenis bahan, desain, potongan, dan warna. Memenuhi kebutuhan tersier ini meningkatkan rasa berkelas seseorang serta meningkatkan kenyamanan dalam berpakaian.

Hal ini yang sering menimbulkan asosiasi bahwa fokus terhadap kebutuhan primer hanya membuat kita terjebak dalam gaya hidup yang hedon. Bahkan dapat menghalalkan segala cara untuk terlihat berprestise.

Tips Mengatur Keuangan Berdasarkan Kebutuhan

Pemenuhan kebutuhan hidup manusia modern tidak pernah jauh berkaitan dengan keuangan. Setelah mengetahui jenis-jenis kebutuhan berdasarkan intensitasnya, kita bisa mulai menyusun prioritas kebutuhan sesuai kategori. Kategorikan kebutuhan yang penting mendesak, tidak penting mendesak, penting tidak mendesak, serta yang terakhir adalah tidak penting dan tidak mendesak. Kamu bisa menggunakan rumus 50 : 30 : 20 agar ketiga kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dan seimbang. Berikut tips yang bisa kamu lakukan.

Kebutuhan tersier adalah

Baca juga: Cara Menghitung THR Agar Tidak Impulsive

Skala Penting Mendesak dan Tidak Penting Mendesak – Kebutuhan Primer

Kita bisa sisihkan sebesar 50% pendapatan kita untuk mengisi kebutuhan di dalam skala prioritas ini. Contoh kebutuhan skala prioritas penting mendesak adalah kewajiban-kewajiban membayar utang, cicilan, sewa tempat tinggal, belanja bulanan, jaringan internet, jaringan listrik dan pembelian air minum isi ulang. Kamu harus benar-benar menyiapkan dana untuk kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan primer menjadi skala prioritas kebutuhan kamu paling utama. Kebutuhan tidak penting mendesak adalah uang untuk transportasi atau pembelian alat untuk mendukung produktivitas.

Skala Penting Tidak Mendesak – Kebutuhan Sekunder

Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka pasti akan ada keinginan untuk memenuhi kebutuhan sekunder. Kita bisa sisihkan 30% uang yang kita miliki untuk menabung dan investasi agar dapat membeli kebutuhan sekunder yang kita butuhkan. Kebutuhan sekunder yang sifatnya tidak mendesak sehingga memang perlu adanya perencanaan. Kamu bisa mengalokasikan dana terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan sekunder. Cara tersebut agar kamu tidak menggunakan dana kebutuhan primer untuk kebutuhan sekunder. Apabila hal itu terjadi tentu saja menjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan kamu. 

Skala Tidak Penting dan Tidak Mendesak – Kebutuhan Tersier

Anggarkan maksimal keuangan untuk kebutuhan tersier adalah 20% di skala tidak penting dan tidak mendesak. Kamu bisa memakainya untuk memenuhi kebutuhan tersier, seperti membeli barang fashion, jalan-jalan, atau mencoba makanan-makanan di restoran mewah. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan gaya hidup. Kamu bisa merencanakan dananya terlebih dahulu dan bisa ditunda apabila ada kebutuhan yang lebih mendesak. Tiga kebutuhan di atas memang perlu kamu kelola dengan baik agar perencanaan keuangan kamu lebih stabil. Kamu juga harus tahu seperti apa kemampuan kamu untuk memenuhi kebutuhan tersier. Perlu diingat bahwa kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bisa kamu tekan apabila kamu perlu memenuhi kebutuhan mendesak terlebih dahulu.

Baca juga:Penting! Panduan Pintar Alokasikan Uang THR Agar Tidak Sia-sia

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
14 Aug 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download