Cara Ternak Jangkrik yang Mudah Dilakukan

11 Nov 2024 by andreawijaya, Last edit: 25 Nov 2024

Jangkrik merupakan binatang bersuara nyaring yang mulai banyak dibudidayakan dan diperjual belikan di pasaran. Dengan harga pasaran yang tinggi, tak sedikit orang belajar cara ternak jangkrik agar bisa membuka usaha jual beli jangkrik di rumah. Dalam beberapa tahun terakhir jangkrik sering dijadikan sebagai umpan pancing maupun pakan burung oleh masyarakat. Karena itu, wajar jika jangkrik mulai dilirik sebagai lahan usaha yang menjanjikan. Lantas bagaimana cara ternak jangkrik yang mudah dilakukan oleh pemula? Yuk simak panduannya di artikel ini!

Baca juga: 5 Tips dan Cara Membuka Usaha Sendiri di Rumah

Cara Ternak Jangkrik Untuk Pemula

Cara ternak jangkrik pada dasarnya tidak terlalu rumit karena persediaannya cukup mudah. Selain itu, modal yang dikeluarkan di awal juga tidak sebesar usaha budidaya binatang lainnya. Walau begitu, persiapannya harus dilakukan secara matang agar kamu tidak mengalami kerugian di masa depan. Untuk itu, silakan simak panduan lengkapnya berikut ini. 

1. Kenali Karakteristik Jangkrik

Sebelum memulai budidaya jangkrik, kamu harus mengenali karakteristik hewan yang satu ini terlebih dulu. Mulai dari pola makan, habitat, sampai ke lingkungan yang cocok untuk pertumbuhannya. 

Jangkrik termasuk hewan herbivora yang mengkonsumsi dedaunan muda serta rumput di alam bebas. Ini berarti, kamu harus menyiapkan pakan utama berupa sayuran hijau dengan kandungan air lumayan banyak seperti mentimun, daun pepaya, bayam, sawi, atau selada. 

Untuk habitatnya, jangkrik lebih menyukai tempat yang tidak banyak mendapat pencahayaan sehingga kamu harus mencari lokasi kandang yang gelap dan tertutup. Dengan begitu hasil panennya akan lebih maksimal. 

2. Menentukan Lokasi Habitat dan Budidaya Jangkrik

Selain lokasi yang gelap, tertutup,  dan tidak banyak mendapat pencahayaan, jangkrik juga menyukai tempat yang sepi. Di alam liar, mereka menggunakan tempat yang sepi untuk berkembang biak. Biasanya saat berkembang biak di tempat yang sunyi, pasangan jangkrik dewasa bisa menghasilkan bibit lebih banyak sehingga hasil panen pun lebih maksimal. Di samping itu, tempat yang sepi sangat cocok untuk membantu jangkrik menyalurkan kebiasaan mengeluarkan bunyi yang keras. Hindari menggunakan lokasi yang ramai karena dapat membuat jangkrik stres dan mengganggu proses berkembang biaknya. 

3. Menyiapkan Kandang

Setelah menentukan lokasi budidaya yang tepat, langkah selanjutnya dalam cara ternak jangkrik untuk pemula adalah menyiapkan kandang. Usahakan kandang yang akan digunakan mirip dengan habitat aslinya di alam bebas. Misalnya, kandang harus dipenuhi oleh rerumputan hijau, baik rumput kering maupun basah. Karena di alam bebas, jangkrik hidup di area yang penuh rerumputan. 

Kandang yang baik untuk budidaya jangkrik biasanya dibuat dari kayu. Akan tetapi jika tidak ada kayu, kamu bisa memanfaatkan kardus yang tebal atau triplek sebagai bahan untuk membuat kandang. Umumnya kandang jangkrik dibuat dengan bentuk menyerupai rumah yang memiliki ventilasi udara. Tujuannya agar sirkulasi udara di dalam kandang berjalan lancar sehingga pernapasan jangkrik tidak terganggu. 

Untuk ukurannya, kamu bisa membuat kandang dengan ukuran lebar antara 50 cm sampai dengan 60 cm. Sementara panjangnya cukup 100 cm dengan tinggi sekitar 30 cm sampai 40 cm. Ukuran yang lumayan besar ini bertujuan agar jangkrik bisa melompat dengan bebas di dalam kandang. Sebagai sentuhan terakhir, tambahkan lem di setiap sudut kandang agar jangkrik tidak kabur melalui sela-sela yang kecil. 

