Dari banyaknya contoh digital marketing yang ada, tentu tidak bisa sembarangan memilih strategi mana yang paling efektif untuk bisnis. Tak bisa dimungkiri, dunia digital telah mengubah cara orang berkomunikasi, berbelanja, hingga membangun loyalitas terhadap sebuah brand. Kalau dulu harus pasang iklan di koran atau radio untuk menarik pelanggan, sekarang semua itu bisa dilakukan lewat sentuhan jari di ponsel.
Sobat Pintar, yuk, kita bahas apa saja strategi digital marketing yang bisa kamu terapkan agar bisnis semakin cemerlang!
Mengapa Digital Marketing Menjadi Kunci Pertumbuhan Bisnis?
Di masa lalu, pemasaran dilakukan lewat brosur, iklan koran, radio, atau spanduk. Sekarang? Konsumen lebih sering melihat iklan dari layar ponsel mereka. Untuk itu, digital marketing punya andil besar dalam hal ini.
Digital marketing merujuk pada upaya pemasaran yang memanfaatkan platform digital seperti media sosial, website, mesin pencari, dan email untuk mempromosikan produk atau layanan.
Menurut We Are Social dan Hootsuite (2025), pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta orang. Ini berarti potensi pasar digital sangat besar dan bisa dimaksimalkan siapa saja, termasuk kamu.
Entah kamu menjual produk makanan rumahan, jasa konsultasi, hingga produk digital, semuanya bisa dipromosikan lewat strategi digital marketing yang tepat sasaran.
Selain itu, digital marketing memungkinkan kamu untuk:
- Menjangkau target pasar lebih spesifik
- Mengukur efektivitas kampanye dengan data real-time
- Berinteraksi langsung dengan pelanggan
- Menyesuaikan konten dengan kebutuhan audiens
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Usaha Melalui Strategi Marketing
Strategi Digital Marketing yang Efektif Untuk Bisnis kamu
Dalam dunia digital marketing, tidak semua strategi cocok untuk semua jenis bisnis. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai contoh digital marketing yang tersedia, lalu pilih yang paling sesuai dengan karakter bisnis kamu.
1. Social Media Marketing
Tak bisa dimungkiri, media sosial adalah tempat berkumpulnya jutaan orang setiap hari. Entah itu Instagram, TikTok, Facebook, atau LinkedIn, setiap platform punya karakteristik audiens tersendiri.
Jika kamu menjual produk yang visual seperti pakaian, makanan, atau kerajinan tangan, maka Instagram bisa jadi pilihan tepat. Dengan tampilan foto dan video yang menarik, kamu bisa membuat calon pelanggan tertarik dalam hitungan detik.
Sementara itu, TikTok cocok untuk kamu yang berani tampil dengan video singkat, tren audio, atau edukasi produk secara kreatif.
Tips praktis:
- Buat konten rutin minimal 3–4 kali seminggu
- Gunakan caption yang menarik dan ajakan yang kuat
- Manfaatkan fitur reels, stories, atau live session untuk interaksi real-time
Social media marketing juga merupakan salah satu contoh pekerjaan digital marketing yang banyak dicari oleh perusahaan saat ini. Profesi seperti Social Media Specialist hingga Content Creator sangat dibutuhkan untuk mengelola kehadiran brand di dunia maya.
2. Search Engine Optimization (SEO)
Pernahkah kamu mencari sesuatu di Google dan mengklik hasil teratas? Nah, itulah pentingnya SEO. Strategi ini membuat website atau konten kamu muncul di posisi teratas hasil pencarian. Semakin tinggi posisi kamu, semakin besar peluang diklik orang.
Misalnya, kamu memiliki bisnis penyewaan villa di Bali. Dengan optimasi kata kunci seperti “villa murah di Bali dengan private pool”, kamu bisa menjangkau pengguna yang benar-benar mencari layanan kamu.
SEO terbagi menjadi tiga:
- On-page SEO: optimasi di dalam website (judul, deskripsi, konten, internal link)
- Off-page SEO: optimasi dari luar website (backlink, social sharing, review)
- Technical SEO: optimasi aspek teknikal website, seperti site structure, Core Web Vitals, Robots.txt, dan lainnya
Memang, hasil SEO tidak instan, tetapi manfaatnya jangka panjang. Kamu tidak perlu bayar iklan terus-menerus, karena pengunjung akan datang secara organik selama konten kamu tetap relevan dan berkualitas.
3. Email Marketing
Banyak orang mengira email marketing itu ketinggalan zaman. Tapi nyatanya, strategi ini masih sangat efektif, terutama untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Dengan email, kamu bisa mengirimkan:
- Promosi atau diskon eksklusif
- Update produk terbaru
- Konten edukatif yang bermanfaat
- Ucapan ulang tahun atau perayaan lainnya
Tentu saja, kamu harus memastikan bahwa email yang dikirim memang diinginkan penerima. Oleh karena itu, jangan membeli daftar email sembarangan. Bangun daftar email dari pelanggan yang benar-benar tertarik dengan bisnis kamu, misalnya lewat form di website atau e-book gratis.
4. Content Marketing
Siapa bilang jualan harus selalu frontal? Kadang, memberi dulu baru akan mendapat hasil. Itulah konsep content marketing. Kamu menciptakan konten yang informatif, edukatif, atau menghibur untuk menarik perhatian audiens. Baru kemudian, secara halus kamu mengarahkan mereka untuk membeli produk atau jasa kamu.
