5 Hal Penting Tentang Popok Bayi Yang Wajib

17 May 2022 by Laruan, Last edit: 28 May 2022

Bagi orang tua baru, penggunaan popok bayi bisa jadi hal yang membingungkan. Pasalnya memilih popok yang tepat untuk si kecil membutuhkan banyak pertimbangan. Mulai dari jenisnya, bahan yang digunakan, fungsi, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Jangan Salah! Ini Cara Menyimpan ASI dengan Benar

Terkadang orang tua juga bisa merasakan “lelah” saat mencari popok yang tepat. Khususnya jika terjadi ruam pada kulit bayi setelah menggunakan popok. Untuk membantu Sobat Pintar yang baru menjadi orang tua, dalam kesempatan ini Kredit Pintar akan membahas hal-hal penting seputar popok bayi. 

Popok Bayi: Hal-hal yang perlu Sobat Pintar perhatikan

Bahan yang tepat itu penting

Idealnya, popok harus dapat memastikan pH dan tingkat kekeringan kulit tetap stabil serta mencegah ruam pada bayi. Untuk dapat memenuhi kriteria ini, popok lantas disusun jadi 3 lapisan. Yaitu lapisan dalam, lapisan inti dengan bahan absorben, serta lapisan luar. 

Saat ini ada dua jenis popok yang beredar di pasaran, yaitu popok sekali pakai dan juga popok kain. Kamu harus mengetahui apa perbedaan, kelemahan, dan keunggulan dari kedua jenis popok ini agar dapat memilih popok yang tepat untuk si kecil. 

Popok bayi sekali pakai

Popok sekali pakai biasanya mempunyai pori-pori di bagian lapisan dalam. Tujuannya agar bisa mengurangi gesekan kulit. 

Selain itu, popok sekali pakai juga menambahkan formula khusus seperti aloe vera, petroleum, dan zinc oxide. Formula ini berfungsi untuk menjaga agar kulit tetap kering selama popok digunakan. 

Bahan absorben pada popok sekali pakai umumnya adalah absorbent gelling material (AGM) dan selulosa. Bahan AGM ini adalah bagian penting dari popok sekali pakai. Sebab dia punya keunggulan untuk menahan cairan di matriksnya, memisahkan cairan urin dari feses secara cepat, serta menjaga kestabilan pH. Jadi, AGM yang membuat popok tetap kering dan nyaman digunakan meski si kecil sering buang air.

Untuk lapisan luar dari popok jenis ini, biasanya punya sifat kedap air. Namun saat ini ada juga yang terbuat dari bahan yang berpori-pori.

.

Popok kain

Popok kain saat ini sudah mulai melakukan inovasi baru, terutama dari segi komposisinya. Di lapisan dalamnya, sekarang terkadang menggunakan bahan sekali pakai. Untuk bahan absorben-nya, biasanya memakai polyester (microfiber), katun, rami, dan bambu. 

Kenapa memakai bambu? Sebab bahan yang satu ini punya daya absorbsi yang sangat tinggi, namun karena proses produksinya melibatkan bahan kimia maka ada efek negatif dari penggunaannya. 

Sementara itu, polyester memang bisa menyerap dengan baik, tapi efektifitasnya akan terus berkurang. Selain itu, bahan ini juga sulit dibersihkan sehingga bisa menyebabkan bau. Sebagian ibu lantas memilih bahan katun karena bisa menjaga ventilasi yang baik dengan kulit. 

Perlu Sobat Pintar ketahui, penggunaan popok adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih pada si kecil. 

Mana yang lebih baik? 

Sampai saat ini, jawaban untuk pertanyaan tersebut masih belum bisa dipastikan. Namun ada studi yang menyimpulkan bahwa bahan selulosa dalam popok sekali pakai lebih baik daripada popok kain. 

Selain itu bahan AGM juga dianggap lebih baik dari selulosa. Lalu lapisan dalam dengan formula khusus juga lebih baik dibanding yang waterproof. Terlepas dari penemuan ini, yang justru berperan penting dalam penggunaan popok bayi adalah perawatan serta waktu penggantian yang tepat. 

Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan efek lingkungan dari pembuangan atau pencucian popok, biaya, serta tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan itu semua.

Baca juga: Perlu Tahu! Begini Cara Mencabut Gigi Anak di Rumah

Penggantian dan pemakaian popok bayi

Cara mengganti popok bayi yang benar

Saat mengganti popok bayi, kamu harus ingat bahwa ada bayi yang langsung kencing ketika popok dibuka dan tubuhnya terkena udara. Nah, jika si kecil termasuk salah satunya maka kamu harus mengusahakan agar tubuhnya terus tertutup secara maksimal. Dengan begitu kamu bisa menghindari air kencing yang tercecer kemana-mana. 

Lalu untuk cara mengganti popok bayi yang benar adalah: 

  1. Cuci tangan menggunakan sabun khusus bayi
  2. Siapkan tempat khusus yang akan kamu gunakan untuk mengganti popok si kecil
  3. Siapkan semua peralatan tambahan yang diperlukan (tisu kering dan basah, air hangat, serta handuk). 
  4. Setelah semuanya siap, kamu bisa langsung membuka perekat popok si kecil tanpa merusaknya. Ingat ya, cara membuka popok tidak sama dengan cara membuka celana. Jadi kamu tidak boleh menurunkan popok langsung ke bawah
  5. Selanjutnya, bersihkan bagian bokong bayi dengan cara mengusapnya dari bagian depan ke belakang. Lalu untuk alat kelamin serta area kulit di sekitarnya bisa menggunakan kain atau tisu basah.
  6. Oleskan krim khusus jika ada ruam pada kulit bayi
  7. Buang popok yang kotor serta peralatan tambahan yang sudah digunakan
  8. Terakhir, pakaikan popok yang bersih. Kamu harus memastikan bahwa bayi nyaman memakai popoknya.

Hal penting yang harus kamu tahu tentang pemakaian popok

Sobat Pintar wajib mengganti popok setiap si kecil selesai kencing atau buang air besar. Jika popoknya memakai bahan AGM maka harus diganti sesering mungkin atau sekitar 2 sampai 3 jam sekali. 

Untuk melihat apakah memang sudah waktunya popok bayi diganti, kamu bisa memperhatikan perubahan warna popok saat terkena urin. Cara ini sudah banyak digunakan oleh para orang tua di Indonesia. 

Khusus buat bayi yang baru lahir dan tali pusarnya belum lepas, maka popok tidak boleh mengenai bagian tersebut. Selain itu, tali pusar juga harus dijaga agar bisa terpapar udara sesering mungkin. 

Cara menghindari ruam popok

Ruam popok adalah iritasi yang terjadi pada bagian kulit yang tertutup popok. Ruam ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Seperti infeksi jamur, akibat bahan kimia dalam popok, maupun faktor mekanik lain. 

Selain itu, ruam juga bisa muncul akibat pemakaian popok yang terlalu ketat serta bahan yang tidak tepat. Dengan begitu, gesekan pada kulit juga jadi lebih meningkat. Faktor lainnya adalah kulit yang basah akibat urin atau feses. 

Urin mempunyai pH yang sifatnya basa dan dapat membuat iritasi yang terjadi semakin parah. Hal ini pula lah yang menyebabkan jamur Candida Albicans berkembang biak dengan mudah serta menciptakan ruam yang lebih parah.

Untuk menghindari ruam popok sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah. Sobat Pintar perlu memilih bahan popok yang tepat dan nyaman untuk si kecil. Ditambah lagi, kamu harus memakaikan popok pada si kecil dengan cara yang benar. 

Baca juga: Daftar Harga Skuter Anak Terlengkap dan Terbaru

Lalu, pastikan agar kulit yang ada di daerah popok selalu bersih dan juga kering. Kemudian saat mandi, kamu harus selalu membersihkan daerah kelamin dengan menggunakan air hangat serta sabun bayi. Terakhir, aplikasikan krim khusus agar kulit bayi terlindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh gesekan serta kelembaban. 

Artikel pembahasan tentang popok bayi ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
28 May 2022
mobile-close
Pinjam kilat 20 juta!Download