Baca juga: Contoh Usaha Modal Kecil Yang Belum Banyak Pesaing

4. Pilih Induk yang Berkualitas

Jika kandang sudah siap, langkah berikutnya adalah memilih indukan yang berkualitas. baik. Karena induk yang berkualitas baik akan menghasilkan panen yang baik pula. Umumnya induk jangkrik berkualitas di jual dengan harga sekitar Rp. 10 ribu sampai Rp. 15 ribu di pasaran. 

Perlu diingat, indukan jangkrik tidak harus yang berusia dewasa. Terkadang induk yang berkualitas datang dari jangkrik yang usianya masih muda sehingga masih belum mempunyai sayap. Kalau ini terjadi, pelihara dulu induk jangkrik sampai dewasa dan siap memulai masa kawin. Berikan sayuran hijau dan vitamin secara rutin untuk mempercepat pertumbuhan induk jangkrik hingga siap kawin. 

Saat memilih indukan ini, kamu harus belajar mengenali mana indukan yang betina dan mana yang jantan. Tujuannya agar kamu bisa memisahkan induk jangkrik yang betina dari induk jangkrik jantan saat proses bertelur. 

Ciri-ciri induk jangkrik jantan biasanya mempunyai 2 buah sungut ekor dan bentuk sayapnya tidak beraturan. Selain itu, permukaan sayapnya berwarna hitam pekat dan sering mengeluarkan bunyi yang keras. 

Sementara induk jangkrik betina biasanya mempunyai 3 buah sungut ekor dengan tekstur sayap lurus vertikal dan tidak mengeluarkan bunyi apapun. 

5. Proses Perkawinan 

Setelah induk jangkrik betina dan jantan sudah siap memasuki masa perkawinan, langkah berikutnya adalah mengawinkan indukan jangkrik. Proses perkawinan harus dilakukan di tempat yang terpisah dari kandang tempat membesarkan anakan jangkrik. 

Kemudian yang harus diperhatikan adalah kondisi kandangnya harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya di alam liar. Biasanya kandang untuk kawin diisi dengan tanah liat, dedaunan kering, dan serutan kayu. 

Terkait proses perkawinan, kamu harus ingat bahwa jangkrik adalah binatang yang berkembang biak dengan spesies yang sama. Dengan kata lain, indukan yang akan dikawinkan harus datang dari satu spesies, misalnya jangkrik hutan dengan jangkrik hutan. 

Selama masa kawin berlangsung, indukan jangkrik harus diberi pakan berupa daun sawi, pelet ayam, bayam, dan sayuran hijau yang segar setiap pagi dan sore. Pemberian pakan ini harus rutin dilakukan sampai masa kawin selesai. Lakukan juga pengecekan saat memberikan pakan untuk memastikan apakah induk jangkrik betina telah bertelur atau belum. 

6. Proses Panen

Langkah terakhir dari cara ternak jangkrik untuk pemula ini adalah panen. Setelah masa kawin selesai, induk jangkrik betina biasanya akan mengeluarkan telur. Pada tahap ini kamu harus menyiapkan kandang khusus untuk memisahkan induk jangkrik dengan telurnya. Setelah itu, pisahkan telur dengan induknya agar tidak rusak akibat terinjak-injak induknya sendiri. 

Kandang yang berisi telur jangkrik harus diletakkan di tempat yang gelap sampai menetas. Tapi kalau mau kamu juga bisa langsung menjual telurnya kepada pengepul. Biasanya harga telur jauh lebih mahal daripada anakan jangkrik, namun harus dijual dalam jumlah banyak. 

Selain menjual telur, kamu juga bisa menjual anakan jangkrik ke pengepul atau pemilik usaha pakan burung. Umumnya, anakan jangkrik akan menetas setelah telur berusia 30 hari, jadi siklus panennya terbilang cepat.

Baca juga: Usaha yang Cocok untuk Pemula di Pedesaan!

Nah, itulah dia cara ternak jangkrik dari awal sampai akhir yang mudah dilakukan oleh pemula. Saat ini budidaya jangkrik menjadi sektor usaha yang cukup menjanjikan dan belum banyak saingannya. 

Namun sebelum memulai, kamu harus mengenal karakteristik dan jenis kelamin jangkrik terlebih dulu. Selain itu, pastikan semua kandang sudah disiapkan sesuai fungsinya, mulai dari kandang untuk kawin, kandang untuk bertelur, kandang untuk anakan, dan sebagainya. 

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

25 Nov 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download