Renovasi rumah bukan sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan biaya dalam jumlah banyak untuk merombak bangunan rumah agar dan perencanaan yang matang agar biaya renovasi rumah yang dikeluarkan tidak membengkak.
Renovasi atau peremajaan rumah akan berjalan dengan baik jika desain bangunan yang dipilih sudah tepat dan perkiraan biayanya juga tidak salah. Biaya yang harus diperhitungkan untuk peremajaan rumah sendiri sangat bervariasi. Bagaimana cara mempersiapkannya?
Cara Memperhitungkan Biaya Renovasi Rumah
Sebelum mulai menghitung semua biaya untuk peremajaan bangunan, Anda perlu membagi biaya menjadi beberapa kategori berbeda. Cara ini akan mempermudah Anda dalam menghitung setiap biaya berdasarkan kebutuhan renovasi. Beberapa kategori yang bisa dipersiapkan antara lain:
1. Biaya tanah serta bangunan
Saat membuat anggaran untuk renovasi rumah, biaya untuk tanah serta bangunan harus dimasukkan kedalam perencanaan, terlebih lagi kalau Anda belum mempunyai tanah atau Anda berencana untuk menambah luas rumah.
Cara menghitung biaya yang pertama ini adalah menentukan dahulu luas tanah yang nantinya akan digunakan. Misalnya, Anda memerlukan tanah seluas 50 meter persegi. Maka Anda perlu mencari biaya tanah di lokasi tersebut per meter perseginya.
Seandainya biaya tanah adalah Rp1.500.000 per meter persegi. Maka untuk memenuhi kebutuhan tanah yang Anda inginkan biaya renovasi rumah yang harus dipersiapkan adalah Rp1.500.000 x 50 meter persegi yaitu Rp75.000.000.
2. Biaya material dan jasa
Kemudian Anda juga perlu menghitung perkiraan biaya material dan jasa. Saat memperhitungkan kategori biaya yang satu ini, Anda tidak perlu pusing memikirkan pembelanjaan bahan bangunan satu demi satu. Cukup gunakan rentang biaya yang kira-kira akan dibutuhkan.
Jika skala perbaikan rumah lumayan besar, maka biaya renovasi per meternya adalah antara Rp2.500.000 hingga Rp4.000.000 per meter persegi. Rentang biaya renovasi rumah memang cukup jauh. Tapi Anda bisa memilih rentang biaya yang paling rendah.
Baca juga: Lembaga Penunjang Pasar Modal: Definisi, Peran dan Macamnya
Meskipun memilih rentang biaya yang paling rendah, Anda akan tetap memperoleh bahan bangunan yang sudah mempunyai standar SNI.
3. Biaya untuk tenaga kerja
Baik rumah mewah maupun sederhana, pekerjaan renovasi selalu membutuhkan tenaga kerja, kecuali kalau Anda ingin mengerjakan proyek besar ini sendirian. Jadi, perhitungkan biaya untuk tenaga kerja. Tenaga kerja sendiri bisa dipilih antara sistem borongan penuh, borongan jasa, atau borongan harian.
- Borongan harian
Kalau Anda memilih sistem borongan harian, tarif untuk setiap pekerja adalah antara Rp125.000 hingga Rp150.000. Yang perlu diingat adalah biaya ini tidak termasuk biaya untuk material. Sistem biaya renovasi rumah yang satu ini juga punya kelemahan lain.
Kelemahan paling khas dari borongan harian adalah durasi pengerjaan proyek bisa mundur sehingga mengakibatkan biaya jadi membengkak.
- Borongan jasa
Pembayaran untuk sistem yang satu ini didasarkan pada luas bangunan yang akan direnovasi. Biasanya, kisaran harga untuk borongan jasa adalah antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 per meter persegi. Biaya ini tidak bergantung pada durasi pengerjaan proyek.
Artinya, kalau durasi pengerjaan proyek molor, maka Anda tidak harus membayar kelebihan durasi proyek.
- Borongan penuh
Kalau Anda memilih sistem borongan penuh, maka tidak perlu pusing menghitung biaya bahan bangunan maupun biaya yang lainnya. Kontraktor yang Anda pilih akan memberikan informasi tentang spesifikasi harga yang Anda butuhkan.
