Saraf Terjepit Ini Dia Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

07 May 2021 by kreditpintar, Last edit: 25 Aug 2022

HNP (hernia nucleus pulposus) atau sering disebut saraf terjepit terjadi ketika bantalan antar tulang belakang menyembul, sehingga saraf di sekitarnya tertekan. 

Kondisi tersebut membuat pinggang terasa nyeri, sakit pada bagian atas punggung, atau nyeri di daerah leher, tergantung titik saraf yang terjepit berada.

Gejala

Gejala yang sering muncul ketika HNP adalah rasa nyeri. Pada kasus ringan malah sering tidak gejala. Penyakit ini pada umumnya terjadi di punggung bagian bawah atau leher.

Berikut gejala-gejala pada penderita HNP atau saraf terjepit:

Nyeri

Jika titik HNP terjadi di punggung bawah, maka gejala berupa nyeri akan terjadi di titik tersebut dan menjalar sampai bokong, paha, betis, dan kaki. Jika terjadi di leher, nyeri akan muncul di leher yang dapat menjalar ke bagian bahu bahkan lengan.

Kesemutan

Ketika seseorang terkena HNP, biasanya akan mengalami kesemutan di bagian tubuh tempat saraf yang terjepit itu berada.

Lemah

Otot di area tempat HNP terjadi biasanya akan melemah. Akibatnya, semakin lama penderita HNP akan merasa kesulitan ketika mengangkat beban bahkan menggenggam.

Penyebab

Diketahui beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya saraf terjepit atau HNP, di antaranya:

  1. Faktor usia
  2. Genetik
  3. Cedera tulang belakang
  4. Aktivitas berat pada tulang belakang
  5. Obesitas

Ciri-ciri Saraf Terjepit

Ciri-ciri adanya HNP dapat dilakukan melalui wawancara medis, pengecekan fisik dan pemeriksaan penunjang. 

Pengecekan fisik yang dilakukan diantaranya menilai refleks, kemampuan berjalan, kekuatan otot (motorik), dan fungsi sensoris.

Dokter juga biasanya  menyarankan pemeriksaan radiologi untuk menunjang diagnosis, berupa:

  • CT Scan atau MRI, diperlukan untuk melihat kondisi tulang belakang.
  • Elektromiografi (EMG), dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik otot ketika berkontraksi.

Pengobatan 

Ada 3 tahapan ketika mengobati HNP, yaitu:

Konsumsi Obat

Ada beberapa tipe obat yang biasanya diberikan pada penderita penyakit ini, diantaranya sebagai berikut:

  • Obat anti nyeri

Diberikan ketika level nyeri masih dianggap ringan, obat anti nyeri ini dapat dibeli dan dijual secara bebas, contohnya seperti Ibuprofen.

  • Opioid

Jika levelnya cukup berat, biasanya obat anti nyeri yang diberikan dokter adalah golongan opioid. Ada efek samping yang muncul ketika mengkonsumsi obat jenis ini, berupa mual, muntah, dan konstipasi. Obat ini hanya dapat didapatkan melalui anjuran resep dokter.

  • Pereda nyeri saraf

Setelah pereda nyeri, obat ini merupakan obat kedua yang rutin diberikan pada penderita HNP. Contoh obat golongan ini adalah amitriptilin dan gabapentin.

  • Muscle relaxant

Otot yang tegang dan kaku akibat dari HNP dapat dikurangi dengan mengkonsumsi obat jenis ini.

  • Suntik steroid: 

Obat yang dimasukan melalui suntikan pada bagian syaraf ini berfungsi sebagai obat anti radang.

Fisioterapi

Penyakit ini dapat disembuhkan dengan terapi. Dua jenis fisioterapi yang sering dilakukan adala Transcutaneous electrical nerve stimulation dan Traksi.

Transcutaneous electrical nerve stimulation atau disingkat TENS adalah prosedur fisioterapi menggunakan energi listrik yang dipancarkan melalui permukaan kulit guna merangsang sistem saraf untuk menghilangkan nyeri.

Sedangkan prosedur Traksi menyembuhkan kerusakan atau gangguan tulang dan otot menggunakan benda dengan berat tertentu.

Sebelum fisioterapi penggunaan korset atau brace juga sering dianjurkan pada penderita.

Operasi

Jika terdapat indikasi berupa tidak adanya perubahan selama 6 minggu konsumsi obat dan fisioterapi, muncul gejala pelemahan bagian tubuh tertentu, gangguan sensoris, sulit bergerak dan hilangnya kontrol terhadap buang air kecil dan besar, maka harus ada tindakan selanjutnya.

Tindakan tersebut berupa operasi bertujuan untuk mengurangi penekanan pada saraf.

Penanganan dari Rumah

Penderita yang sudah mendapat diagnosis dapat melakukan pencegahan bahkan pengobatan agar penyakit tersebut tidak bertambah parah.

Silahkan lakukan tindakan berikut:

  • Istirahatkan otot punggung   
  • Tidur di permukaan yang datar. Bisa di lantai atau di atas kasur yang dilapisi papan di bawahnya agar kasur tidak melengkung. 
  • Tambahkan bantal di bawah kepala dan bawah lutut jika tetap ingin tidur di atas kasur, atau bisa tidur dengan posisi miring. 
  • Jauhi tidur dengan posisi sama dalam waktu yang lama.
  • Minum obat anti nyeri tanpa menunggu rasa nyeri bertambah berat.
  • Setiap setiap 2-3 jam sekali, kompres hangat atau dingin dengan durasi 15-20 menit.

Pencegahan

Pencegahan dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:

  • Jaga berat badan tetap dalam kondisi ideal.
  • Olahraga teratur. Terutama yang memperkuat otot punggung.
  • Jauhi rokok.
  • Perhatikan posisi duduk, bergerak, atau ketika mengangkat beban.
25 Aug 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download