Analis kesehatan merupakan salah satu profesi di dunia medis. Sebagai salah satu tenaga medis, analis kesehatan berperan penting dalam berbagai pemeriksaan laboratorium. Profesi analis kesehatan menjadi impian bagi banyak orang yang menggeluti bidang kesehatan. Peran penting analis kesehatan dalam pemeriksaan laboratorium sangatlah membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit. Lantas, kira-kira berapa gaji analis kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya melalui artikel ini!

Baca juga: Cari Tahu Gaji Guru Penggerak Beserta Tugasnya!
Apa itu Analis Kesehatan?
Analis kesehatan merupakan profesi dalam dunia medis yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan laboratorium guna membantu diagnosis penyakit dan menentukan kondisi kesehatan pasien. Umumnya analis kesehatan bekerja di laboratorium rumah sakit, klinik kesehatan, dan pusat penelitian.

Beberapa tugas analis kesehatan, seperti mengolah sampel darah, urine, jaringan tubuh, dan cairan lain menggunakan alat-alat laboratorium modern. Usai mengambil sampel dan menganalisis, hasil pemeriksaan laboratorium menjadi data penting bagi dokter guna menentukan langkah pengobatan secara tepat.
Peran penting analis kesehatan dalam dunia medis membuatnya disebut dengan istilah “mata dan telinga dokter”. Para analis kesehatan wajib memiliki ketelitian mengolah informasi dari tubuh pasien.
Pekerjaan analis kesehatan juga menuntut pengetahuan yang luas di bidang biologi, kimia, dan teknologi medis. Tentunya ini dapat dipelajari pada jenjang pendidikan sebelumnya. Dengan demikian, bekerja sebagai analis kesehatan harus didukung dengan latar belakang pendidikan yang linear.
Sebelum terjun di dunia kerja sebagai analis kesehatan, pastikan untuk memiliki pilihan pendidikan yang sejalan dengan keilmuan analis kesehatan. Tertarik menjadi analis kesehatan?
Jenjang Karir Analis Kesehatan
Prospek karir analis kesehatan cukup menjanjikan. Apalagi kebutuhan tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan terus meningkat. Profesi analis kesehatan bisa dijadikan opsi karier yang prospeknya tinggi. Berikut jenjang karier analis kesehatan:

1. Teknisi Laboratorium
Masa awal karier menjadi analis kesehatan dimulai dengan menjadi teknisi laboratorium. Tugas teknisi laboratorium adalah membantu proses pemeriksaan dasar di laboratorium medis.
2. Analis Kesehatan Junior
Usai memiliki pengalaman dan sertifikasi memadai, analis kesehatan akan naik jenjangnya ke posisi analis kesehatan junior. Tanggung jawab sebagai analis kesehatan junior tentu lebih besar, seperti mengelola sampel dan analis data laboratorium.
3. Analis Kesehatan Senior
Jenjang karir analis kesehatan berikutnya, yakni menjadi analis kesehatan senior. Tentu tanggung jawabnya lebih besar dengan peran strategis. Mulai dari mengawasi teknisi laboratorium, mengembangkan prosedur operasional, hingga berkolaborasi langsung dengan tim medis.
4. Manajer Laboratorium atau Peneliti
Jenjang karir analis kesehatan selanjutnya, yakni manajer laboratorium atau peneliti. Pengalaman bertahun-tahun dapat mengantarkan analis kesehatan pada posisi manajer laboratorium.
Tanggung jawab menjadi manajer laboratorium tentu lebih besar dibandingkan jenjang karier sebelumnya. Manajer laboratorium bertanggung jawab mengelola operasional laboratorium, mengelola sumber daya, melakukan supervisi dan pelatihan, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak.
5. Dosen atau Konsultan Medis
Karier menjadi analis kesehatan juga dapat ditempuh dengan menjadi dosen analis kesehatan atau konsultan medis. Opsi karier satu ini sangat cocok bagi mereka yang ingin berbagi ilmu atau mendalami spesialisasi tertentu. Profesi sebagai dosen atau konsultan medis juga bisa menjadi pilihan.
Gaji Analis Kesehatan
Gaji analis kesehatan menjadi informasi penting bagi mereka yang tertarik dengan profesi ini. Berikut gambaran gaji analis kesehatan:
1. Level Pemula
Gaji analis kesehatan pemula di Indonesia terutama bagi para fresh graduate dengan latar belakang Diploma III Analis Kesehatan, berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per bulan.
2. Level Menengah
Jika sudah mempunyai pengalaman 3-5 tahun, maka analis kesehatan dengan kualifikasi Sarjana (S1) berpotensi meraih gaji sebesar Rp5.000.000 hingga Rp8.000.000 per bulan.
3. Level Senior
Analis kesehatan level senior atau yang memegang posisi manajerial bisa mendapat gaji mencapai Rp10.000.000 hingga Rp15.000.000 per bulan, tergantung pada lokasi kerja dan jenis instansi.
4. Institusi Swasta VS Pemerintah
Gaji analis kesehatan di instansi swasta cenderung lebih tinggi dibandingkan pemerintah. Kendati demikian, bekerja di instansi pemerintah memiliki kelebihan berupa stabilitas dan tunjangan yang lebih baik.
Baca juga: Tertarik Jadi Dosen? Ini Gaji Dosen di Indonesia
Faktor yang Mempengaruhi Gaji Analis Kesehatan
Besaran gaji analis kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut faktor yang mempengaruhi gaji analis kesehatan:
1. Lokasi Kerja
Analis kesehatan dengan lokasi kerja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung umumnya menerima gaji lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi kerja di daerah. Nominal yang lebih besar ini disebabkan disebabkan biaya hidup yang tinggi di kota-kota besar.
2. Pendidikan dan Sertifikasi
Latar belakang pendidikan dan sertifikasi tambahan berperan penting untuk menentukan gaji analis kesehatan. Seorang analis kesehatan dengan pendidikan S-1 dan S-2 cenderung mendapat penghasilan lebih tinggi. Selain itu, sertifikasi juga berperan penting dalam menunjang besaran gaji. Contohnya sertifikasi Clinical Laboratory Science atau spesialisasi tertentu dapat menjadi nilai tambah.
3. Pengalaman Kerja
Sebagaimana profesi lainnya, pengalaman kerja menjadi faktor penting lain untuk menunjang gaji analis kesehatan. Semakin lama pengalaman kerja seorang analis kesehatan, maka semakin besar peluang mendapat posisi dan penghasilan yang lebih baik.
4. Jenis Instansi
Jenis instansi menjadi salah satu faktor yang menentukan gaji analis kesehatan. Instansi rumah sakit swasta atau laboratorium komersial sering memberi gaji lebih besar dibanding bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah atau Puskesmas.
5. Spesialisasi atau Bidang Fokus
Faktor spesialisasi atau bidang fokus berperan juga dalam menentukan besaran gaji. Analis kesehatan yang punya spesialisasi, seperti pada bidang mikrobiologi, hematologi, atau patologi klinis berpotensi menerima gaji lebih tinggi karena bidang ini butuh keahlian khusus.
Jalan Menjadi Analis Kesehatan
Pilihan karier sebagai analis kesehatan terbuka lebar dengan berbagai peluangnya. Menjadi analis kesehatan tak hanya berkontribusi besar dalam dunia kesehatan, tetapi juga menawarkan jenjang karir yang jelas.
Jika memang tertarik menjadi analis kesehatan, maka pastikan mengambil program pendidikan yang selinier dengan keilmuan sebagai analis kesehatan. Tentukan pilihan program pendidikan yang jelas akreditasinya dan terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi tambahan.
Peluang karir analis kesehatan dapat diraih dengan pilihan pendidikan yang mendukung. Gaji analis kesehatan juga dapat memotivasi untuk membulatkan tekad menjadi analis kesehatan.
Baca juga: Berapa Perkiraan Gaji PNS 2025? Simak Perkiraannya Berdasarkan Data Gaji Terbaru
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.