Jauh lebih baik untuk memilih sistem borongan penuh atau sistem borongan jasa. Selain lebih hemat, perhitungan biayanya juga lebih mudah. Anda juga tidak perlu khawatir jika waktu pengerjaan proyek terpaksa mundur.
Baca juga: Wajib Diketahui! Ini Pengertian Revolusi Industri 4.0
4. Biaya renovasi rumah lain-lain
Selain mempersiapkan tiga anggaran yang sebelumnya, Anda juga sebaiknya mempersiapkan anggaran ekstra atau tambahan untuk memperkirakan jika ada perubahan saat proyek renovasi sedang berlangsung. Perubahan bisa terjadi karena adanya peningkatan harga bahan bangunan.
Atau, perubahan biaya juga akan terjadi kalau tiba-tiba Anda ingin menambahkan suatu ornamen saat pengerjaan renovasi sedang berlangsung. Nominal biaya tambahan yang sebaiknya Anda siapkan adalah sekitar 10% dari seluruh perkiraan biaya.
Berbagai Standar Biaya Renovasi Rumah
Selain mencari tahu keterangan mengenai perkiraan biaya secara total, ada hal lain yang sebaiknya Anda cari tahu lebih dalam. Anda perlu memahami kisaran atau standar biaya renovasi berdasarkan jenis bangunan rumahnya. Di bawah ini perkiraan biaya renovasi berdasarkan jenis bangunan.
1. Renovasi rumah mewah
Jika rumah yang akan direnovasi merupakan suatu rumah mewah, maka Anda perlu mempersiapkan anggaran setidaknya Rp4.500.000 untuk setiap meter perseginya. Bahan bangunan yang nantinya akan digunakan adalah rangka atap baja ringan, lantai granit, dan plafon gypsum.
Selain itu, beberapa bahan lain yang akan digunakan dalam merenovasi rumah mewah meliputi plesteran semen instan, dinding bata ringan, dan genteng flat atau lembaran atau bergelombang.
2. Biaya renovasi rumah standar
Tidak seperti rumah mewah, jenis rumah standar hanya mengharuskan Anda untuk mempersiapkan anggaran sebesar Rp3.600.000 sampai Rp4.000.000 saja per meter perseginya. Mengenai bahan bangunan yang akan digunakan adalah rangka plafon gypsum atau multipleks.
Beberapa bahan bangunan lain yang akan dipakai untuk memperbaiki rumah standar antara lain rangka atap baja ringan tanpa merek, penutup rangka atap seperti genteng beton bermerek, dinding pasangan batu bata ringan, plesteran campuran dengan semen konvensional, dan lantai berupa homogenous tile.
3. Biaya renovasi rumah biasa
Rumah biasa merupakan rumah yang perkiraan biaya perbaikan per meter perseginya hanya sekitar Rp2.800.000 sampai Rp3.400.000 saja. Untuk bahan bangunan yang akan dipakai antara lain lantai keramik tidak bermerek, rangka atap kayu, dan plafon multipleks.
Selain itu akan digunakan penutup rangka atap berupa genteng tradisional atau genteng beton, plesteran semen konvensional, serta dinding dari batu bata.
Kenali jenis rumah Anda dan siapkan dana atau anggaran sesuai dengan jenis bangunan tersebut. Jangan memilih jasa renovasi yang tidak sesuai dengan jenis awal rumah Anda agar kualitas rumah tidak menurun dan bisa membahayakan para penghuni yang tinggal di dalamnya.
Baca juga: Treasury Adalah? Pengertian, Fungsi dan Produknya
Siapkan Biaya Renovasi Rumah Lebih Awal
Sebaiknya jangan menunda-nunda untuk mempersiapkan dana renovasi. Siapkan anggaran renovasi sejak dini agar nantinya Anda tidak kekurangan dana saat proses renovasi sudah siap untuk dilakukan. Anda perlu konsisten dengan berbagai pos anggaran yang telah dipersiapkan. Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.