Contohnya, kamu menjual skincare alami. Maka kamu bisa membuat blog atau video YouTube yang membahas topik seperti:
- Cara memilih skincare untuk kulit sensitif
- Perbedaan bahan kimia vs bahan alami
- Rutinitas skincare pagi dan malam
Dengan memberikan nilai lebih dulu, audiens akan percaya pada brand kamu. Nah, ketika mereka siap membeli, merek kamulah yang akan mereka ingat.
Content marketing juga merupakan bagian dari contoh bisnis digital marketing yang populer. Banyak agency dan freelancer yang menyediakan jasa pembuatan artikel, video, hingga e-book untuk mendukung kampanye brand tertentu.
Baca juga: TikTok Ads, Cara Baru Menyasar Pelanggan Secara Efektif
5. Pay-Per-Click Advertising (PPC)
Jika kamu ingin hasil cepat tanpa menunggu SEO bekerja, PPC bisa menjadi solusi. Iklan jenis ini akan muncul di hasil pencarian (Google Ads) atau di media sosial (Facebook Ads, Instagram Ads), dan kamu hanya membayar ketika iklan tersebut diklik.
Kelebihannya:
- Bisa menargetkan audiens secara spesifik (lokasi, usia, minat)
- Hasil langsung bisa dilihat dalam 24 jam
- Cocok untuk promosi produk baru atau flash sale
Namun, PPC butuh anggaran dan pemahaman tentang cara kerja bidding, copywriting iklan, serta analisis performa. Jangan sampai kamu hanya “bakar uang” tanpa hasil yang jelas.
6. Influencer Marketing
Influencer bisa jadi duta brand kamu, baik yang punya jutaan followers maupun yang disebut micro-influencer (5.000–50.000 followers). Kepercayaan yang dimiliki influencer dari followers mereka seringkali lebih kuat dibanding iklan biasa.
Namun, penting untuk memilih influencer yang sesuai dengan niche bisnis kamu. Jangan asal pilih yang viral, tapi pilih yang punya audiens sesuai target pasar kamu.
Misalnya:
- Kamu menjual alat fitness, kerja sama dengan pelatih olahraga
- Kamu punya bisnis makanan sehat, gandeng food blogger sehat
- Kamu jual buku parenting, libatkan mom influencer
Minta mereka membuat review, tutorial, atau bahkan cerita pengalaman pribadi. Pendekatan ini terasa lebih humanis dan dipercaya audiens.
7. Affiliate Marketing
Dengan sistem ini, kamu tidak perlu membayar influencer atau partner di awal. Mereka hanya akan mendapat komisi jika berhasil membawa pelanggan yang membeli produk kamu. Strategi ini cocok untuk kamu yang baru memulai bisnis dan ingin hemat anggaran.
Affiliate marketing banyak digunakan oleh marketplace seperti Tokopedia, Shopee, hingga platform seperti TikTok Shop. Kamu juga bisa membangun program afiliasi sendiri, lalu merekrut blogger atau YouTuber untuk ikut mempromosikan produk kamu.
Sukses atau tidaknya sistem ini sangat bergantung pada kualitas produk, materi promosi, dan tentu saja, sistem pelaporan yang transparan.
8. Video Marketing
Kalau kamu belum mencoba video marketing, ini saatnya! Video dianggap 12x lebih efektif dibandingkan teks biasa dalam menyampaikan pesan dan membangun koneksi emosional.
Contoh-contohnya meliputi:
- Testimoni pelanggan dalam bentuk video
- Tutorial penggunaan produk
- Behind-the-scenes pembuatan produk
- Video edukatif di TikTok atau YouTube Shorts
Video tidak harus selalu profesional dengan kamera mahal. Banyak brand yang sukses hanya dengan video ponsel asal kontennya relatable dan bermanfaat.
Baca juga: Ciri-Ciri Peluang Usaha Yang Wajib Diketahui
Bagaimana Memilih Strategi yang Tepat Untuk Bisnis kamu?
Dari sekian banyak contoh digital marketing yang sudah kita bahas tadi, mana yang paling cocok untuk bisnis yang sedang kamu jalankan?
Jawabannya tergantung pada beberapa faktor:
- Target pasar kamu: Apakah mereka lebih banyak aktif di media sosial, membaca blog, atau suka nonton video?
- Jenis produk atau jasa: Produk visual seperti makanan cocok di Instagram, sedangkan produk teknis mungkin lebih baik lewat blog atau YouTube.
- Anggaran yang tersedia: Apakah kamu siap membayar iklan atau lebih fokus ke strategi organik seperti SEO dan content marketing?
- Tujuan kampanye: Apakah kamu ingin meningkatkan brand awareness, mendapatkan leads, atau langsung meningkatkan penjualan?
Cobalah satu atau dua strategi dulu, lalu evaluasi hasilnya. Jangan terburu-buru mencoba semuanya sekaligus. Yang penting, kamu konsisten dan terus belajar dari data yang ada.
Sobat Pintar, di zaman sekarang, digital marketing bukan lagi sekadar opsi tambahan, tapi kebutuhan utama jika kamu ingin bisnis kamu berkembang. Kamu tidak harus langsung jago semua. Mulailah dari yang paling mudah dan cocok dengan bisnis kamu, ya!
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya